5c87943c-2040-4a8d-8032-6415e73190db.jpg

Profil Torino

SHARE
Profil Torino
Profil Torino
Profil Torino

Club

Terkenal dengan seragam warna merah anggur, karakteristik khusus yang telah membuat mereka lebih dikenal dengan julukan ‘Granata’, Torino telah memenangkan tujuh gelar Scudetto dan lima Coppa Italia dengan sejarah yang terkenal, menjadikan mereka sebagai klub Italia tersukses kelima dalam sejarah Serie A.

Klub didirikan usai berpisah dengan Juventus oleh sekelompok 23 orang pembelot yang dipimpin oleh Alfredo Dick pada 1906, dan memenangkan scudetto pertama mereka di 1927/28.

Era kejayaan dalam sejarah mereka tiba antara 1942/43 dan 1948/49, ketika tim yang saat ini dikenal dengan ‘Il Grande Torino’ yang setara dengan ‘Quinquennio’ milik Bianconeri yang memenangkan lima scudetto beruntun.

Namun setelah era kejayaan muncul tragedi, seluruh pemain yang tergabung dengan tim ‘Il Grande Torino’ tewas dalam kecelakaan pesawat di bukit Superga yang terletak di puncak timur kota Turin.

Dan setelah dekade sulit yang tidak diragukan lagi dipengaruhi oleh trauma besar tersebut, Gramata kemudian terdegradasi ke Serie B pada 1958/59.

Mereka kembali pada musim berikutnya, dan bahkan dapat mengangkat beban berat mereka ketika kembali meraih era keemasan dengan scudetto lainnya pada 1975/76.

Namun setelah pejalanan penting di kompetisi Eropa yang membuat mereka berakhir sebagai runners-up di Piala UEFA 1991/92 serta Coppa Italia pada 1993, pada tahun 2005 Granata mengalami eliminasi yang mengejutkan dari seluruh kompetisi, ketika FIGC membubarkan mereka sebagai klub karena masalah finansial.

Turun ke Serie B usai membangun kembali, dan mereka melawan kembali, dan dengan nama baru Torino F.C, mereka kembali ke divisi teratas di tahun berikutnya.

Pada musim 2013/14 menunjukkan peraih tujuh gelar Seria A ini mampu mengawali musim usai menghindari degradasi dengan poin tipis saat berakhir di posisi 16, namun musim lalu pasukan Giampiero Ventura mengalami kebangkitan kembali, dengan berakhiri S di posisi tujuh, diatas beberapa tim besar lain seperti Milan dan Lazio di Serie A.

Dan setelah Parma tidak dapat berkompetisi di Eropa karena masalah finansial, Granata kemudian meraih tempat di Liga Eropa musim ini, penampilan mereka di level Eropa sejak 1994.

Stadion

Torino memainkan laga kandang mereka di Stadion Olimpico Turin, arena yang menjadi tuan rumah pembukaan dan penutupan Olimpiade musim dingin 200 dan kemudian menjadi stadion sepak bola setelah laga tersebut berakhir.

Dibangun di masa Benito Mussolini pada 1932 dan awalnya di beri nama sebagai penghormatan terhadap Il Duce, arena tersebut kemudian disebut Stadio Communale sebelum direnovasi yang membawanya ke keadaan saat ini.

Arena dengan kapasitas 25,300 tersebut menjadi salah satu stadion yang digunakan pada Piala Dunia 1934, dan juga menjadi kandang Torino dan Juventus dari tahun 50an hingga 1989, ketika Bianconeri kemudian pindah ke Stadio delle Alpi.

Sebelum pindah ke Juventus Stadium tiga tahun lalu, Nyonya Tua juga memainkan laga kandang mereka sekali lagi di Olimpico pada 2006/07 hingga 2010/11.

Tim Saat Ini

Kapten saat ini Kamil Glik telah menjadi andalan klub sejak kembali bergabung pada 2011. Bek tengah kelahiran Polandia ini, yang juga dikenal karena fisikalitas dan kecerdasannya, telah membuat 29 penampilan bersama tim nasional dan menghabiskan dua musim bersama Real Madrid.

Kiper berusia 29 tahun Daniele Padelli menjadi pemain yang tak tergantikan selama musim 2013/14 yang membuat Torino mengakhiri musim di posisi tujuh. Meskipun Granata menerima kekalahan di dua pertemuan dengan Bianconeri, sang kiper membuat beberapa penyelamatan penting dalam dua pertemuan tersebut.

Bek serba bisa Matteo Darmian – yang dapat menempati posisi sebagai bek tengah maupun bek sayap – terus memperoleh penilaian positif atas performa impresifnya dalam jersey Torino. Pemain berusia 25 tahun ini menjalani debut kompetitif bersama Azzurri pada kemenangan 2-1 atas Inggris di Piala Dunia Brazil 2014.

Pemain kelahiran Roma Cesare Bovo merupakan bek penuh pengalaman yang telah bermain di enam klub Serie A sejak menjalani debutnya di divisi teratas sepak bola Italia pada 2001. Bek tengah ini sekarang menjalani masa keduanya bersama Torino setelah bergabung kembali dari Genoa pada 2013.

