collage SassuoloJuve.jpg

Empat duel kunci di Reggio Emilia

SHARE
Empat duel kunci di Reggio Emilia
Empat duel kunci di Reggio Emilia
Empat duel kunci di Reggio Emilia

Meraih tujuh poin dan dua kali tak kebobolan dalam tiga laga terakhir SerieA, Juventus bertandang ke Reggio Emilia dan Mapei Stadium besok dini hari (kick-off 02.45 wib) berusaha kembali ke jalur juara yang ditunjukkan pada pekan-pekan terakhir ini.

Sassuolo siap menghadang laju Bianconeri dengan bermodalkan performa yang baik, mengumpulkan empat kemenangan dan tiga imbang dari sembilan laga pembuka mereka, sebuah prestasi yang menempatkan Neroverdi asuhan Eusebio Di Francesco naik ke peringkat enam di klasemen, tiga poin unggul dari anak asuh Massimiliano Allegri.

Pertemuan keempat di liga antara Neroverdi dan Bianconeri sudah di hadapan mata, Juventus.com mengulas lebih dalam empat duel kunci antara keduanya, tiga di atas lapangan dan satu di luar kapangan, dan bagaimana kira-kira laga Kamis dini hari itu dapat dimenangkan atau justru kalah.

DUEL KUNCI 1: ALLEGRI VS DI FRANCESCO

allegri_juventus-bologna.jpg
sassuolo giocatori004.JPG

Meski pertempuran utama di Reggio Emilia akan digelar di atas lapangan, orang-orang di balik layar, Allegri dan DI Francesco, akan mengharapkan persiapan pra-laga mereka bisa membuahkan hasil di laga besok.

Meski keduanya lebih dikenal dengan gaya sepakbola menyerang ada perbedaan kentara dalam cara masing-masing pelatih mengarahkan timnya untuk masuk ke posisi-posisi berbahaya dalam wilayah lawan.

Sementara mantra Allegri tak diragukan lagi adalah sabar dan tenang, bos Sassuolo di lain pihak meraih sukses di musim lalu dengan membawa timnya yang tak diunggulkan finish di posisi ke-12 denga memainkan bola cepat dan lebih mengarah langsung ke trio penyerang dinamis mereka, Domenico Berardi, Simone Zaza (kini bermain untuk Juventus) dan Nicola Sansone.

Bukti gaya lain dari yang lain ini dapat dilihat dari angka penguasaan bola antara Bianconeri dan Neroverdi sejauh ini pada musim ini.

Sementara rata-rata penguasaan bola Bianconeri musim ini berkisar pada 60%, Sassuolo selalu lebih sedikit menguasai bola dibanding lawan-lawannya dalam tiga perempat laga yang telah mereka jalani di liga musim ini, khususnya saat imbang 2-2 di Stadio Olimpico melawan Roma di bulan September dimana mereka hanya meraih 33%.

disposizione tattica.PNG

Apa yang harus sama-sama dilakukan kedua pelatih besok dini hari adalah menyusun empat pemain belakang dengan seorang gelandang bertahan di depan lini belakang.

Sejak kembali dari cedera, Claudio Marchisio ditempatkan sejajar dengan Sami Khedira dan Paul Pogba untuk memberi stabilitas dan otak permainan di lini tengah, peran yang hampir identik dimainkan oleh pemain Sassuolo Francesco Magnanelli, pemain yang baru bermain untuk Neroverdi musim ini.

Jika susunan pemain akhir-akhir ini dimainkan lagi, nampaknya kedua tim akan menyerang dengan tiga pemain depan, apakah masuk melalui sektor sayap seperti yang secara efektif dilakukan anak asuh Di Francesco sejauh ini melalui Berardi dan Sansone, ataukah melalui posisi-posisi tengah seperti yang diperankan Paulo Dybala dengan sangat baik saat menang 2-0 atas Atalanta hari Minggu lalu.

DUEL KUNCI 2: BONUCCI VS BERARDI

bonucci.jpg
sassuolo giocatori005.jpg

Di balik catatan tiga kali tak kebobolan secara beruntun di semua kompetisi, Bianconeri harus bermain dengan kemampuan terbaiknya untuk mempertahankan catatan tersebut melawan salah satu penyerang paling menarik perhatian di liga.

