93eeb3ac-5db4-4593-9578-71436cffb4f4.jpg

Profil Giallorossi

SHARE
Profil Giallorossi
Profil Giallorossi
Profil Giallorossi

Klub

Didirikan pada tahun 1927, Roma memenangi gelar Scudetto pertama mereka pada musim 1941/42 berkat 18 gol yang dicetak pemuda lokal Amadeo Amadei.

Serie A musim 1950/51 justru memperlihatkan Giallorossi memperoleh degradasi mereka yang pertama dan satu-satunya ke Serie B, namun mereka segera kembali ke Serie A pada tahun berikutnya.

Gelar Coppa Italia Roma pertama kali diraih pada 1964 usai mengalahkan rival sekota Bianconeri yaitu Torino dengan skor 1-0 di sebuah laga final yang ketat. Secara keseluruhan, mereka telah memenangkan sembilan Coppa Italia dengan yang paling akhir diraih pada tahun 2007/08.

Dengan pemain-pemain seperti Bruno Conti, Agostino Di Bartolomei, Roberto Pruzzo dan Falcão, Giallorossi meraih gelar Serie A kedua mereka setelah 41 tahun yaitu pada 1982/83. Di musim berikutnya, mereka nyaris meraih gelar treble usai meraih gelar Coppa Italia namun hanya berakhir di posisi dua klasemen akhir Serie A dan kalah di babak final Liga Champions.

Selain memenangkan gelar Coppa Italia ketujuh mereka di 1991, sepanjang dekade 1990an merupakan era nirgelar bagi Roma sebagaimana liga domestik dikuasai bergantian oleh duopoli Juventus dan Milan dimana masing-masing saling bergantian meraih gelar dalam 10 musim berjalan.

Gelar liga terakhir mereka tiba pada musim 2000/01 dibawah kepemimpinan mantan pelatih Bianconeri, Fabio Capello.

Stadion

Roma saat ini berbagi stadion mereka, Stadio Olimpico, dengan rival satu kota Lazio dan telah bermain di stadion tersebut sejak musim 1953/54.

Stadion tersebut mampu menampung kerumunan hingga 72,698 penontin dan juga telah menyelenggarakan beberapa konser dari beberapa artis mulai Eros Ramazzotti, Tina Turner, U2, dan Bruce Springsteen.

Mengalami renovasi pada 1990 untuk FIFA World Cup yang diselenggarakan di Italia, stadion ini menjadi tuan rumah dari lima laga termasuk laga tim nasional sendiri, serta final antara Jerman Barat dan Argentina.

Juventus juga memiliki memori indah saat bermain di Stadio Olimpico, usai menjalani babak final Liga Champions UEFA 1996 melawan Ajax di Roma, yang berakhir dengan kemenangan untuk Bianconeri usai adu penalti.

Klub diperkirakan akan pindah dari Olimpico pada 2016 ke Stadio della Roma, stadion baru dengan kapasitas 55,000 kursi di wilayah Tor di Valle.

Tim Saat Ini

Kapten dan pemain andalan mereka Francesco Totti telah menjadi “one club man” sejak ia memulai debutnya pada 1992. Pemain berusia 38 tahun ini, yang menjuarai Piala Dunia bersama Italia pada 2006, telah mencetak 235 gol di liga domestik dari 500 kali penampilan bersama Giallorossi dalam 22 musim. Gol-gol nya membuat ia menjadi pencetak gol terbanyak kedua dalam sejarah Serie A dibelakang penyerang yang juga mantan pemain Bianconeri Silvio Piola. Di musim belakangan ini, Totti kerap diturunkan dengan peran false nine dibandingkan dengan peran aslinya sebagai gelandang serang dan terakhir ia menjadi pencetak gol tertua di sejarah Liga Champions saat mencetak gol penyeimbang kedudukan melawan Manchester City tengah pekan lalu.

Pemain tim nasional Belgia Radja Nainggolan adalah pemain yang terkenal dengan tackling kerasnya di lapangan tengah Roma. Tumbuh dari akademi Germinal Beerschot di tanah kelahirannya, pemain berusia 26 tahun ini pindah ke Italia pada tahun 2005 dan bergabung dengan Piacenza sebelum akhirnya bersinar bersama Cagliari dan akhirnya bergabung dengan Giallorossi sebagai pemain pinjaman pada Januari 2014. Nainggolan memperoleh penampilan perdananya bagi Red Devils pada Mei 2009 namun hanya menjadi pemain dalam daftar tunggu tim nasional Belgia pada Piala Dunia Brazil musim panas lalu.

