01 Januari 2015
Hanya ada sedikit kepastian dalam pertandingan sepak bola. Salah satunya adalah keinginan untuk sukses yang telah menjadi tanda dari DNA Juventus. Di 2014, Bianconeri memastikan hal ini, menyingkirkan batas-batas melalui banjir kemenangan-kemenangan, rekor-rekor, dan poin-poin.
Tidak pernah puas dan selalu berada di depan, 2014 memperlihatkan kesuksesan bagi Bianconeri. Tidak puas dengan itu, mereka menunjukkan kerendahan hati dari juara sejati dengan mengumpulkan poin demi poin musim ini tanpa henti.
Tahun 2014 adalah tahun dengan Scudetto yang memecahkan banyak rekor, 95 poin dalam satu tahun kalender dan rasio poin per laga tertinggi (2.57) di sejarah Serie A. Posisi teratas hampir tidak pernah menjadi milik para rival Juve.
2014 adalah tahun dari pergerakan antara Pirlo dan Lichtsteiner. Tahun dari tembakan misil yang diluncurkan melalui kaki kanan The Apache, yang bersinar sepanjang 2014, dimana ia menerobos pertahanan lawan dan menaklukkan gawan dari teras Vinovo dari jarak jauh. Tahun dimana tendangan bebas dari Il Maestro yang tak terhentikan, memperlihatkan ketenangan yang luar biasa untuk menuntaskan bahkan di laga tersulit. Juga merupakan tahun dari gol-gol dari tendangan keras jarak jauh Pogboom, penghancuran dari El Guerrero, sundulan-sundulan mematikan El Rey Leon dan assist-assist rutin dari Swiss Watch – untuk menggambarkan sedikit dari banyaknya hal-hal luar biasa yang telah dilalui Bianconeri.
2014 yang dihidupkan secara maksimal setiap saat, yang memperlihatkan klub meraih Scudetto dan lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
Tahun dengan kesuksesan parade “Semua hal baik datang di kali ketiga” namun Juve juga menunjukkan bahwa mereka dapat segera meletakkan trofi di belakang mereka dan menatap ke depan, dimana klub segera berjuang untuk kesuksesan dan motivasi baru.
Ini juga tahun dimana lautan fans yang menyambut kami di Indonesia dan Singapura serta gairah tanpa henti di Australia, yang memberikan para wajah baru keinginan besar untuk menghibur dan menuliskan halaman baru di buku sejarah klub.
Juventus tidak kenal belas kasihan sepanjang 2014, memuncaki klasemen sepanjang tahun. Juve menunjukkan kematangan yang lebih dalam hal taktik, teknik dan secara kompetitif. Ditakuti oleh tiap lawan, kami menunjukkan kami dapat menyerang tanpa takut namun juga dengan bijak menjaga dominasi kami.
Memahami kekuatan kami dan potensi luar biasa kami yang masih harus direalisasikan, kami memasuki 2015 dengan lebih lapar akan kesuksesan – sebuah tradisi yang telah menjadi bagian dalam 117 tahun perjalanan klub. Kami ingin melanjutkan perjuangan, kami ingin terus memberikan kejutan dan kami ingin untuk terus menang.
Dengan hal-hal tersebut berada di benak kami, kami ucapkan Selamat Tahun Baru! Sampai jumpa lagi di 2015, dimana kami akan membuatnya lebih berkesan daripada tahun ini.
Fino alla fine.