Omar El Kaddouri asal Moroko merupakan tipikal pemain nomor sepuluh yang menjadi titik tumpuan yang krusial antara lini tengah dan lini penyerangan. Saat ini menjalani musim keduanya bersama klub setelah dipinjamkan oleh Napoli, pemain berusia 24 tahun ini kerap disamakan dengan pemain favorit para fans Bianconeri Zinedine Zidane karena kesamaan gaya bermainnya.

Aktivitas Transfer

Selama transfer musim panas, Torino membawa empat mantan Bianconeri untuk menambah daftar pemain yang telah membela kedua klub.

Penyerang Amauri telah meninggalkan Emilia-Romagna ke Piedmont untuk bergabung dengan Granata pada awal musim panas ini. Pemain berusia 34 tahun ini – yang mencetak 17 gol dari 71 penampilan bersama Juventus – kembali ke Turin setelah permainan yang cukup memikat bersama Parma selama dua musim.

Bergabung dengan Amauri adalah alumnus Juventus lainnya, Fabio Quagliarella, dimana pemain berusia 31 tahun ini kembali ke klub yang memberikannya debut profesional di sepak bola. Selama empat tahun bersama Bianconeri, Quagliarella meraih tiga gelar Serie A dan mencetak 23 gol.

Antonio Nocerino bergabung dengan Torino dalam status pinjaman selama satu musim dari Milan. Mantan pemain Azzurri ini, yang lulus dari akademi remaja Bianconeri serta bergabung dengan tim asal Liga Primer West Ham pada musim 2013/14, berharap untuk menikmati kehidupan baru di Turin setelah melihat karirnya tertatih-tatih di beberapa tahun terakhir.

Usai kontraknya dengan Parma berakhir, bek kiri Cristian Molinaro tiba dengan status bebas transfer. Pemain berusia 31 tahun ini juga sempat bermain dengan Stuttgart di Bundesliga selama empat tahun setelah meninggalkan Juventus pada Januari 2010.

Pergi dari Torino adalah, pencetak gol terbanyak Serie A musim lalu dan mantan Bianconero Ciro Immobile yang menuju Borussia Dortmund, sementara Alessio Cerci bergabung dengan juara La Liga musim lalu Atletico Madrid.

Tekanan berada pada Quagliarella dan Amauri dalam menggantikan duo tersebut yang musim lalu mencetak total 43 gol selama masa bakti mereka di Torino.

Sementara itu, Marko Vesovic bergabung dengan HNK Rijeka selama satu musim dengan status peminjaman sementara Riccardo Meggiorini mengakhiri masa dua setengah tahun bersama Torino dengan bergabung ke Chievo.

Pelatih

Giampiero Ventura merupakan pelatih berpengalaman, ia telah menangani secara keseluruhan 18 tim di Italia.

Setelah karir bermain yang singkat bersama Sampdoria, ia pensiun dini di usia 25 tahun karena cedera punggung yang serius, dan pria asal Genoa ini kemudian beralih ke tugas kepelatihan, dengan bertanggung jawab sebagai pelatih tim muda Blucerchiati dan kemudian menjadi asisten pelatih dari tim utama.

Usai meninggalkan Sampdoria untuk mengejar karir sebagai pelatih kepala, peran pertama yang diraihnya sebagai pelatih adalah di beberapa tim amatir Liguria dan periode singkat bersama Spezia serta tim Serie C1 asal Sisilia, Giarre. Disana, ia memimpin mereka ke posisi empat, posisi terbaik yang pernah mereka raih di liga.

Setelah dua musim menangani tim papan bawah Serie B Venezia, ia kembali ke Serie C untuk menangani Lecce, tim yang dipimpinnya meraih dua promosi beruntun.

Ia kemudian menangani Cagliari, tim yang ia pimpin ke Serie A, sebelum kemudian menjalani beberapa periode singkat beruntun dengan menangani Sampdoria, Udinese, Cagliari, Napoli, Messina dan Verona.

Pada 2009, ia menggantikan Antonio Conte sebagai pelatih Bari, sebelum berpisah dengan klub pada Februari 2011 dimana Galletti mendekam di dasar klasemen Serie B.

Ia tiba di Torino beberapa bulan kemudian, dan di musim pertamanya ia membuat mereka promosi ke Serie A dimana mereka tetap berada di sana sejak saat itu.

Ventura menikmati salah satu musim tersuksesnya di kasta tertinggi sepak bola Itaia ketika ia memimpin Granata berakhir di posisi tujuh musim lalu dan sebuah tempat di Liga Eropa, mengakhiri penantian 20 tahun klub untuk kembali berlaga di kompetisi Eropa.

Torino saat ini mengemas 12 poin – poin yang sama pada tahap saat ini di musim lalu – namun berada di posisi 15 klasemen, hanya beda tiga posisi dari zona degradasi, dengan hanya menang satu kali dari lima laga Serie A terakhir.

Item Terkait