31 Januari 2015
Sebuah tim yang sangat kuat ketika bermain di kandang sendiri pada musim lalu yang menjaga mereka untuk tetap berada di kasta tertinggi sepakbola Italia, Udinese mencatat sembilan kemenangan, empat kali imbang dan enam kekalahan di depan pendukung setia mereka sendiri dengan 75 persen dari total keberhasilan mereka selama Serie A musim 2013/14 di Udine.
Dengan manajer baru Andrea Stramaccioni dan kapten Antonio Di Natale yang telah menunda keputusannya untuk pensiun, Zebrette memulai musim baru dengan cara baik-baik saja dengan memenangkan empat dari lima pertandingan pertama mereka di Stadion Friuli.
Pada laga pembukaan bulan Agustus, Empoli dihancurkan 2-0 berkat dua gol dari Di Natale sebelum bek Brasil Danilo memastikan kemenangan 1-0 yang mengesankan atas Napoli asuhan Rafael Benitez tiga minggu kemudian.
Kunjungan dari Parma pada bulan September membawa sebuah laga yang menarik dengan terciptanya enam gol yang berakhir untuk kemenangan Udinese (4-2), sebelum Cesena menjadi tim pertama yang datang ke Friuli dengan sukses menghentikan catatan kemenangan tuan rumah melalui gol dari Emmanuel Cascione yang memastikan hasil imbang 1-1.
Setelah itu mereka kembali ke jalur kemenangan ketika Atalanta adalah tim terakhir yang menjadi korban, Zebrette menang 2-0, hanya saja Udinese kemudian menderita kekalahan pertama di depan pendukung setia mereka dengan mengalami kekalahan 4-2 dari Genoa. Kebetulan, hasil tak terkalahkan beruntun Zebrette di Friuli dengan tanggal yang sama pada bulan April ketika Juventus menang 2-0 di Udine.
Dua pertemuan terakhir di tahun 2014, Udinese meraih hasil imbang 1-1 dengan Chievo Verona sebelum rival satu kota Hellas meraih hasil lebih baik dengan dua gol dalam beberapa menit dari mantan pemain Bianconero Luca Toni dan Lazaros Christodoulopoulos yang memastikan kemenangan 2-1 atas tuan rumah Udinese.
Sebuah kekalahan 1-0 dari Roma membuat Zebrette menatap tahun baru dengan catatan yang muram meskipun beberapa kali merepotkan Giallorossi selama pertandingan.
Terlepas dari kekecewaan itu, mereka ingin mengakhiri catatan buruk beruntun tanpa kemenangan mereka di Friuli melawan Cagliari pada pertengahan Januari, hanya saja Danilo Avelar menghancurkan hati para pendukung Udinese saat ia memberikan tendangan penalti bagi tim tamu di menit akhir yang menjadikan skor 2-2.
Dengan empat kemenangan, tiga kali seri dan tiga kekalahan mereka sejauh ini, Zebrette saat ini duduk di posisi kedelapan untuk rekor mereka di kandang, Udinese telah menciptakan 16 gol dan kebobolan tiga gol.
Ini akan tegas berada di benak para pemain untuk menghentikan catatan lima pertandingan tanpa kemenangan bagi mereka di Friuli hari Minggu ini dan kemenangan melawan juara bertahan akan menjadi kemenangan sempurna setelah menunggu waktu yang lama untuk meraih tiga poin dikandang.
