f180aafc-c355-499a-a649-949d05f51b01.jpg

Juve rengkuh gelar bersejarah Coppa Italia kesepuluh

SHARE
Juve rengkuh gelar bersejarah Coppa Italia kesepuluh
Juve rengkuh gelar bersejarah Coppa Italia kesepuluh
Juve rengkuh gelar bersejarah Coppa Italia kesepuluh

Gol di waktu tambahan dari Alessandro Matri hasilkan gelar bersejarah juara Coppa Italia kesepuluh sekaligus gelar domestik ganda musim ini dengan menang 2-1 atas Lazio pada malam yang luar biasa di ibukota.

Gol-gol cepat yang terjadi di 11 menit pertama laga oleh kapten kedua tim, Stefan Radu dan Giorgio Chiellini, mengawali pertandingan final yang sangat menarik, dimana kedua tim sama-sama menciptakan sejumlah peluang di babak pertama agar unggul saat turun minum.

Namun 45 menit kedua justru menampilkan pertarungan ketat, nampak dari serangkaian pertempuran di lini tengah dan hanya sedikit peluang berharga yang tercipta.

Meski jarang mendapat peluang emas, Bianconeri sempat mengira mereka sudah mencetak gol di penghujung laga ketika pemain pengganti, Alessandro Matri, menerima umpan lambung dari Andrea Pirlo masuk ke gawang lawan, namun upayanya itu dianulir karena offside.

Setelah hampir kebobolan karena sempat lengah ketika Filip Djordjevic melepaskan tendangan berbahaya yang membentur kedua tiang gawang, Juventus akhirnya unggul berkat tendangan jarak dekat Matri yang dengan tenang menjebloskan bola ke gawang Etrit Berisha 6 menit setelah waktu tambahan dimulai, hingga akhirnya gol tersebut jadi penentu kemenangan.

Kedua tim finalis memulai laga dengan penuh enerjik namun Lazio-lah yang justru unggul lebih dulu saat laga baru dimulai empat menit. Umpan silang Danilo Cataldi dari sayap kanan adalah pemicunya, memudahkan Radu melompat lebih tinggi dari para pengawalnya lalu menyarangkan sebuah sundulan tepat ke arah pojok atas gawang.

Gol pembuka itu memberi efek kejut pada diri punggawa Bianconeri yang akhirnya menyamakan kedudukan beberapa menit kemudian. Tendangan bebas Andrea Pirlo yang mengarah ke tiang jauh disundul melintasi muka gawang oleh Patrice Evra, lalu Chiellini melaksanakan sisanya dengan sebuah penyelesaian akrobatik dari jarak dekat.

Dua tendangan awal dan pertandingan dengan tempo tinggi memberi kesan bahwa peluang-peluang akan terus mengalir bagi kedua tim, namun tampaknya tidaklah demikian karena pertarungan justru perlahan-lahan melambat.

Dibangun oleh peran seorang Felipe Anderson dalam serangan balik, Lazio mulai menguasai bola saat laga beranjak ke pertengahan babak pertama dan mereka bisa saja kembali unggul melalui sebuah tendangan Marco Parolo dari pinggir kotak penalti yang hanya melebar ke samping kanan di menit ke-32.

Hal itu memicu sepasang peluang Bianconeri sebelum jeda. Di menit ke-40, Tevez hampir mencetak gol dengan menyambut umpan tarik Evra yang diterima dari umpan terobosan rekan senegaranya, Paul Pogba, sehingga sang bek kiri mengirim umpan manis ke dalam kotak berbahaya, hanya saja upaya Tevez melambung jauh di atas mistar.

Dua menit kemudian, tekanan Tevez terhadap Berisha memaksa kiper itu agar segera mengamankan wilayahnya, namun ia dapat bernafas lega ketika blok pemain Argentina itu melebar ke sisi gawang.

Awal babak kedua membawa intensitas lebih tinggi dari kedua tim, baik Pogba dan Parolo mencoba peruntungan mereka di depan gawang, namun peluang-peluang berharga mereka belum juga membuahkan hasil sebab pertarungan di lini tengah mendominasi jalannya laga.

Saat pertarungan sengit itu memasuki 15 menit terakhir di waktu normal, Massimiliano Allegri menggantikan Pogba dengan Roberto Pereyra, yang pindah ke sisi kanan dari tiga gelandang dan Vidal bertukar ke kiri.

Sebuah peluang emas untuk segera mengakhir laga berpihak kepada Lazio di menit ke-84, namun upaya Djordjevic dihadang oleh aksi Storari, yang keluar dari sarangnya untuk mencegah pemain pengganti itu mencetak gol dari sudut sempit.

Beberapa saat kemudian, Matri, yang masuk menggantikan Fernando Llorente, mengira dirinya baru mencetak gol penentu di penghujung laga ketika ia menyambut umpan lambung manis Pirlo melewati Berisha, namun hakim garis memutuskan lain, menetapkan Matri sudah berada di posisi offside.

Awal tambahan waktu laga hadirkan Djordjevic sekali lagi dengan aksinya, membuat jantung Bianconeri berdebar kencang ketika tendangan keras kaki kirinya membentur kedua tiang gawang sebelum akhirnya berhasil diamankan, namun jantung para fans tim hitam-putih akan segera kembali berdebar kencang, kali ini untuk sebab yang berbeda.

Sebuah serangan balik cepat berikan peluang yang dikirim ke Tevez, setelah tendangannya diblok, Matri dengan tenang melepaskan tendangan yang melewati Berisha, tendangan yang terbukti terlalu licin untuk ditangkap di menit ke-96.

Blucerchiati menempatkan banyak pemain ke lini depan agar bisa kembali menyamakan kedudukan, namun Bianconeri juga mampu menciptakan peluang melalui serangan balik. Skenario khusus ini menghasilkan tendangan bebas bagi mereka dari posisi berbahaya saat waktu tambahan tersisa 11 menit, namun Pirlo tak mampu mengelabui Berisha .

Meski Lazio semakin meningkatkan tekanan, Juventus tetap bertahan hingga akhirnya merayakan gelar juara dengan meriah, Chiellini menutup seluruh kerja keras pada malam sensasional itu dengan mengangkat trofi di hadapan sorak-sorai para suporter Bianconeri.

Gelar ganda domestic sudah direngkuh, sekarang saatnya mengejar treble.

Item Terkait