juvemilan_partita.jpg

Milan menangkan Piala Super setelah adu penalti

SHARE
Milan menangkan Piala Super setelah adu penalti
Milan menangkan Piala Super setelah adu penalti
Milan menangkan Piala Super setelah adu penalti

Milan juarai Final Piala Super pada Jumat malam (23/12) setelah adu penalti diperlukan untuk memisahkan kedua tim di Stadion Al Sadd Jassim Bin Hamad di Doha, Qatar.

Juventus sempat unggul pada laga ini melalui Giorgio Chiellini sebelum Giacomo Bonaventura menyamakan kedudukan sebelum jeda. Babak kedua dan tambahan waktu yang berlalu tanpa gol mengharuskan pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti, dan – setelah Mario Mandzukic dan Paulo Dybala gagal – Mario Pasalic menyarangkan penalti penentu demi membantu timnya meraih trofi pertama musim 2016/17.

Melakoni pertandingan bermodalkan empat kemenangan beruntun di semua kompetisi, Juve mengawali final Jum’at malam sebagai tim yang lebih diunggulkan dan memaksa kiper lawan Gianluigi Donnarumma membuat empat penyelamatan dari Stefano Sturaro (2x), Mandzukic dan Alex Sandro di seperempat jam pembuka.

Karena itulah Bianconeri berhasil unggul di menit ke-18 ketika sang pemain bertahan, Chiellini, menunjukkan kebolehannya sebagai pemain yang terlahir sebagai penyerang, melepas tendangan voli berbuah gol dari spak pojok Pjanic.

Namun dari situ peluang-peluang kemudian mulai mengering, sebab Milan secara bertahap berusaha keras menyeimbangkan permainan dan akhirnya menyamakan kedudukan di menit ke-38 ketika Bonaventura menyudul umpan silang jitu Suso ke pojok bawah gawang.

Karena skor imbang di saat jeda paruh waktu, kedua tim bermain penuh semangat di babak kedua dan mereka masing-masing hampir saja meraih keunggulan kembali: Pertama pemain bertahan Milan, Alessio Romagnoli, melesatkan sebuah sundulan yang membentur mistar gawang sebelum kemudian Sami Khedira memaksa Donnarumma melakukan penyelamatan cerdas dengan terhadap sebuah sepakan keras dari luar area penalti.

Masuknya Paulo Dybala di menit ke-67 membuat Juve lebih banyak mendapat kesempatan, La Joya mengirim umpan kepada Higuain, yang umpan silangnya kepada Mandzukic dipotong oleh barisan belakang Rossoneri.

Kemudian antara menit ke-77 dan ke-80, Dybala hampir membawa Bianconeri unggul dengan dua percobaan kaki kirinya, sebuah sepakan melengkung khasnya dari jarak jauh, diselamatkan dengan baik oleh Donnarumma.

Meski terus ditekan Juve di penghujung waktu normal, Milan bisa saja meraih keunggulan beberapa saat kemudian ketika Carlos Bacca sudah hampir mencetak gol, tapi Gianluigi Buffon, yang menjalani penampilannya ke-600 buat Sang Nyonya Tua, menepis upaya sang penyerang Kolombia dengan sebuah penyelamatan refleksnya.

Bacca-lah yang kemudian lagi-lagi hampir membawa Rossoneri unggul di awal babak tambahan waktu, melepas tembakan dari posisi favoritnya menyusul permainan sayap yang baik dari Suso dan Bianconeri yang begitu sibuk pada laga ini.

Juve sendiri bermain menyerang beberapa saat setelah pertengahan tambahan waktu 30 menit, Higuain menghangatkan sarung tangan Donnarumma dari sudut sempit sebelum Patrice Evra, dalam serangan lain, meluncurkan bola ke dalam jala gawang namun dianulir karena offside.

Kemudian saat laga tersisa empat menit, Dybala menyia-nyiakan sebuah peluang emas untuk mencetak gol yang bisa menjadi penentu kemenangan ketika tendangannya melambung ke atas mistar gawang dari jarak beberapa meter saja.

Karena kedua tim masih bermain imbang hingga 120 menit, waktunya untuk adu penalti dan, meski Claudio Marchisio, Higuain dan Khedira berhasil menyarangkan bola dari titik putih, sementara Buffon menggagalkan Gianluca Lapadula, kegagalan-kegagalan Mandzukic dan Dybala memberi Pasalic kesempatan merengkuh kemenangan dengan penalti kelima Milan dan akhirnya itulah tendangan terakhir pada pertandingan di Qatar.

Item Terkait