aef0bc6f-339c-4a4d-83c6-37c97bfdf2eb.jpg

Profil Olympiacos

SHARE
Profil Olympiacos
Profil Olympiacos
Profil Olympiacos

Klub

Didirikan pada 1925, Olympiacos merupakan juara bertahan dari Liga Super Yunani (yang diresmikan pada 2006 menggantikan nama Alpha Ethniki Championship) dan mencatatkan rekor sebagai pemegang 41 gelar liga. Mereka adalah tim paling sukses di Yunani, dengan juga meraih 26 Piala Yunani dan empat Piala Super Yunani dan memiliki rivalitas abadi dengan Panathinaikos, tim yang mana pertemuan mereka disebut juga “derby musuh abadi”. Seragam kandang Olympiacos adalah garis merah dan putih, dilengkapi dengan celana dan kaos kaki berwarna merah.

Stadion

Tim berbasis di Piraeus ini memainkan laga kandang mereka di Stadion Karaiskakis yang bising dengan kapasitas 32,115 penonton dan telah menjadi penyewa resmi venue dalam tiga kesempatan terpisah. Menempati stadion setelah berdirinya mereka sebagai klub sepak bola, Olympiacos menempati Stadion Karaiskakis selama 59 tahun sebelumnya pindah sementara ke Athens Olympic Stadium yang baru dibangun pada 1984.

Lima tahun kemudian mereka kembali ke Karaiskakis dan kemudian bergantian untuk pindah ke stadion yang sama (termasuk menjalani dua tahun di Georgios Kamaras Stadium di Rizoupuli dari 2002) sebelum akhirnya kembali lagi ke Karaiskakis yang diperbaharui pada 2004 usai berakhirnya Olimpiade musim panas di Athena pada 2004.

Rute menuju UCL

Olympiacos langsung maju ke kompetisi tahun ini sebagai juara liga domestik dan menjalani musim terbaik mereka di kompetisi elit Eropa ini pada Liga Champions 1998/99 dimana mereka sampai ke babak perempat final.

Di kompetisi musim lalu, mereka tereliminasi di babak 16 besar melalui hattrick Robin Van Persie di Old Trafford ketika raksasa Liga Primer Manchester United menyingkirkan mereka dengan agregat 3-2 karena Olympiacos memenangkan leg pertama di Piraeus dengan skor 2-0.

Dalam catatan lain, ini akan menjadi pertemuan kesembilan di Eropa antar kedua tim. Rekor Bianconeri melawan tim asal Yunani ini adalah lima kemenangan (termasuk kemenangan Liga Champions 7-0 pada 2003 di Stadion Delle Alpi), dua hasil imbang dan satu kekalahan.

Perjalanan di Liga Domestik

Kemenangan tandang 3-2 akhir pekan lalu melawan Ergotelis memastikan Olympiacos akan mengakhiri pekan ini di Liga Super Yunani di posisi ketiga, tiga poin dibawah pemimpin klasemen PAOK Salonika.

Gol Alejandro Dominguez yang berada di antara dua gol dari rekrutan musim panas Kostas Mitroglou (yang mencetak gol penentu kemenangan di menit akhir) membuat tim asal Piraeus ini bangkit kembali usai mengalami kekalahan 1-0 dari Atromitos di pekan sebelumnya.

Juara bertahan ini sekarang mencatatkan empat kemenangan, satu hasil imbang dan satu kekalahan dari enam laga liga.

Pelatih

Olympiacos saat ini berada di bawah pimpinan pelatih yang maerupakan mantang gelandang Real Madrid Jose Miguel Gonzales Martin del Campo, atau yang lebih dikenal sebagai Michel.

Terkenal dengan kemampuan umpan silangnya yang fantastis selama 14 musim bersama Los Blancos, ia bergabung dengan raksasa Spanyol tersebut sejak usia 13 tahun dan memenangkan 16 gelar (termasuk enam gelar La Liga). Ia mengakhiri karir sepakbolanya usai menjalani satu musim bersama tim asal Mexico Celaya di 1997.