Playmaker Miralem Pjanic tetap menjaga semua aliran bola lancar di belakang para penyerang Giallorossi. Pemain Bosnia berusia 24 tahun ini sebelumnya bermain di Perancis bersama Metz dan Lyon sebelum bergabung dengan Roma pada Agustus 2011. Ia sangat berbahaya dalam situasi bola mati dan mahir dalam hal kemampuan menggiring dan mengoper bola. Selama ia berada di ibukota Italia, Pjanic memiliki andil dalam 27 gol Roma (baik mencetak gol maupun memberi assist).

Pemain sayap asal Pantai Gading Gervinho mengalami musim perdana yang baik bersama Roma tahun lalu setelah menjalani dua musim yang kurang sukses di London bersama Arsenal. Pemain berusia 27 tahun ini menjadi pemain penting di tim Lille asuhan Rudi Garcia yang memenangi gelar domestik ganda pada 2011 ini, bergabung dengan The Gunners setelah mencetak 36 gol dari 93 penampilan. Ia tidak mampu mengembangkan dirinya bersama klub Inggris tersebut dan bergabung kembali dengan mantan pelatihnya di Italia tahun lalu. Gervinho saat ini menjadi andalan di tim nasionalnya sejak menjalani debut pada 2007 dan juga ikut serta dalam Piala Dunia 2014.

Setelah mengalami masa sulit dengan cedera beberapa musim lalu sejak bergabung dengan Roma pada 2012, pemain berusia 23 tahun Mattia Destro telah kembali mencetak gol di beberapa pekan terakhir bagi Giallorossi. Mengawali karirnya bersama akademi remaja Inter, penyerang muda ini sempat bergabung dengan Genoa dan Siena sebelum akhirnya Zdenek Zeman merekrutnya dua musim lalu. Bianconeri harus waspada terhadap Destro yang telah membuka keran golnya musim ini dengan mencetak gol indah dari jarak 40 yard saat melawan Hellas Verona pekan lalu.

Aktivitas Transfer

Bertujuan untuk mencoba dan meningkatkan hasil impresif musim lalu dengan finis di posisi kedua di klasemen akhir, Roma membawa beberapa wajah baru musim panas ini untuk memperkuat rencana mereka dalam meraih gelar.

Pemain veteran Ashley Cole bergabung dengan klub dalam status bebas transfer dari tim Liga Primer Inggris Chelsea pada Juli 2013. Pemain berusia 33 tahun ini tiba di Stadio Olimpico setelah meraih gelar Liga Primer bersama Arsenal dan Chelsea serta Liga Champions pada 2012. Cole saat ini memegang rekor sebagai pemegang gelar FA Cup terbanyak, dimana tujuh medali telah ia raih bersama dua klub asal kota London tersebut.

Bek tengah Mapou Yanga-Mbiwa juga tiba dari Liga Primer dengan status pemain pinjaman selama satu musim. Bek yang dimiliki oleh Newcastle United ini menghabiskan enam setengah musim di Montpellier – dimana ia memenangi gelar Ligue 1 – sebelum bergabung dengan The Magpies pada Januari 2013. Pemain Perancis berusia 25 tahun ini berpindah ke ibukota Italia untuk memberikan bukti kemampuan dirinya setalah menjalani 18 bulan yang sulit di Newcastle.

Bek Yunani Kostas Manolas bergabung dengan Roma dari Olympiacos. Ia adalah figur penting dari Olympiacos saat mereka meraih dua gelar beruntun sebelum membuat dirinya membantu tim nasional Yunani hingga babak 16 besar di Piala Dunia 2014.

Pemain serba bisa Urby Emanuelson tiba dari rival Serie A Milan dengan status bebas transfer setelah menjalani tiga setengah musim bersama Rossoneri. Gelandang Belanda ini yang juga sempat dipinjamkan ke Fulham pada 2013, dapat bermain di berbagai posisi baik di pertahanan maupun menyerang.

Pemain berusia 34 tahun Seydou Keita tiba di Italia dengan CV yang berkilauan. Bermain untuk Lens dan Sevilla, gelandang serba bisa ini kemudian pindah ke Barcelona pada 2008 dimana ia menikmati empat musim dengan meraih 14 gelar. Kemudian ia bergabung dengan tim China Dalian Aerbin dan kembali ke Spanyol bersama Valencia sebelum akhirnya pemain Mali ini bergabung dengan tim asuhan Rudi Garcia di awal musim panas ini.

