7ae67fbe-b8f8-49a9-b73c-2b2858121775.jpg

Profil Parma

SHARE
Profil Parma
Profil Parma
Profil Parma

Klub

Terkenal dengan salib tradisional di seragam mereka, Parma adalah klub yang cukup banyak pendukungnya dan menjadi pesaing kuat dengan Juventus setelah menantang mereka di enam final Coppa Italia selama periode 1990an hingga 2000an.

Tim yang berbasis di Emilia Romagna ini – yang merayakan 100 tahun usia klub Desember lalu – didirikan pada 1913 awalnya bernama Verdi Football Club sebagai penghormatan kepada Giuseppe Verdi, penggubah opera terkenal dan anak dari keluarga termahsyur di Provinsi Parma.

Mungkin dikarenakan tim rugby dan bola voli di kota tersebut lebih populer saat itu, tim sepak bola Parma tidak secara langsung meraih kesuksesan usai menjalani debut liga mereka pada 1919 dan kemudian turun ke Serie C pada awal musim 1935/36.

Pengadilan Parma memutuskan klub terlikuidasi pada 1968 karena masalah finansial, namun ternyata ini menjadi titik tolak mereka menuju kebangkitan di kasta tertinggi sepak bola Italia.

Promosi ke Serie C di 1970, Gialloblu kemudian merangkak menuju Serie B pada 1973.

Dan pada tahun 1990 mereka kembali ke Serie A dibawah pelatih baru Nevio Scala, yang memimpin mereka pada kemenangan menentukan 2-0 atas A.C. Reggiana dalam Derby del Grana (dinamakan dari tipe keju yang diproduksi di area Parma dimana Parmesan adalah contoh jenis yang terkenal).

Scala kemudian memimpin tim kepada gelar besar pertama mereka saat mereka mengalahkan Juventus dengan agregat 2-1 untuk mengunci gelar Coppa Italia 1991/92.

Dan berkat investasi dari perusahaan Parmalat, tim kemudian kembali mencatatkan rekor baru, mengangkat gelar Eropa pertama mereka – Cup Winners’ Cup – pada tahun 1993 di Wembley.

Namun adalah pelatih baru mereka Carlo Ancelotti yang memimpin mereka ke posisi tertinggi di klasemen liga: runner-up pada musim 1996/97 yang juga dibantu dengan penampilan brilian dari trio yang di masa depan bergabung dengan Juventus: Gigi Buffon, Fabio Cannavaro dan Lilian Thuram.

Setelah kepergiannya, Alberto Malesani mengambil alih kursi kepelatihan Parma dan tidak memberikan kekecewaan, mengantarkan klub kepada gelar ganda pertama mereka pada musim pertama kepemimpinannya dengan gelar Coppa Italia yang dimenangkan usai mengalahkan Fiorentina dan gelar UEFA Cup usai mengalahkan Marseille.

Pada tahun 2000, penyerang Hernan Crespo dijual ke Lazio dalam rekor dunia nilai transfer dan, disamping meraih gelar Coppa Italia di tahun 2002 (melawan tim yang familiar ditemui di final, Juventus), Parma mulai mengalami penurunan, dengan berakhir di luar posisi enam liga pada musim tersebut, pertama kalinya semenjak promosi 12 tahun sebelumnya.

Periode kedua kesulitan finansial kembali mereka alami pada 2004 karena bangkrutnya perusahaan sponsor mereka Parmalat, dan setelah berhasil menghindar dari degradasi musim berikutnya, Parma – yang saat itu dilatih Claudio Ranieri – akhirnya turun ke Serie B pada 2008.

Gialloblu segera naik kembali ke Serie A musim berikutnya, dan sejak saat itu secara konsisten berada di papan tengah klasemen Serie A dalam beberapa musim terakhir.

Dan kemudian, mereka mengalami masa kebangkitan kembali saat musim lalu mereka mengakhiri musim 2013/14 di posisi enam dan menjalani 17 laga tak terkalahkan sepanjang musim itu.

Disamping berakhir di posisi yang menempatkan mereke di Liga Eropa, Parma gagal memanfaatkan kesempatan bermain di Liga Eropa musim 2014/15 dikarenakan aturan finansial yang gagal mereka ikuti.

Stadion

Stadio Ennio Tardini yang berkapasitas 23,405 kursi, atau lebih dikenal sebagai Il Tardini, merupakan arena dimana Parma memainkan laga kandang mereka.

Inspirasi muncul dari stadion kontemporer Perancis dan Jerman ketikan dibangun dengan bentuk asalnya yaitu oval pada 1923 (sebelumnya klub tidak memiliki kandang tetap), namun saat ini lebih terlihat dengan gaya Inggris.

