statistiche_juventus-bayernmonaco.jpg

Angka-angka dibalik laga dramatis

SHARE
Angka-angka dibalik laga dramatis
Angka-angka dibalik laga dramatis
Angka-angka dibalik laga dramatis

Bagaimana anda merangkum malam seperti itu? Bagaimana anda menjelaskan emosi setelah mencetak gol dua kali di 30 menit terakhir dan bahkan hampir meraih kemenangan setelah berada di ambang kekalahan pada periode penutup? Bagaimana anda menyimpulkan kebangkitan Bianconeri di babak kedua?

Beberapa rahasia di balik drama dini hari tadi terletak di statistik kunci, fakta-fakta dan angka-angka dari Turin dalam sebuah pertandingan lebih dari siapapun ingin saksikan kembali di Juventus Stadium yang merupakan “permainan dua babak.”

Sementara gol-gol Bayern Munich memang hadir di masing-masing babak, menjadi tim pertama yang mencetak dua gol melawan Juve di kandang mereka musim ini, terdapat sedikit keraguan bahwa laga akan berubah di pertengahan babak kedua.

Bukti sederhana dari hal ini dapat ditemukan dalam jumlah tembakan yang dilakukan oleh kedua tim: di babak pertama tim Jerman menghujani gawang Gianluigi Buffon, melepaskan delapan tembakan dibandingkan tiga tembakan oleh Bianconeri, sebuah statistik yang berbalik setelah jeda, Juve melepaskan delapan tembakan dengan lima tembakan dilakukan oleh Bayern.

sturaro_juventus-bayernmonaco.jpg

Dan, ketika tim tuan rumah benar-benar menyerang maju mereka melakukannya dengan akurasi yang besar, menguji Manuel Neuer sebanyak tujuh kesempatan, sebuah angka total yang hanya diungguli pada kekalahan atas Sevilla pada bulan Desember. Kenyataannya, Bayern sendiri hanya menerima lebih banyak tembakan mengarah target dari Arsenal (delapan) sebelum laga Selasa malam.

Dua dari usaha-usaha tersebut tentu saja berhasil masuk ke gawang juara Jeman tersebut, sebuah catatan yang belum diraih Juve sejak Oktober 2005, dan bersamaan dengan gol pertama di Liga Champions dari Paulo Dybala, yang pertama dari banyak korban selanjutnya, dan pemain pengganti di babak kedua Stefano Sturaro.

Patut diakui, jalannya laga tampak suram bagi pasukan Massimiliano Allegri sebelum intervensi dari dua pemain mudanya saat Bayern secara impresif memaksa timnya untuk bertahan di area penalti mereka sendiri di mayoritas periode awal.

Seperti yang anda dapat lihat di grafik di bawah ini, tim tamu dalam satu kesempatan meletakkan sebanyak sepuluh pemainnya di setengah lapangan Juventus, dengan kiper Neuer berada di posisi sejauh 30 meter dari gawangnya sendiri.

Secara tidak mengejutkan, superioritas wilayah dari pasukan Pep Guardioala membuat mereka mendominasi penguasaan bola, tim asal Jerman tersebut, bahkan di periode kebangkitan Juve di babak kedua, mengakhiri malam itu dengan 67% penguasaan bola, melakukan 868 sentuhan dibandingkan dengan 525 sentuhan milik tuan rumah.

Akan tetapi secara krusial, operan dan tekanan mereka terhadap bola menyebabkan dua gol melawan Bianconeri yang awalnya sangat hati-hati namun akhirnya penuh semangat dan komitmen. Sekilas dapat ditunjukkan melalui peta pergerakan di bawah mengenai wilayah yang dicakup oleh pasukan Allegri.

Dua dari contoh terbaik mungkin dari kinerja tanpa lelah yang dilakukan oleh lini tengah Juventus dapat ditemukan dalam angka-angka yang dicatatkan oleh Paul Pogba dan Juan Cuadrado, yang mana duel individual masing-masing dengan Douglas Costa merupakan pemandangan yang menarik di sepanjang 90 menit.

Pogba seperti biasanya memberikan kontribusi di seluruh aspek dari permainan timnya, meraih kembali penguasaan bola 11 kali, menyelesaikan enam dribel dan melakukan 63 sentuhan, sementara energi tak habis-habis dari Cuadrado, membuatnya memberikan tiga umpan silang, tiga tekel dan memenangkan lima tendangan bebas menjadi lebih krusial dari kapanpun dalam membangkitkan timnya di lapangan.

Seperti yang dikatakan oleh pemain sayap asal Kolombia tersebut dalam wawancara pasca-pertandingannya, jika Bianconeri memulai putaran kedua seperti mereka mengakhiri laga putaran pertama, laga di Munich akan menjadi milik mereka.

Cuadrado Quote UCL.jpg

Item Terkait