milanjuve-commento_finale.jpg

Sejarah terukir di Roma

SHARE
Sejarah terukir di Roma
Sejarah terukir di Roma
Sejarah terukir di Roma

Juventus menciptakan lebih banyak sejarah pada hari Minggu dini hari dengan menaklukkan Milan 1-0 pada sebuah laga final Piala Italia bertensi tinggi untuk menjadi tim Italia pertama yang menjuarai liga dan kompetisi piala domestik pada dua musim berturut-turut.

Kemenangan tersebut direngkuh dengan cara yang sungguh dramatis berkat gol pemain pengganti Alvaro Morata di waktu tambahan saat baru tiga menit memasuki lapangan.

Setelah babak pertama dimana Milan lebih menguasai pertandingan, Juve meningkatkan permainan mereka di babak kedua, namun tak kunjung mampu menciptakan peluang emas sehingga pertandingan pun harus memerlukan 30 menit tambahan waktu untuk menentukan pemenangnya.

Pertandingan tersebut, sebenarnya, memerlukan sebuah kejadian ajaib entah darimana ketika Morata dimasukkan oleh Massimiliano Allegri di menit ke-109 dan sang pemain Spanyol membayar keputusan sang manajer dengan cara yang sangat manis, membantu Bianconeri menjuarai gelar Piala Italia ke-11 dengan menghadirkan tingkat dramatis waktu tambahan serupa seperti saat mereka merengkuh gelar ke-10 musim lalu.

Pada awal-awal laga yang menegangkan, pasukan Cristian Brocchi mendapat peluang lebih banyak, seperti saat Giacomo Bonaventura melepas tembakan jarak jauh yang melambung ke atas mistar sebelum bidikannya yang melebar dari tiang dekat Neto.

Mattia De Sciglio mendapat kesempatan berikutnya untuk mencoba peruntungannya buat Rossoneri, mengirim tendangan yang melambung dari luar kotak penalti, dan setelah menit ke-24, Bonaventura yang permainannya begitu hidup memaksa Neto melakukan penyelamatan yang sangat cerdas setelah gelandang Milan itu melepas sepakan mendatar yang sempat berbelok arah ke pojok bawah gawang.

Bianconeri menunjukkan bahwa juga mampu menebar bahaya berkat pergerakan cepat di sisi kanan oleh Stephan Lichtsteiner, yang umpan silangnya berhasil dihalau oleh Alessio Romagnoli.

Namun Milan-lah yang kemudian terus memberi ancaman lebih banyak di lini pertahanan Juve, Andrea Poli menyambut umpan Keisuke Honda sebelum tembakannya dari pinggir area penalti melambung.

Pasukan Bianconeri sadar mereka harus meningkatkan performa setelah jeda dan mengawali babak kedua dengan strategi yang diperbarui seperti ketika umpan ke tengah Mario Lemina hampir mengarah tepat kepada Mario Mandzukic, yang sebenarnya tinggal menyodorkan bola jika saja Gianluigi Donnarumma tidak menepisnya di waktu yang tepat.

Rossoneri kemudian mampu meloloskan diri dari ancaman dan kembali melancarkan serangan demi serangan seperti di babak pertama, seperti Honda menyontek umpan silang Calabria sehingga mengarah beberapa inci di luar jangkauan Carlos Bacca yang berlari masuk.

Di menit ke-69, Juve hampir saja memecah kebuntuan, tatkala umpan silang Paul Pogba membentur kaki Calabria dan mengarah ke dalam tiang dekat sebelum kemudian Donnarumma meluncur rendah untuk mencegah bahaya.

Hanya empat menit kemudian, kiper jangkung Milan itu harus mementahkan sundulan tajam Lichtsteiner dari umpan silang Lemina, seiring dengan meningkatnya tekanan pasukan Massimiliano Allegri hingga memasuki akhir waktu reguler.

Masuknya Alex Sandro dan Juan Cuadrado menambah kekuatan Bianconeri, dimana yang terakhir menyertai sebuah tendangan keras dari jarak jauh yang dilepaskan Pogba yang terlau mengarah ke tengah sehingga tidak menyulitkan Donnarumma.

Sepuluh menit yang tenang kemudian hadir sebelum kemudian Romagnoli yang melesakkan tembakan yang melebar padahal sudah berada di posisi yang menjanjikan. Lalu pertandingan pun dilanjutkan ke babak waktu tambahan.

Kedua tim sama-sama gagal mencetak gol setelah pertandingan dimulai kembali sampai akhirnya Pogba menghangatkan sarung tangan Donnarumma dengan sebuah tendangan keras kaki kanan di menit ke-102.

Milan juga mendapat peluang bagus untuk membuka skor beberapa saat kemudian ketika sapuan Alex Sandro jatuh ke penguasaan Bacca dan tendangan akrobatik sang pemain Kolombia berakhir di sisi atas mistar gawang.

Tak lama setelah pertengahan babak waktu tambahan, Allegri membuat keputusan untuk memasukkan Morata dan dalam tiga menit keputusan untuk berbuah manis ketika sang pemain Spanyol dengan ketenangannya menjebloskan bola hasil umpan silang Cuadrado dari sisi kanan dan gol.

Tiga menit tambahan waktu mendesak Rossoneri mengepung wilayah Juve sebab mereka sangat menginginkan gol penyeimbang, namun Bianconeri tak ingin sejarah terlewat dari tangan mereka sehngga mereka pun tetap bertahan hingga peluit panjang dibunyikan, memperlihatkan adegan-adegan sorak-sorai dari seluruh pendukung pasukan hitam-putih di malam tentunya tak akan terlupakan di ibukota.

JUVENTUS Neto, Rugani, Barzagli, Chiellini, Lichtsteiner (Cuadrado 75), Lemina, Hernanes (Morata 109), Pogba, Evra (Alex Sandro 62), Dybala, Mandzukic Cadangan: Buffon, Rubinho, Padoin, Sturaro, Asamoah, Pereyra, Zaza Pelatih: Allegri

MILAN Donnarumma, Calabria, Zapata, Romagnoli, De Sciglio, Poli (Niang 84), Montolivo (J. Mauri 109), Kucka (Balotelli 111), Honda, Bonaventura, Bacca Cadangan: D. Lopez, Abbiati, Mexes, Alex, Boateng, Locatelli, Bertolacci, Menez, L. Adriano Pelatih: Brocchi

Item Terkait