656675f9-5bfc-45c8-9dd1-f01e40d206c5.jpg

Profil Hellas Verona

SHARE
Profil Hellas Verona
Profil Hellas Verona
Profil Hellas Verona

Klub

Hellas Verona, dikenal oleh para fans dengan “Gialloblu” atau “Mastini”, saat ini sedang menikmati tahun keduanya secara beruntun di Liga Utama Italia setelah dengan gemilang menapaki liga demi liga di Italia di bawah kepelatihan Andrea Mandorlini dan kembali ke kasta tertinggi liga yang pernah mereka juarai di musim 1984/85.

Klub ini punya sejarah terhormat: didirikan pada tahun 1903 oleh beberapa siswa sekolah menengah yang menamai klub dengan nama guru bahasa Yunani sebagai penghormatan atas bahasa yang diajarkannya.

Namun mereka lebih menarik perhatian ketika mereka mampu menguasai hak milik atas stadion terbesar sebagai kandang mereka: Gelanggang terbuka bergaya Romawi kota Verona.

Dari sana Hella Verona terus tumbuh berkembang, semakin kuat melalui merjer dengan rival sekota, Bentegodi dan Scaligera, sebelum mencapai puncak kejayaan di tahun 1980-an.

Mereka mencatat sejarah saat mereka mengangkat trofi Scudetto di tahun 1985 sebagai kali pertama dan klub satu-satunya kota itu yang bukan ibukota daerah yang memenangkan kejuaraan Serie-A.

Aksi gemilang mereka saat itu sudah termasuk kemenangan 2-0 atas Juventus dimana Preben Elkjaer Larsen menyarangkan bola meski sepatunya terlepas dari luar kotak penalti (namun demikian Bianconeri mampu membalas di musim berikutnya dengan menyingkirkan mereka dari Piala Eropa).

Kejayaan berharga yang patut dicatat adalah mantan pelatih tim nasional Italia, Cesare Prandelli, membawa Gialloblu juara Serie-B pada tahun 1989/99, namun mereka harus berjuang mati-matian bertahan untuk waktu yang lama hingga harus terdegradasi ke Serie-C1 pada 2007.

Namun meski berada di masa sulit, fans mereka yang berdedikasi tinggi selalu melekat erat bersama mereka, menghadirkan jumlah penonton terbesar daripada banyak tim Serie-A lain saat bermain di musim 2008/09.

Loyalitas mereka terbayarkan, dimana mantan bek Inter Milan, Mandorlini, memimpin klub merangsek naik ke Serie-A, memenangkan jatah promosi ke Serie-C1 pada tahun 2011 sebelum kemudian finish di tempat kedua di Serie-B pada musim kompetisi 2012/13.

Finish di tempat ke-10 pada musim lalu di Divisi Utama Liga Italia membuahkan musim fantastis bagi Gialloblu dimana mereka juga mencatat kemenangan tak terlupakan saat menghabisi Milan dan Lazio di kandang.

Stadion

Hellas Verona berbagi Stadion Marc’Antonio Bentegodi dengan rival Derby della Scala mereka, Chievo Verona. Pertemuan perdana antara keduanya terjadi pada bulan Desember 1994 dimana kedua tim yang saat itu bermain di Serie-B berbagi skor 1-1.

Dengan bertenggernya Hellas di Serie-A, promosinya Chievo ke kasta tertinggi pada musim 2001/12 berarti rivalitas antara keduanya kembali hadir setelah tiga tahun dan Verona menjadi kota kelima di Italia – setelah Milan. Roma, Turin dan Genoa – yang memainkan partai Derby.

Arena berkapasitas 42.160 kursi itu diresmikan tahun 1963, dan dijadikan tuan rumah Piala Dunia di Italia tahun 1990, dimana stadion tersebut menjadi tuan rumah laga perdelapan final antara Spanyol melawan Yugoslavia.

