170129be-f7c2-46eb-b516-544dc23055dc.png

Dua laga fundamental!

SHARE
Dua laga fundamental!
Dua laga fundamental!
Dua laga fundamental!

Di akhir Februari, Juventus menghadapi dua laga penting melawan Borussia Dortmund dan Roma, pekan itu menjadi pekan paling krusial di musim 2014/15.

16 besar @ChampionsLeague: Juventus vs @BVB #UCLdraw pic.twitter.com/Grry2y5uvn

— JuventusFC (@juventusfcid) December 15, 2014

Setelah memastikan diri melaju ke babak knockout Liga Champions, Bianconeri dipertemukan dengan tim Jerman itu di babak 16 besar, lawan yang pernah dihadapi sebelumnya dalam tujuh kesempatan.

Pada leg pertama, yang dilangsungkan di Juventus Stadium, tuan rumah membuka skor di menit ke-13 melalui Carlos Tevez.

Upaya keras Alvaro Morata sempat ditangkis dan mengarah ke area berbahaya oleh Roman Weidenfeller, lalu sang penyerang Argentina itu tiba pertama untuk menyambut bola muntah dan melesakkannya ke gawang kosong.

13' #JuveBVB 1-0. VAMOS VAMOS VAMOS CARLITOS!!! pic.twitter.com/JGH2OBRH9O

— JuventusFC (@juventusfcid) February 24, 2015

Namun Borussia Dortmund asuhan Jurgen Klopp menyamakan kedudukan lima menit kemudian, Marco Reus melepas tembakan hingga melewati Gigi Buffon setelah mencuri bola dari Giorgio Chiellini dari jarak sekitar 24 meter.

Dan skor tak hanya berhenti si situ ketika Sang Nyonya Tua kembali unggul berkat Morata yang tampil impresif, yang mampu menyambut umpan silang Paul Pogba dari sayap kiri dan menjebloskan bola ke gawang lawan.

Satu assist dan satu gol dari @AlvaroMorata pada babak pertama #JuveBVB sejauh ini. #UCL pic.twitter.com/3xTk7tb6wl

— JuventusFC (@juventusfcid) February 24, 2015

Peluang-peluang datang silih berganti bagi kedua tim di babak kedua yang berjalan menarik. Roberto Pereyra sempat hampir mencetak gol empat menit sebelum laga usai, namun sepakan kaki kiri Argentina itu hanya melenceng dari gawang setelah menerima umpan yang sangat baik dari Morata.

Meski gagal menambah keunggulan, kedewasaan dan usaha keras yang sudah ditampilkan oleh anak asuh Massimiliano Allegri sepanjang laga itu menunjukkan bahwa mereka sekali lagi dapat bersaing dengan tim-tim elit Eropa.

FT #JuveBVB 2-1. Gol @carlitos3210 dan @AlvaroMorata di babak pertama pastikan Juve meraih keunggulan di leg pertama babak 16 besar. #UCL

— JuventusFC (@juventusfcid) February 24, 2015

Namun sebelum Bianconeri bisa memikirkan kunjungannya ke Westfalenstadion untuk menuntaskan tugas yang sudah mereka mulai, perhatian beralih sebentar ke Serie A saat mereka bersiap untuk kembali menghadapi Roma dalam laga yang berpotensi menentukan siapa juara liga di Stadio Olimpico pada bulan Maret.

Selisih Sembilan poin yang memisahkan kedua tim menjelang laga, anak asuh Rudi Garcia membutuhkan kemenangan untuk menjaga asa mereka dalam perburuan Scudetto saat musim kompetisi semakin mendekati akhir.

Pertandingan itu sendiri berjalan ketat, dimana kedua tim sama-sama berusaha bertarung di lapangan tengah sejak awal laga.

Dan karena skor masih 0-0 saat jeda, sebuah momen ajaib di babak kedua nampaknya bisa memecah kebuntuan. Hadirlah Tevez yang memercikkan kehebohan di menit ke-64.

Setelah Vasilis Torosidis dikeluarkan wasit karena melanggar Arturo Vidal di pinggir kotak penalti, L’Apache mengeksekusi tendangan bebas berjarak 24 meter yang melambung melewati pagar betis dan masuk ke gawang Morgan de Sanctis yang sudah mati langkah.

L'Apache membuat Bianconeri unggul sementara di Olimpico Roma!! #VamosCarlitos #RomaJuve pic.twitter.com/Ij514MQopU

— JuventusFC (@juventusfcid) March 2, 2015

Namun empat belas menit kemudian, tuan rumah menyamakan skor. Pemain pengganti, Alessandro Florenzi melepas sebuah tendangan bebas cantik yang membentur mistar gawang dimana Seydou Keita yang tak terkawal menembakkan bola muntah melewati Buffon untuk mengubah skor menjadi 1-1.

Kembali menemukan permainannya, Roma berusaha mencetak gol penentu kemenangan namun mereka menghadapi kokohnya lini pertahanan Bianconeri yang terus-menerus mampu menangkis gelombang demi gelombang serangan.

Ketika wasit Daniele Orsato meniup peluit panjang untuk mengakhiri laga, senyum tetap terkembang di ruang ganti Juventus karena mereka mampu mempertahankan keunggulan enam poin di klasemen Serie A dimana masih ada 13 laga tersisa. Gelar Scudetto keempat secara beruntun pun semakin mendekat.

Item Terkait