settememoribili.jpg

#JuveRoma, tujuh laga terbaik

SHARE
#JuveRoma, tujuh laga terbaik
#JuveRoma, tujuh laga terbaik
#JuveRoma, tujuh laga terbaik

Maret 1933: Juventus 7-1 Roma (Ferrari x2, Orsi x2, Cesarini, Vecchina x2)

Dibawah komando Carlo Carcano, Bianconeri menjadi-jadi dengan menghancurkan Giallorossi dalam sebuah kemenangan tujuh gol. Di antara lima scudetto beruntun yang sedang berjalan dan dengan kepercayaan diri yang tinggi usai kemenangan 6-2 atas Ambrosiana Inter dua bulan sebelumnya, Roma tampak bukan lawan seimbang bagi tuan rumah.

Juara Piala Dunia Giovanni Ferrari mencetak dua gol dan satu gol Raimundo Orsi menmbuat tim tuan rumah memimpin 3-0 hanya dalam waktu 15 menit. Renato Cesarini menambahkan gol keempat 600 detik kemudian sebelum kapten Fulvio Benardini berusaha membuat timnya bangkit dengan mencetak gol di menit 40. Gol tersebut hanya bertahan sesaat usai gol kedua Orsi tujuh menit setelah jeda menjadikan lima gol bagi tim tuan rumah. Vecchina kemudian mencetak dua gol untuk membuat Bianconeri berada di langit ketujuh dan hasil tersebut menjadi sangat penting karena mereka mengakhiri musim sebagai juara untuk keempat kalinya secara beruntun, empat poin diatas pesaing terdekat Bologna.

Desember 1959: Juventus 4-0 Roma (Sivori x2, Stacchini, Boniperti)

Sepanjang musim Serie A 1959/60, tim asuhan Renato Cesarini memberikan hadiah natal sempurna kepada para suporternya saat Bianconeri mencatatkan kemenangan 4-0 atas Giallorossi di akhir Desember. Gol dari Omar Sivori dan Gino Stacchini membawa Bianconeri unggul 2-0 pada 30 menit laga berjalan untuk membuat tim tamu terdiam. Pemain Argentina Sivori kemudian mencetak gol keduanya dua menit sebelum jeda dan Giampiero Boniperti menutup laga dengan tendangan voli dua menit sebelum peluit akhir dibunyikan.

November 1985: Juventus 3-1 Roma (Mauro, Pruzzo, Laudrup, Serena)

Setelah mengawali musim dengan delapan kemenangan beruntun, kekalahkan atas Napoli dengan Diego Maradona nya satu minggu sebelumnya telah memberikan pukulan terhadap tim asuhan Giovanni Trapattoni. Namun, mereka berhasil meraih kembali semangat mereka dengan mengalahkan Roma di Stadio Comunale Vittorio Pozzo. Sepuluh menit laga berjalan, gelandang Massimo Mauro mencetak gol dengan meneruskan umpan cantik dari Michel Platini namun penalti Roberto Pruzzo di menit 38 memastikan kedua tim mengakhiri babak pertama dengan hasil imbang 1-1. Gol Laudrup di 13 menit usai jeda menjadikan skor 2-1 sebelum Aldo Serena menutup dengan golnya di 20 menit jelang laga berakhir. Hasil tersebut menjadi poin vital karena Bianconeri berhasil mengakhiri musim dengan meraih gelar scudetto ke-22.

November 1990: Juventus 5-0 Roma (Schillaci x3, Aldair OG, Baggio)

Di Serie A musim 1990/91 yang mengecewakan dimana Bianconeri akhirnya hanya finis di posisi tujuh, satu laga yang diingat adalah pada bulan November saat menghancurkan Giallorossi. Toto Schillaci, usai menikmati Piala Dunia yang mana ia mencetak enam gol, membuka banjir gol dengan mencetak dua gol di 30 menit pertama. Gol bunuh diri Aldair sepuluh menit usai jeda membuat Bianconeri semakin unggul sebelu Schillaci melengkai hattrick nya sekitar satu jam laga berjalan. “Il Divino Codino”. Roberto Baggio, menambah gol keliman Bianconeri jelang laga usai dan tim asuhan Luigi Maifredi pun mengamuk di Turin.

April 2012: Juventus 4-0 Roma (Vidal x2, Pirlo, Marchisio)

Arturo Vidal memulai laga dengan luar biasa melalui dua gol nya hanya dalam delapan menit setelah kick off dan Roma harus berjuang keras meladeni tim tuan rumah yang semakin merajalela. Maarten Stekelenburg diusir dari lapangan pada menit 27 setelah melakukan pelanggaran terhadap Claudio Marchisio, dan meskipun tendangan penalti Andrea Pirlo berhasil ditepis oleh Gianluca Curci, ia masih mampu mencetak gol kembali dari hasil bola muntahnya dan membuat Juve memimpin 3-0. Marchisio pun mencatatkan namanya di papan skor dengan sebuah gol tujuh menit jelang babak pertama usai yang kemudian memastikan Bianconeri memperpanjang rekor kemenangan beruntunnya menjadi enam laga.

September 2012: Juventus 4-1 Roma (Pirlo, Vidal, Matri, Giovinco)

Andrea Pirlo melesakkan gol melalui tendangan bebas yang menjadi ciri khasnya ke sudut gawang Stekelenburg untuk membuat Bianconeri memimpin di menit 11 usai penampilan yang dominan. Vidal kemudian menggandakan keunggulan melalui titik penalti. Alessandro Matri kemudian menambah keunggulan tiga menit kemudian yang membuat Juventus unggul 3-0. Dani Osvaldo – yang kemudian mencetak gol bagi Juventus ke gawang Roma di dua laga jelang pekan terakhir musim 2013/14 – memperkecil ketertinggalan melalui penalti di menit 69. Sebastian Giovinco kemudian kembali memperpanjang selisih gol menjadi tiga gol jelang peluit akhir dan membuat tim Antonio Conte kembali meraih tiga poin sempurna.

Januari 2014: Juventus 3-0 Roma (Vidal, Bonucci, Vucinic)

Di depan legenda klub David Trezeguet, Bianconeri memasuki tahun baru dengan berkelas melalui kemenangan impresif 3-0 atas Roma di Juventus Stadium. Vidal mencetak gol keempatnya ke gawang Roma saat tendangannya melewati Morgan De Sanctis pada menit 17. Leonardo Bonucci menambah keunggulan 360 detik setelah peluit babak kedua dibunyikan, meluncur memanfaatkan situasi bola mati dari Andrea Pirlo, sebelum pemain pengganti Mirko Vucinic melengkapi kemenangan dengan tendangan dari titik penalti saat laga tersisa 13 menit. Hasil ini membuat Juv

Item Terkait