Tim Saat ini

Kapten Hellas Verona, Luca Toni, adalah tulang punggung tim. Juara Piala Dunia 2006 itu, mantan striker Juventus – yang menghabiskan waktu 12 bulan di turin, telah membuktikan diri bahwa ia masih tajam di depan gawang setelah menempati peringkat kedua sebagai pencetak gol terbanyak di bawah Ciro Immobile dengan 20 gol di musim lalu. Pemain 37 tahun ini akan menjadi pemain yang berbahaya Minggu malam (17/1) ini.

Penjaga gawang asal Brazil kini di musim kedelapannya bersama klub sejak bergabung dari Sao Bento tahun 2007 lalu. Pemain 32 tahun itu adalah saksi hidup beraksi kembalinya Hellas di kompetisi tertinggi Italia dan telah mecatat 250 penampilan bagi Hellas Verona.

Pemain 33 tahun, Vangelis Moras, menjadi pemian yang lama bertahan bersama klub di antara susunan pemain belakang Hellas setelah tiga tahun bersama klub. Bek tengah itu – yang menjadi bagian dari skuad Yunani pada Piala Dunia Brazil tahun lalu – terkenal dengan kemampuannya menutup pergerakan lawan dengan cepat dan kemampuan bertarung di udara.

Mantan gelandang Tottenham Hotspur, Emil Hallfredsson, memberikan dinamisme pada sayap kiri Gialloblu. Pemain berkebangsaan Islandia itu telah tampil sebanyak 46 kali, dan pemain berumur 30 tahun itu mencetak gol spektakuler ke gawang Juventus untuk tim lawasnya, Reggina, saat bermain imbang 2-2 pada bulan April 2009.

Bosko Jankovic adalah seorang pemain yang sulit dihadang yang mampu menunjukkan kemampuan dribble yang sangat baik dan sesekali melepaskan tendangan keras. Dikenal sebagai spesialis bola mati, ia juga sempat bermain untuk tim Serie-A lain, Palermo dan Genoa, selama berada di Italia. Jankovic pension dari tim nasional Serbia tahun 2012, mencetak lima gol dari 31 penampilan.

Dengan 39 gol dari 161 penampilan, Juanito Gomez, telah mencetak beberapa gol penting bagi Hellas dalam perjalanan mereka menanjak dari satu divisi ke divisi liga sejak 2011. Gol di perpanjang waktu saat melawan Juventus musim lalu pastikan hasil imbang 2-2, sebuah laga dimana Gialloblu sempat tertinggal 2-0 di babak pertama.

Aktivitas Transfer

Sebuah pergerakan membingungkan di bursa transfer telah menjadi upaya Mandorlini untuk memperkuat timnya di Serie-A.

Bek Antonio Luna, telah bergabung dengan status pinjaman selama semusim dari tim Liga Primer Inggris, Aston Villa. Sulit mendapat kesempatan bermain di tim utama di Inggris, mantan pemain tim nasional Spanyol U-20 itu kini belum juga tampil bagi tim asal Verona itu.

Pemain berpengalaman, Rafael Marquez – yang pernah bermain untuk raksasa Eropa Barcelona dari tahun 2003 hingga 2010 dimana ia memenangkan banyak gelar – meninggalkan tim asal Meksiko, Leon, untuk bergabung bersama Hellas di awal Agustus 2014. Pemain 35 tahun itu langsung ditunjuk sebagai wakil kapten sejak kedatangannya.

Sosok yang taka sing bagi supporter Juventus, Frederik Sorensen, pindah ke Gialloblu dari Juventus dengan status pinjaman selama satu musim. Pemain 22 tahun itu kembali tidak diberikan tempat permanen oleh Si Nyonya Tua membuatnya hengkang setelah dua tahun dalam status kepemilikan bersama di Bologna.

Ahli tekel keras, Panagiotis Tachtsidis tiba di Bentegodi dengan status pinjaman dari tim Serie-A, Genoa. Biasa ditempatkan di depan para bek, pemain 23 tahun itu dikenal dengan karakter petarungnya dan kemampuan merusak serangan lawan dan memulai serangan.

