Inter

Sekilas mengenai Inter

SHARE
Sekilas mengenai Inter
Sekilas mengenai Inter
Sekilas mengenai Inter

SEJARAH

Didirikan pada 1908 sebagai tim yang berpisah dari rival sekota mereka Milan karena protes terhadap kurangnya pemain asing di tubuh tim itu, Inter meraih gelar liga pertamanya hanya dua tahun kemudian.

Klub ini terus terbiasa memenangkan gelar Scudetti pada setiap 3 kali pergantian dekade selanjutnya (1920, 1930, 1940, juga 1938). Inter juga meraih Coppa Italia pertama mereka pada 1939 dalam sebuah periode ketika tim diperkuat oleh talenta pemain depan Giuseppe Meazza, yang dengan nama ini stadion mereka dinamai.

Setelah juara berturut-turut di Serie A pada tahun 1953 dan 1954, Nerazzurri harus menunggu hampir sepuluh tahun tanpa satu gelar pun sebelum akhirnya tahun-tahun gemilang tim ‘La Grande Inter’ yang mendominasi baik di dalam maupun luar negeri dengan tiga gelar Serie A dan dua Piala Eropa dalam jangka waktu hanya empat musim antara 1962 dan 1966.

Scudetti pada 1972, 1980 dan 1989 pun menyusul sebelum Roberto Mancini dan Jose Mourinho memenangkan dua titel lagi masing-masing. Pelatih terakhir membawa klub meraih tiga gelar sekaligus di liga, Coppa Italia dan Liga Champions pada 2010.

MANAJER

Roberto Mancini yang saat ini dalam masa jabatan keduanya bersama Inter, menggantikan Walter Mazzarri sebagai pelatih pada bulan November lalu sebelum akhirnya membawa klub ke posisi ke delapan di klasemen akhir.

Berdasarkan perjalanan karirnya, Mancini telah dikenal sebagai pemain depan bertalenta, menjuarai gelar-gelar domestik dan eropa bersama Sampdoria dan Lazio.

Mancini

telah gantung sepatu pada tahun 2001, pria 50 tahun itu mendapat tugas melatihnya di Fiorentina, dimana di sana ia menjuarai Coppa Italia, sebelum kemudian meraih gelar yang sama saat melatih mantan klubnya Lazio.

Sebuah periode gemilang bersama Nerazzurri pun menyusul sebelum kemudian pindah ke Liga Primer Inggris dengan memimpin para bintang di Manchester City.

Setelah menjuarai Piala FA di musim pertamanya, pada 2012 Mancini membawa klub itu juara liga divisi utama untuk pertama kalinya dalam 44 tahun.

Ia kemudian menghabiskan musim 2014/14 memimpin Galatasaray, membawa tim Turki itu juara piala domesti, sebelum kembali bergabung dengan Inter pada musim gugur tahun lalu.

STADION

San Siro secara resmi dibuka pada September 1926 dengan sebuah laga persahabatan yang dimainkan dua tim sekota Milan dan Inter. Inter menang 6-3.

Namun Nerazzurri tetap memainkan laga kandangnya di Arena Civica hingga tahun 1945 ketika mereka pindah ke stadion milik kota Milan berbagi dengan rival sekota mereka itu.

San Siro

Pada tahun 1980 stadion ini dinamai sebagai penghormatan terhadap Giuseppe Meazza, dua kali Juara Piala Dunia dan mantan striker Inter dan Milan.

Sebagai persiapan gelaran Piala Dunia 1990 di Italia, San Siro diperluas, menjadikannya stadion sepakbola terbesar kelima di Eropa.

BAGAIMANA KEKUATAN PASUKAN MANCINI MUSIM INI?

Telah mencatat 16 poin dalam tujuh laga pembuka mereka di Serie A, performa awal musim Inter kali ini adalah yang terbaik sejak 2009-10 ketika tim itu, yang dilatih oleh Jose Mourinho, akhirnya meraih treble bersejarah.

Jovetic

Nerazzurri telah menyusun tim yang sangat baru dalam persiapan mereka menjalani musim kompetisi kali ini, membuat pergantian dalam susunan pemainnya. Di depan, pemain depan tengah pilihan pertama, Mauro Icardi, kini didukung oleh Stefan Jovetic (dari Manchester City) dan Ivan Perisic (Wolfsburg) yang bermain tepat di belakang pemain Argentina itu. Pemain asal Montenegro dan pemain tim nasional Kroasia itu ditugaskan sebagai pengganti kekuatan kreatif Xherdan Shaqiri, Mateo Kovacic dan Hernanes, dijual masing-masing ke Stoke City, real Madrid dan Juventus.

Sejauh ini rekrutan-rekrutan baru menyesuaikan diri dengan baik dimana Jovetic saat ini memimpin daftar pemain pencetak gol terbanyak Nerzzurri dengan tiga gol, sementara Perisic menyarangkan gol penyeimbang dalam sebuah laga berakhir imbang melawan Sampdoria.

Nerazzurri memperkuat area tengah dengan pemain-pemain berfisik kuat seperti mantan Bianconero Felipe Melo (dari Galatasaray) dan geoffrey Kondogbia (Monaco), Miranda (Atletico Madrid) dan Davide Santon (Newcastle).

Lini belakang Inter telah tak pernah kebobolan dalam empat dari lima kemenangan mereka pada musim ini hingga kekalahan 4-1 dari Fiorentina mengakhiri catatan tersebut dan juga catatan enam kemenangan beruntun mereka di Serie A, dihitung dari laga terakhir mereka pada musim 2014/15.

Setelah meraih satu poin dalam laga terakhir mereka saat bertandang ke markas Sampdoria, anak asuh Roberto Mancini akan berusaha kembali ke jalur kemenangan pada hari Minggu nanti dan mengincar poin maksimal di kandang melawan Bianconeri untuk pertama kalinya sejak April 2010.

Item Terkait