Michel mencetak 128 gol bagi tim paling sukses asal Spanyol tersebut, sebuah pencapaian besar bagi seorang pemain sayap. Performa menarik di liga domestik ini membawanya meraih 66 penampilan bagi tim nasional Spanyol dimana ia mencetak 21 gol dari 1985-1992.

Selama delapan tahun di luar sepak bola usai pensiun, pria 51 tahun ini bekerja sebagai komentator olah raga bersama stasiun televisi RTVE dan menjadi kontributor rutin bagi surat kabar berbasis di Madrid, Marca.

Tahun 2005 adalah tahun dimana ia kembali ke dunia sepak bola sebagai pelatih ketika ia menangani Rayo Vallecano, dan meraih posisi kelima di Segunda Division B.

Ia kemudian pindah satu musim berikutnya, ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid Castilla (dimana anaknya Adrian bermain pertama kalinya) namun dipecat usai masa-masa sulit.

Setelah menghabiskan dua tahun di luar sepak bola ia kembali bergabung dengan tim yang sedang berusaha berjuang di kasta tertinggi sepak bola Spanyol, Getafe, pada April 2009 dan berhasil membawa mereka lolos dari zona degradasi pada pekan terakhir La Liga. Ia kembali menyelamatkan mereka dari degradasi pada musim berikutnya namun akhirnya mundur dari jabatannya pada 2011.

Michel kembali ke posisi kepelatihan dengan Sevilla di Februari 2012 namun kemudian meninggalkan posisinya pada Januari tahun berikutnya, membuat tim Andalusia tersebut berada di posisi 12 dengan lima bulan tersisa dari musim berjalan.

Dan tampaknya Michel telah menemukan tempat yang tepat di Olympiacos. Sekarang sudah 18 bulan ia menjadi pelatih Olympiacos usai menggantikan mantan pemain favorit dari penggemar Antonis Nikopolidis pada Februari 2013, dan ia telah memberikan dua gelar liga dan Piala Yunani tahun lalu, sebuah periode yang mengesankan sejauh ini.

Pemain Kunci

Pemain internasional Swiss Pajtim Kasami adalah pemain yang harus diwaspadai pada laga malam nanti, setelah mengawali musim kompetisi domestik dengan performa yang mengesankan.

Gelandang berusia 22 tahun yang lahir di Macedonia dan memiliki garis keturunan Albania – yang berganti-ganti di empat akademi muda termasuk klub Swiss Winterthur dan Grasshopper serta Liverpool dan Lazio.

Ia menjalani debut profesionalnya dengan Bellinzona di negara kelahirannya sebelum pindah ke Palermo dimana ia membuat 14 penampilan selama setengah musim Serie A 2010/11.

Fulham kemudian memanggilnya dan ia menghabiskan 36 bulan di divisi teratas sepak bola Inggris sebelum mendarat di Yunani musim panas ini. Tendangan volinya yang mematikan melawan Crystal Palace bagi The Cottagers tahun lalu membuatnya disamakan dengan Marco Van Basten dan dianggap sebagai salah satu gol terbaik pada Liga Primer musim 2013/14 oleh berbagai media.

Setelah gagal mengamankan posisinya di tim utama di klub sebelumnya, Kasami kemudian menemukan hidup baru bersama Olympiacos dengan telah mencetak tiga gol dari empat laga di liga. Juventus harus terus mengawasi pria yang sedang dalam perjalanan menjadi bintang sepak bola ini.

Di panggung internasional, gelandang bertinggi 1,88m ini – yang juga bisa diposisikan sebagai penyerang – telah mewakili Swiss di tiap level termasuk pada Olimpiade 2012.

Setelah menjalani debut bagi tim senior pada kemenangan 1-0 atas Slovenia pada 2013, ia kembali menjalani laga keduanya bersama tim nasional pada penampilan terakhirnya dua bulan kemudian saat dikalahkan 2-1 oleh Korea Selatan. Kasami mencetak satu-satunya gol Swiss malam itu, sebuah penampilan yang mengecewakan dari pasukan Ottmar Hitzfield.

Item Terkait