Tardini menjadi stadion tempat Azzurri memainkan lima laganya di beberapa kesempatan, yang terbaru adalah pada tahun 2012 saat laga persahabatan melawan Perancis untuk mengenang 24 korban gempa bumi yang terjadi di dekat Parma, namun saat ini tidak lagi diizinkan untuk menjadi tuan rumah laga internasional dikarenakan masalah sandaran kursi yang tidak memenuhi standar UEFA.

Pada 21 Desember 2012, Stadio Ennio Tardini terpilih sebagai lokasi netral untuk laga Juventus melawan Cagliari dikarenakan stadion milik tim Sardinia tersebut belum siap untuk ditempati.

Selain sepakbola, pada 1989 Ennio Tardini juga menjadi stadion tempat berlangsungnya Italian Superbowl kesembilan antara tim American Football Seamen Milano dan Frogs Legnano.

Aktivitas Transfer

Bergabung dengan Sassulo dalam status kepemilikan bersama Parma di Januari, Parma telah menebus 50% hak kepemilikan dari pemain bertahan asal Portugal Pedro Mendes. Pemain berusia 24 tahun ini, yang dapat bermain baik sebagai bek tengah maupun bek kanan, memiliki kekuatan dalam berduel dan telah bermain di tujuh laga musim ini.

Bek kiri milik Juventus Paolo De Ceglie menghabiskan musim 2014/15 dengan status pinjaman di Stadio Ennio Tardini. Pria berusia 28 tahun ini, yang menjuarai 2 gelar Serie A dan 2 Piala Super Italia bersama Bianconeri, mencetak dua gol dalam kemenangan 2-0 atas Inter akhir pekan lalu.

Bek serba bisa Andrea Costa tiba di Emilia-Romagna setelah menghabiskan tiga musim bersama Sampdoria. Mantan pemain tim nasional Italia U20 ini telah mencetak dua gol di 72 penampilan bersama tim asal Genoa tersebut.

Bek kanan Mattia Cassani menandatangani kontrak permanen setelah menjadi pemain penting selama masa peminjamannya musim lalu bersama Parma. Produk dari Juventus Academy, pemain berusia 31 tahun ini sempat tampil satu kali bersama Bianconeri di Liga Champions sebelum pindah ke Sampdoria pada 2003. Cassani membuat namanya terangkat saat bersama Palermo dimana ia menghabiskan tiga musim disana dan juga tampil selama 11 kali bersama tim nasional Italia.

Pemain asal Kenya McDonald Mariga bergabung kembali dengan klub setelah kontraknya bersama Inter berakhir. Pemain berusia 27 tahun ini sebelumnya meninggalkan Crociati demi meraih gelar pada 2010 dan menjadi bagian dari tim peraih treble-winner pimpinan Jose Mourinho tahun tersebut, namun ia kemudian sulit menembus tim utama pada musim-musim berikutnya.

Pemain berusia 30 tahun Francesco Lodi tiba di Parma dari tim Serie B Catania dengan status pemain pinjaman. Biasanya diturunkan sebagai deep-lying playmaker, ia dianugerahi kemampuan mengumpan berkualitas dan spesialisasi dalam bola mati. Lodi bermain di tiap jenjang tim nasional Italia junior namun tidak pernah tampil untuk tim senior.

Penyerang muda Ishak Belfodil juga bergabung kembali dengan klub setelah menjalani satu musim bersama Inter. Pemain Algeria berusia 22 tahun ini – yang bermain di Parma pada musim 2012/13 – merupakan penyerang dengan fisik yang mengesankan dengan kecepatan yang luar biasa dan memiliki kemampuan bermain di depan maupun di sayap.

Dalam hal keluar dari tim musim panas lalu adalah Marco Marchionni yang menjadi bagian dari perjanjian bergabungnya Costa ke Parma dan mantan pemain sayap Juventus itu bermain bersama Sampdoria di Liguria.

Juga bergabung dengannya di Stadio Luigi Ferraris adalah mantan bek sayap AC Milan Djamel Mesbah. Pemain tim nasional Algeria ini telah menandatangani kontrak selama dua musim bersama Sampdoria setelah mengalami kesulitan untuk menembus tim utama selama satu musimnya bersama Parma.

Marco Parolo mengakhiri dua musimnya bersama Parma dan bergabung dengan Lazio musim panas ini. The Crociati akan kehilangan dinamisme dan naluri alami menyerang yang dimiliki pemain berusia 29 tahun ini yang membuatnya menjadi favorit fans di Stadio Ennio Tardini.

Mantan penyerang Bianconeri, Amauri, telah pindah dari Emilia-Romagna untuk kembali ke Piedmont dengan bergabung bersama Torino musim panas ini. Pemain berusia 34 tahun ini – yang mencetak 26 gol dari 80 penampilan bersama Parma – kembali bertemu dengan mantan pemain Juventus lainnya Fabio Quagliarella.