Setelah menolak bergabung dengan Bianconeri, Roma kemudian merekrut Juan Iturbe setelah pemain berusia 21 tahun tersebut memberikan penampilan yang impresif bersama Hellas Verona musim lalu. Penyerang ini memiliki kecepatan yang luar biasa dan mampu dengan mudah lolos dari kawalan. Ia telah mencetak delapan gol dari 33 penampilan bersama Hellas musim lalu dan telah mencetak gol pertamanya untuk Giallorossi saat menang 5-1 atas CSKA Moscow di Liga Champions pada September 2014.

Keluar dari Roma adalah Michel Bastos, yang bergabung degan tim UAE Al Ain setelah masa peminjamanannya berakhir sementara bek kiri Dodo bergabung dengan rival Serie A Inter.

Pemain muda Kroasia Tin Jedvaj menghabiskan musim 2014/15 dengan dipinjamkan ke tim Bundesliga Bayer Leverkusen sementara Rodrigo Taddei turun ke Serie B untuk bergabung dengan Perugia setelah menjalani sembilan musim bersama Giallorossi, mencetak 31 gol dari 296 penampilan.

Pelatih

Usai melalui beberapa tahun yang sulit dimana Roma telah menunjuk enam pelatih dalam empat musim, pria asal Perancis Rudi Garcia kemudian ditunjuk untuk memimpin Roma pada Juni 2013 dengan tujuan menjadikan Roma sebagai tim utama di Italia.

Garcia, yang memiliki darah Spanyol dari garis keturunan ayahnya, pensiun dari sepak bola profesional pada usia 28 di 1992 usai cedera punggung dan lutut yang berkepanjangan memperpendek karir bermainnya yang meliputi Lille, Caen, Martigues dan L’ASCE.

Pada 1995 pria berkebangsaan Perancis ini kembali ke L’ASCE sebagai pelatih selama tiga musim dimana ia berhasil meloloskan mereka dari jurang degradasi di tahun pertamanya sebelum menikmati papan tengah dan finis di posisi ke dua secara beruntun di musim berikutnya.

Ia mengambil masa jeda selama tiga tahun dari kepelatihan untuk berkonsentrasi di beberapa peran di Saint-Etienne pertama sebagai fisioterapis, kemudian sebagai pencari bakat sebelum akhirnya menjadi asisten pelatih dari Robert Nouzaret dan John Toshack.

Ketika Toshack pindah pada 2001 untuk mengambil alih kursi kepelatihan Real Sociedad, Garcia dipercaya menangain Les Verts hingga akhir musim untuk lolos dari jurang degradasi. Tidak mampu memimpin mereka lolos dari degradasi, Garcia kemudian dipecat pada musim panas dan kembali sebagai komentator di televisi, sebuah peran yang sebelumnya ia nikmati usai pensiun.

Setelah menamatkan Diplôme d'Entraineur Professionel de Football, sebuah gelar di Perancis yang setara dengan sertifikat pelatih profesional. Dijon memanggilnya pada tahun 2002.

Bersama dengan semi-final Coupe de France, Garcia memimpin klub ke Ligue 2 pada masa promosi 2003/04.

Setelah tiga musim bersama tim asal Perancis timur tersebut, Ia pindah ke Le Mans pada Juni 2007 sebelum akhirnya tiba di Lille setahun kemudian.

Adalah bersama Les Dogues Garcia menahbiskan dirnya sebagai salah satu pelatih muda terbaik Eropa. Selain memberikan waktu bermain kepada calon bintang saat itu Eden Hazard, Garcia membawa Lille meraih dua gelar domestik pada 2011, dan memenangi gelar Pelatih Perancis Terbaik Tahun ini di tahun yang sama.

Dua musim dan satu gelar Pelatih Perancis Terbaik di tahun berikutnya, Garcia kemudian ditunjuk sebagai pelatih terbaru Giallorossi pada 2013.

Ia memulai kepemimpinannya di ibukota Italia dengan memenangi sepuluh laga Serie A pertamanya, sebuah rekor yang sebelumnya dipegang oleh Bianconeri pada musim 2005/06 (dengan sembilan kemenangan).

Musim lalu memperlihatkan Roma asuhan Garcia berakhir di posisi kedua, 17 poin di belakang juara musim tersebut Juventus, namun ia menyalakan rivalitas baru antara kedua tim yang kembali lagi musim.

Item Terkait