23 Maret 2015
Lagi-lagi, gol spektakuler Carlos Tevez mengkokohkan posisi Bianconeri di puncak klasemen Serie A dengan 14 poin setelah menang 1-0 atas Genoa di Turin.
Dua puluh lima menit tertera pada waktu jalannya pertandingan ketika pemain Argentina itu kembali menciptakan momen magis seperti saat laga melawan Dortmund dengan sebuah giringan bola cepat dan tembakan kaki kanannya yang memperdaya Mattia Perin.
Tevez memiliki peluang untuk menambah golnya dan keunggulan Bianconeri ketika Roberto Pereyra diganjal di dalam kotak penalti oleh Facundo Roncaglia di menit ke-60, namun kiper pengganti Genoa menebak arah bola dengan benar dan mengganggalkan eksekusi penalti L’Apache.
Sejak kejadian itu, Rossoblu berusaha menyamakan kedudukan dalam laga yang menyajikan ketegangan itu, namun tuan rumah mampu bertahan sehingga bisa memulai periode jeda internasional dengan kemenangan kandang ke-12 musim ini.
Meski peluang pertama berpihak kepada tim tamu, percobaan dari M’baye Niang yang melenceng dari gawang Gigi Buffon, namun Bianconeri yang kemudian menguasai laga di 10 menit pembuka laga, tidak memberi kesempatan Genoa untuk menyentuh bola dengan tekanan yang kuat di seluruh area lapangan pertandingan.
Meski demikian, tim tamu segera bangkit dan mulai balas menekan, memaksa Bianconeri untuk mundur ke wilayah sendiri dan bertahan.
Namun tuan rumah tetap bersabar dan akhirnya mencetak gol pembuka di menit ke-25 berkat aksi memukau Tevez. Masih segar dua golnya ke gawang Dortmund dalam ingatan, pemain Argentina itu menerima bola dari pinggir kotak penalti lawan, menggiring bola dengan cepat masuk ke kotak penalti sebelum kemudian melesatkan tendangan mematikan yang sempat memantul mistar lalu melewati Perin yang tak berdaya.
Bianconeri terus meningkatkan serangan. Dua peluang emas untuk menambah keunggulan mereka tiba tak jauh dari saat berakhirnya babak pertama. Pertama, tendangan jarak dekat Fernando Llorente dapat diselamatkan Perin, kemudian bola muntah yang membentur tiang gawang disambut Giorgio Chiellini dengan tendangan yang melenceng beberapa meter.
Babak kedua dimulai. Genoa mendapat dua pergantian cepat: mantan pemain depan Juventus, Marco Boriello, menggantikan Niang, sementara kiper pengganti, Eugenio Lamanna, masuk menggantikan Perin yang cedera beberapa saat kemudian.
Kiper itu langsung diuji, harus berhadapan dengan tendangan penalti Tevez setelah Pereyra diganjal di dalam kotak penalti oleh Roncaglia. Lamanna ternyata lulus dari tes itu, meluncur rendah ke sisi kanannya untuk menghadang tendangan sang pemain Argentina dari titik 12 pas.
Tujuh puluh menit berlalu ketika Massimiliano Allegri memilih untuk menyegarkan permainan timnya, memasukkan Simone Pepe dan Alessandro Matri seperti yang ia lakukan saat melawan Dortmund pertengahan pekan lalu.
Mantan pemain depan Rossoblu, Matri, yang kembali ke Juventus pada jendela transfer musim dingin lalu, mendapat peluang berharga, menyundul bola hasil tendangan bebas Pepe ke arah gawang namun bola tepat di pelukan sang kiper.
Bagian akhir pertandingan menyajikan momen-momen menegangkan ketika Genoa terus berusaha mencetak gol penyeimbang, namun kuatnya pertahanan Bianconeri, termasuk hadangan sensasional Andrea Barzagli di depan gawang ketika Diego Perotti hampir cetak skor, mampu menjauhkan tim tamu dari gawang untuk mengamankan tiga poin yang krusial.
