bolognarosa.JPG

Sekilas mengenai Bologna

SHARE
Sekilas mengenai Bologna
Sekilas mengenai Bologna
Sekilas mengenai Bologna

Pergantian pelatih, pengambilalihan ke pemilik asal Amerika dan kemenangan dramatis di play-off menjadi rangkuman dari musim 2014/15 yang naik turun dari Bologna.

Bangkit dari degradasi ke Serie B dua tahun yang lalu, Bologna mengamankan kembalinya mereka ke Serie A pada bulan Juni, mengalahkan Pescara di dua leg laga, yang memastikan kembalinya mereka ke Serie A untuk ke-70 kalinya.

Bersamaan dengan pasukan Delio Rossi yang menuju Turin untuk pertemuan hari Minggu dengan pasukan Massimiliano Allegri, Juventus.com melihat lebih dekat dari masa lalu, masa kini dan prospek mendatang dari tim yang baru promsi ini.

SEJARAH

Tujuh kali pemenang Scudetto, terakhir tampil di Serie C pada 1993, kisah dari klub keenam tersukses Italia ini tidak untuk yang lemah hati.

Didirikan pada 1909 dengan membawa warna tradisional merah dan biru dari kota mereka, Bologna muncul sebagai salah satu tim terbaik di 25 tahun pertama abad 20, memenangkan hampir semua kecuali satu gelar Serie A dalam 16 musim luar biasa mereka antara 1925 dan 1941.

Setelah era pasca-perang dunia, berada di lima besar dalam sembilan kesempatan, Rossoblu meraih gelar ketujuh dan terakhir mereka di Serie A pada tahun 1964 di bawah pelatih legendaris Italia Fulvio Bernardini.

Dengan adanya juara Piala Dunia Helmut Haller di lini tengah mereka – sebelum akhirnya ia pindah ke Juventus di akhir dekade, Bologna mentahbiskan diri mereka sebagai penantang gelar hingga pertengahan tahun 1970an.

haller.jpg

Bolak-balik di antara tiga divisi profesional Italia dan kebangkrutan yang mengikuti di antara 30 tahun mereka, Rossoblu kesulitan untuk menjaga kesuksesan mereka seperti di era 1920, 1930 dan 1960.

Akan tetapi, promosi mereka ke Serie A delapan bulan setelah diambil alih oleh pemilik asal Amerika Utara Joey Saputo, juga direktur tim MLS Montreal Impact, dan Joe Tacopina, yang meninggalkan klub musim lalu, memberikan harapan bagi pendukung Rossoblu untuk musim dimana mereka dapat menjaga posisi di divisi teratas Italia sekali lagi.

STADION

bolognastadio.JPG

Stadio Dall’Ara telah menjadi kandang Bologna selama 88 tahun, menggantikan stadion lama mereka sebelumnya, Stadio Sterlino, saat dirampungkan pada 1927.

Selain menjadi tuan rumah dari tiga generasi liga sepakbola, Dall’Ara juga memiliki sejarah sebagai tempat berlangsungnya laga internasional, menjadi tempat lima laga Piala Dunia 1990 termasuk kemenangan Inggris di babak kedua atas Belgia.

Arena dengan kapasitas 38,279 kursi ini juga menjadi tempat terjadinya rekor beberapa tahun selanjutnya, dengan Three Lions sekali lagi terlibat: gol David Gualtieri ke gawang tim kecil San Marino setelah 8.3 detik adalah yang tercepat dalam sejarah kualifikasi Piala Dunia.

PELATIH

Dalam 18 tahun karir dengan lebih dari 374 laga sebagai pelatih yang dimilikinya, bos Rossoblu Delio Rossi adalah salah satu pelatih berpengalam di Italia.

Mengawali petualangannya dengan Salernitana, menunjukkan penampilan yang solid bersama Lecce dan Atalanta membuat pria 54 tahun ini memperoleh karir teratas saat menerima pinangan Lazio pada musim panas 2006.

Dalam periode paling suksesnya sebagai pelatih hingga saat ini, Rossi memimpin klub asal Roma tersebut pada posisi ketiga pada akhir musim 2006/07, memastikan satu tempat di Liga Champions musim selanjutnya bagi Biancoceleste.

Setelah dua musim beruntun berakhir di papan tengah klasemen, pelatih kelahiran Rimini ini menutup masa baktinya di ibu kota dengan cara terbaik, mengangkat trofi Coppa Italia dengan membawa timnya mengalahkan Sampdoria, tim yang kemudian ia latih tiga tahun kemudian, melalui adu penalti.

delio rossi001.JPG

Pindah ke Sisilia pada musim gugur selanjutnya, Rossi melanjutkan sentuhan magisnya di Palermo, dengan sungguh-sungguh membawa Rosaneri hingga dua poin menuju satu tempat di babak play-off Liga Champions.

Kisah yang sama mengikuti di tahun selanjutnya dan terlepas digantikan oleh Serse Cosmi dan kemudian ditarik kembali delapan pekan kemudian di pergantian tahun, mantan gelandang Foggia ini mengamankan satu tempat di kancah Eropa sekali lagi sebelum pindah ke Fiorentina di akhir tahun.

Gagal mengulang prestasi sebelumnya di Lazio dan Palermo, Rossi menghadapi pemecatan dari Viola dan kemudian Sampdoria sebelum tiba di Bologna musim panas ini dengan tugas untuk menjaga status sejarah klub dengan tetap berada di Serie A.

BAGAIMANA MEREKA MENUJU LAGA HARI MINGGU?

Setelah kekalahan-kekalahan di enam laga liga pembuka mereka, Bologna menemui sambutan kembali ke Serie A yang cukup sulit. Dengan hanya mencatatkan satu kemenangan, yang hadir usai mengalahkan sesama tim promosi Frosinone di pekan keempay, pasukan Delio Rossi saat ini berada di posisi kedua dari dasar klasemen.

Terlepas dari awal yang penuh batu terjal, Rossoblu masih memiliki alasan-alasan untuk tetap optimis pada musim ke depan. Setelah kedatangan Mattia Destro dari Roma, Ex-Bianconeri Emanuele Giaccherini yang dipinjam dari Sunderland dan pemain muda Amadou Diawara serta Erick Pulgar, Bologna memiliki banyak potensi untuk membentuk skuat yang kompetitif.

mounierbologna.JPG
bologna oppwatch 003.JPG

Menarik banyak perhatian sejauh ini adalah pemain baru Anthony Mounier. Setelah meninggalkan Montpellier untuk Bologna musim panas ini, pemain sayap Perancis ini telah mencetak dua dari tiga gol liga yang dicetak timnya sejauh musim ini berlangsung, termasuk gol kemenangan kandang atas Frosinone.

Sedangkan jelang laga hari Minggu di Juventus Stadium, dengan rekor hanya lima kemenangan dala 68 kunjungan ke Turin, statistik menunjukkan Rossoblu mungkin harus menunggu sampai setelah jeda internasional untuk meraih tiga poin kedua mereka musim ini.

Akan tetapi, dengan keahlian taktik pelatih dalam diri Rossi dan penyerang yang telah teruji kemampuannya dalam diri Destro, tim tamu kali ini tidak bisa dianggap remeh.

Item Terkait