17 Januari 2015
Roberto Pereyra meyakini versatilitasnya disebabkan oleh tahun-tahun awalnya bermain sepak bola jalanan di negara kelahirannya Argentina, ia mengungkapkannya dalam wawancara eksklusif di edisi mendatang HJ Magazine.
Dalam cuplikan dari wawancara panjang dengan gelandang berusia 24 tahun itu, ia mengungkapkan: “Kami bermain tanpa alas kaki namun kami tidak peduli. Jika ada bola yang bisa ditendang, anda tidak akan merasakan apapun dan tidak akan memikirkan hal lainnya.
“Anda akan belajar banyak ketika tidak ada batasan. Kontrol jarak dekat, trik-trik yang sedikit ‘kotor’, keberanian untuk mencoba beberapa pergerakan dan melakukan tekel keras. Sangat intens dan itu mengajarkanmu untuk bermain dengan insting. Laga sesungguhnya akan terlihat lebih mudah setelahnya.”
Pereyra juga memberikan gambaran pertamanya mengenai kehidupan di Turin setelah pindah dari Udinese ke juara bertahan Serie pada musim panas ini.
“Ada tekanan ekstra di klub seperti Juve: anda harus memenangkan setiap laga. Itu adalah obsesi yang selalu mengawali tiap pekan. Setiap ons energi diberikan untuk meraih target tersebut. Namun lebih baik seperti itu. Bermain bersama pemain kelas dunia membuatnya lebih mudah bagaimanapun juga.
“Hal lainnya yang saya sadari di Turin adalah jika anda mengamati semuanya dengan lebih dekat – pergerakan Andrea, energi Carlitos, instruksi pelatih – maka semuanya akan menjadi mungkin. Anda melihatnya setelah tiga gelar beruntun tidak ada satupun yang kehilangan gairah, dan rasa lapar untuk meraih kesuksesan itu menular.”
Nantikan untuk versi lengkap dari HJ Magazine, segera hadir untuk tablet dan smartphone anda.