Nampaknya ujung tombak tim asuhan DI Francesco pada Kamis dini hari nanti adalah pemain tim nasional Italia U-21, Berardi, yang telah menunjukkan tanda-tanda peningkatan performa sejak musim lalu dimana ia telah mencetak 15 gol dan menghasilkan sepuluh assist bagi Neroverdi.

Dikuntit oleh rekan setim dan sesama penyerang, Antonio Floro Flores (5 gol) dalam urusan mencetak gol, Berardi akan mengincar gol di laga ketiga secara beruntun setelah mencetak gol saat melawan Lazio dan Milan sebelumnya di awal bulan ini.

Pemain yang nampaknya dibebani tugas membatasi gerak Berardi adalah Leonardo Bonucci, sembari menjalankan fungsinya untuk memastikan Bianconeri mendapatkan kembali penguasaan bola.

Melihat laga-laga awal musim ini, Leo adalah orang yang tepat untuk tugas tersebut. Tampil dalam delapan dari sembilan laga Sang Nyonya Tua di Serie A, Bonucci telah membuat 26 pembersihan area bertahan dan memenangkan 80% tekel sebagai tambahan bukti kualitasnya dalam mengolah bola, dimana tak seorang pun yang berseragam hitam-putih mampu mengoper bola dengan sempurna lebih banyak dari pemain Juve bernomor punggung 19 itu (562 atau 89,9%).

DUEL KUNCI 3: MARCHISIO VS MAGNANELLI

W030.JPG
Comparison Magnanelli Marchisio touches.png

Pertarungan paling seru mungkin akan terjadi di lini tengah dimana akan tersaji gaya bermain yang kontras antara Claudio Marchisio dan Francesco Magnanelli.

Meski baru bermain selama 225 menit di Serie A sejak Agustus, Marchisio telah memberi pengaruh penting dalam pekan-pekan terakhir, khususnya saat menang atas Atalanta hari Minggu lalu di Juventus Stadium, melakukan sentuhan lebih banyak dari pemain manapun saat itu juga membuat operan sempurna sebanyak 146 kali, 85 di antara diterima rekan setim di dalam wilayah lawan.

Membandingkan statistik il Principino dengan punya Magnanelli mengungkap perbedaan antara peran kedua tim meski ditempatkan di posisi serupa di atas lapangan.

Meski keduanya beroperasi di pusat tiga gelandang, upaya Magnanelli menutup ruang gerak lawan seimbang dengan operan cermat Marchisio dengan kelihaian membuat tekel, memenangkan 57% duelnya dan 84% tekel sejauh ini di musim ini.

Meski grafik di atas menunjukkan bahwa Marchisio lebih banyak menguasai bola daripada skipper Neroverdi itu, mayoritas permainan Sassuolo diatur oleh Magnanelli; tak ada gelandang asuhan Di Francesco yang menyamai angka 507 operan sempurna yang dibuatnya atau 663 sentuhan bola sejauh ini.

DUEL KUNCI 4: DYBALA VS ACERBI

W045.jpg
sassuolo 001.JPG

Momen-momen penting di dan sekitar area penalti tuan rumah nampaknya akan ditentukan oleh pemain-pemain paling memuncak performanya di kedua tim, Francesco Acerbi dan Paulo Dybala.

La Joya menghidupkan permainan sejak tiba dari Palermo pada musim ini, berperan dalam 55% (6 dari 11) gol yang dihasilkan Bianconeri begitu juga jumlah tembakan tepat ke gawang paling banyak (sepuluh dari 28 percobaan).

Penampilan terbaik pemain Argentina itu kira-kira adalah pada akhir pekan lalu dimana ia menciptakan lima peluang mencetak gol untuk rekan-rekannya untuk menambah gol pembuka cantiknya dan assist jitunya untuk Mario Mandzukic.

dybala heatmap vs. Atalanta.png

Namun sedikit pemain bertahan yang dapat menghasilkan catatan lebih baik daripada Acerbi musim ini. Fakta bahwa mantan pemain Milan itu telah memenangkan 70% duelnya dan 80% tekel, sementara hanya melakukan lima pelanggaran berbuah sepakab bebas bagi lawan, mengilustrasikan kegarangan bek tersebut sejak musim kompetisi ini dimulai.

Sebagai tambahan, Acerbi mencatat 49 kali pembersihan wilayah pertahanan timnya dan jelas terlihat bagaimana Neroverdi telah memulai musim baru dengan performa yang sangat baik.

Sebuah laga yang layak ditunggu.

Item Terkait