c2631483-46e4-4bdb-af39-b2d92b981b13.jpg

Lima kesuksesan Juve di tanah Jerman

SHARE
Lima kesuksesan Juve di tanah Jerman
Lima kesuksesan Juve di tanah Jerman
Lima kesuksesan Juve di tanah Jerman

Juventus pantas untuk menegakkan kepala saat datang ke Westfalenstadion Borussia Dortmund pada Rabu malam mengetahui bahwa hasil imbang akan membuat mereka maju ke babak delapan Liga Champions untuk kedua kalinya dalam tiga musim.

Menang, bagaimanapun, secara tegas tertanam dalam DNA klub, dan pasukan Massimiliano Allegri karena itu akan pergi keluar untuk meraih sukses untuk mengamankan tempat perempat final.

Jika inspirasi apa pun yang diperlukan, di tanah Jerman Bianconeri mencatatkan delapan kemenangan, termasuk tiga atas lawan yang akan dihadapi pada hari Rabu Borussia Dortmund, yang telah dicatat oleh para pendahulu mereka di tanah Jerman.

Berikut adalah lima kemenangan lain yang pernah kami raih di Jerman:

FC Magdeburg 0-1 Juventus, November 1972, Piala Eropa

Kembali dalam format kompetisi lama, Bianconeri, yang saat itu diarsiteki oleh Čestmír Vycpálek, maju ke putaran ketiga Piala Eropa setelah menang Agregat 2-0 atas FC Magdeburg.

Setelah gol tunggal Pietro Anastasi telah memastikan kemenangan tipis di leg pertama di Turin, Antonio Cuccureddu mencetak gol pada menit ke-51 dari pertemuan mereka kembali di Stadion Ernst Grube dan menjadi kemenangan pertama di Jerman untuk Nyonya Tua.

FC Magdeburg 1-3 Juventus, Maret 1977, Piala UEFA

Dua tim ini menyalakan kembali persaingan lima tahun kemudian ketika mereka kembali bertemu di perempat final Piala UEFA.

Juventus memulai babak pertama dengan bagus dan unggul setelah waktu memasuki 120 detik melalui Cuccureddu yang membuktikan dirinya menjadi momok bagi Magdeburg.

Meskipun pasukan Jurgen Sparwasser menyamakan kedudukan bagi tuan rumah di menit 32, Bianconeri bersatu dan mampu untuk unggul 3-1 berkat gol di babak kedua dari Romeo Benetti dan Roberto Boninsegna.

Juventus, yang mengalahkan Athletic Bilbao di final menjadi sukses pertama mereka di kompetisi, mengalahkan tim asal Jerman di leg 1-0 melalui gol Cuccureddu.

Chemnitzer FC 0-1 Juventus, Desember 1989, Piala UEFA

Setelah meraih kemenangan 2-1 Di putaran ketiga Piala UEFA pada leg pertama dua minggu sebelumnya, Bianconeri menuju ke Jerman mengetahui bahwa mereka harus menyelesaikan pekerjaan melawan tim Chemnitzer.

Setelah psebuah serangan awal dari tuan rumah di Dr Kurt-Fischer-Stadion, Nyonya Tua mendapat hadiah tendangan bebas pada menit ke-20 dan tendangan bebas Luigi De Agostini meluncur deras di sudut gawang.

Sebuah penyelamatan luar biasa dari Stefano Tacconi, Juventus tetap unggul pada paruh kedua meskipun tim asal Jerman memberikan tekanan dan tim tuan rumah bertahan dengan baik dan maju ke tahap berikutnya.

Hamburg 0-2 Juventus, Maret 1990, Piala UEFA

Juventus melakukan perjalanan ke Hamburg Volksparkstadion dengan satu tujuan yaitu untuk balas dendam atas kekalahan di final Piala Eropa tahun 1983.

Babak pertama berakhir tanpa gol dan pada babak kedua top skor Italia 90 Toto Schillaci mencetak gol memanfaatkan sundulan yang gagal dari Pierluigi Casiraghi setelah menerima umpan silang De Agostini pada menit ke-51.

Hanya enam menit kemudian, skor menjadi dua. Setelah barisan belakang Hamburg telah gagal untuk berurusan dengan sepak pojok Bianconeri, Giancarlo Marocchi mengirim bola ke kotak penalti dan langsung disambar Casiraghi.

Meskipun leg kedua berakhir 2-1 untuk tim asal Jerman di Turin, pasukan Dino Zoff menang agregat 3-2 dan akhirnya mengalahkan Fiorentina di final untuk meraih gelar kedua Piala UEFA.

Bayern Munich 0-1 Juventus, November 2004, Liga Champions

Kemenangan Bianconeri terbaru di tanah Jerman datang 11 tahun yang lalu, ketika kapten Alessandro Del Piero menentukan kemenangan di Munich.

Dengan skor yang sepertinya akan berakhir 0-0, Zlatan Ibrahimovic menari melewati beberapa tantangan sebelum melepaskan tembakan yang diblok oleh Hans Jorg Butt tapi bola mantul mengarah ke Del Piero, sang kapten menerkam tuan rumah di menit ke-90.

Gol itu memungkinkan pasukan Fabio Capello untuk membuat empat kemenangan dari empat laga mereka dan akhirnya memimpin Grup C dengan 16 poin. Si Nyonya Tua, namun menyerah pada tim yang akhirnya menjadi juara, Liverpool, di babak perempat final kompetisi.

Item Terkait