Di sisi lain, bek tengah berusia 20 tahun Jherson Vergara kembali bergabung dengan klub pemiliknya, Milan, usai masa peminjamannya berakhir sementara gelandang Gianni Munari akan menghabiskan musim 2014/15 dengan dipinjamkan ke klub divisi Championship, Watford.

Tim Saat Ini

Kapten klub Alessandro Lucarelli saat ini menjalani musim ketujuhnya bersama klub sejak bergabung dari Genoa pada 2008. Tampil sebanyak lebih dari 200 laga bersama Parma, pemain berusia 37 tahun ini adalah pemain veteran yang sering menyerang selama situasi bola mati.

Kiper Antonio Mirante telah menjadi pemain penting bagi Gialloblu sejak bergabung pada 2009. Pemain berusia 31 tahun ini – yang menjalani debut profesionalnya bersama Crotone di Serie B – menjuarai Serie B bersama Bianconeri di 2007, musim dimana ia tampil sebanyak tujuh kali.

Playmaker Danielle Galloppa memiliki kemampuan luar biasa dalam membaca permainan, memiliki visi yang diatas rata-rata dan sering memberikan ancaman dengan umpan penuh intrik di belakang barisan pertahanan. Saat ini ia berada di musim keenamnya dengan Parma setelah sebelumnya bergabung dengan status kepemilikan bersama dengan Siena, Galloppa juga termasuk dalam skuad mantan pelatih Bianconeri Marcello Lippi bersama tim nasional Italia pada tahun 2009 dan tampil dalam dua laga.

Jendral lapangan tengah Afriye Acquah berdiri di depan barisan pertahanan Parma dan bertindak sebagai perisai bertahan. Pemain internasional Ghana memulai karirnya di Italia bersama Palermo dan sekarang berada di masa peminjaman ketiganya di Stadio Ennio Tardini. Acquah mencetak gol profesional pertamanya musim lalu saat kalah 4-2 dari Roma.

Lulusan akademi Bianconeri lainnya, Raffaele Palladino, bergabung bersama Parma sejak Januari 2011. Pemain berusia 30 tahun ini beroperasi di belakang dua penyerang ataupun di sayap dan terkenal dengan keahliannya menggiring bola. Palladino mencetak gol ke-1000 klub di Serie A pada laga melawan Udinese yang berakhir imbang 2-2.

Terakhir adalah pemain andalan mereka Antonio Cassano. Setelah mempermanenkan kepindahannya dari Inter tahun ini, pemain berusia 32 tahun ini berharap untuk dapat menghidupkan kembali performa menakjubkannya dimana ia mencetak 13 gol di seluruh kompetisi. Tidak diragukan lagi sebagai talenta besar namun sering terganggu dengan tempramennya yang mudah terbakar, namun perekrutannya mengindikasikan ambisi bersar klub dalam kemampuan memperoleh pemain dengan nama besar yang pernah mensukseskan Parma pada era 1990an.

Pelatih

Parma dilatih oleh Roberto Donadoni, mantan pemain sayap kanan di masa bermainnya dan merupakan pemain kunci dalam tim Milan yang terkenal di era 1990an dan juga salah satu pionir dari MLS bersama MetroStars, yang saat ini dikenal dengan nama New York Red Bulls.

Setelah masa yang singkat sebagai pelatih Lecco, Livorno, Genoa dan kemudian kembali menangani Livorno selama dua tahun, ia kemudian menjadi pelaltih tim nasional Italia dimana ia dahulu juga sempat membela Azzurri selama 63 kali.

Pendahulunya – pelatih pemenang Piala Dunia Marcello Lipp (yang berhenti dari tugasnya usai kesuksesan tahun 2006) – merupakan jejak langkah yang sulit untuk diikuti, dan Donadoni jelas menerima banyak tekanan dari media usai awal yang tidak baik pada kualifikasi Euro 2008.

Ia pada akhirnya sukses memimpin tim lolos ke dalam turnamen ini, namun usai perjalanan yang mengecewakan yang membuat Azzurri gagal di babak perempat final dari sang juara turnamen Spanyol, ia pun diberhentikan dari posisinya.

Usai periode singkat bersama Napoli dan satu tahun di Cagliari, ia kemudian menjadi pelatih Parma pada Januari 2012, sebuah periode kritis karena Gialloblu berjuang untuk keluar dari zona degradasi.

Namun ia memberikan keajaiban, dan berkat hasil-hasil yang meningkat termasuk tujuh kemenangan beruntun ia akhirnya mampu berakhir di posisi delapan klasemen Serie A.

Ia kemudian membawa Parma berakhir dengan luar biasa di posisi enam musim lalu namun musim ini Parma mengawali musim dengan performa yang menurun.

Dua kemenangan dan delapan kekalahan telah membuat Crociati berada satu poin dari zona degradasi dan Donadoni akan berharap timny dapat bermain kompak untuk menghasilkan poin bagi mereka dan mengangkat tim lolos dari bahaya di klasemen.

Item Terkait