Dengan riwayat hidup yang mungkin membuat banyak pemain lain terkesima, mantan pemain depan Barcelona, Real Madrid dan Benfica, Javier Saviola, telah bergabung dengan Verona setelah kontraknya habis bersama Olympiakos. Meski baru mencetak satu gol di musim ini (saat melawan Perugia di Coppa Italia), pria asal Buenos Aires itu bisa menebar ancaman serius bagi lini pertahanan lawan dan telah membukukan 212 gol selama karir profesionalnya selama 17 tahun.

Mantan pemain depan Roma, Nicolas Lopez, telah pindah dari Udinese pada musim 2014/15. Terkenal sebagai penghubung utama antara lini tengah dan lini serang selama bermain di Verona, pemain Uruguay itu telah mencetak empat gol dan satu assist atas namanya.

Di lain pihak, Danele Cacua – yang meraih gelar pencetak gol terbanyak Serie-B dengan 24 gol di musim dimana Gialloblu promosi ke Serie-A tahun 2013/14 – telah pergi ke klub barunya Bologna sementara gelandang bertahan Massimo Donati dilepaskan karena masa kontraknya yang habis dan bergabung kembali ke klub lamanya, Bari, di Serie-B.

Gelandang asal Brazil, Romulo, pindah dari Verona ke Turin untuk bergabung dengan Juventus dengan status pinjaman dengan opsi permanen di akhir musim ini. Pemain 27 tahun itu saat tak dapat ikut beraksi menyusul operasi lututnya.

Pemain potensial, Juan Manuel Iturbe, juga meninggalkan Hellas. Pemain Argentina itu – yang digadang-gadang sebagai “Lionel Messi baru” karena postur dan gaya bermain yang serupa – menandatangani kontrak selama lima tahun bersama Roma Juli 2014 lalu.

Manajer

Mandorlini mengubah nasib klub ini ketika mereka terpuruk di dasar klasemen Serie-C1 dengan pengaruh kerja keras dan disiplinnya, suatu pendekatan yang membuat mereka menanjak hingga mencapai kasta tertinggi kompetisi sepakbola Italia.

Pelatih kelahiran Ravenna itu memulai karir sepakbolanya sebagai pemain, awalnya bermain untuk Torino sebelum kemudian pindah ke Inter, dimana ia memenangkan Scudetto pada tahun 1989 dan Piala UEFA pada tahun 1991.

Karir manajerialnya tidaklah terlalu buruk, tidak mampu menjauhi zona degradasi sebagai manajer tim Serie-D, Ravenna, adalah musim terburuknya satu-satunya.

Namun ia pernah melatih Atalanta sepuluh tahun kemudian, membawa mereka promosi dari Serie-B.

Untuk beberapa tahun kemudian ia menghadapi tantangan-tantangan segar di hampir setiap musim, mengambil-alih Bologna, Padova, Siena, dan Sassuolo sebelum mendapat tugas di tim asal Rumania, CFR Cluj.

Di sana ia meraih pencapaian terbesar dalam karirnya, otak di balik kejayaan sebagai juara liga dan Piala Liga sekaligus di tahun 2009/10, namun karena awal musim yang buruk di musim berikutnya ia pun berpisah dengan Cluj dan mulai memimpin Hellas Verona.

Sebelum mengambil-alih kekuasaan Giuseppe Giannini pada November 2010, Mandorlini telah mencatat dua kali promosi yang membuat Gialloblu mengakhiri 11 tahun absen berlaga di kompetisi tertinggi sepakbola Italia sekali lagi.

Pria 45 tahun itu berharap dapat kembali mengulang finish kesepuluh musim lalu sekali lagi di musim ini sembari berusaha memastikan status mereka sebagai tim Serie-A untuk tahun ketiga secara beruntun.

Selama musim 2014/14 yang telah hampir separuh jalan, Hellas telah mencatatkan lima kemenangan, enam hasil imbang dan tujuh kekalahan sejauh ini. Dengan 21 gol dicetak dab 28 kemasukan, mereka saat ini berada di peringkat ke-13, enam poin di atas zona degradasi.

Item Terkait