05 Januari 2015
Dengan hanya satu kemenangan dalam tujuh laga terakhir mereka di Serie A, Inter telah mengalami awal musim yang sulit secara keseluruhan di Serie A, dengan hasil yang tidak konsisten ini mendorong pemecatan yang dialami Walter Mazzarri dari kursi pelatih Nerazzurri pada pertengahan bulan November.
Empat pertandingan tak terkalahkan mengawali musim 2014/15 dengan solid, di mana Sassuolo dan Atalanta menjadi lumbung gol mereka dengan total mencetak sembilan gol di dua pertandingan di San Siro, setelah itu masa lebih sulit menghampiri Nerazzurri yang terus berjuang untuk merebut kembali sentuhan mencetak gol mereka.
Kekalahan atas Cagliari (4-1) dan Fiorentina (3-0) memberikan tanda akan rapuhnya pertahanan Inter, sebelum bermain imbang 2-2 dengan Napoli dan meraih kemenangan beruntun 1-0 atas Cesena dan Sampdoria kembali mengangkat harapan Inter.
Tapi kekalahan 2-0 atas tim juru kunci Parma dan hasil imbang 2-2 di kandang sendiri melawan Hellas Verona menjadi masa terakhir Mazzarri dalam bertugas, sang pengganti, Roberto Mancini, harus menunggu sampai empat pertandingan Serie A sebelum mencicipi kemenangan, Chievo dikalahkam 2-0 di rumah mereka sendiri.
Bos baru, dalam masa kepelatihan keduanya dengan Nerazzurri, akan tetapi telah dibuat terkesan dengan karakter yang ditunjukkan anak asuhnya saat mengejar ketinggalan dua gol melawan Lazio di pertandingan terakhir sebelum istirahat musim dingin.
Gol dari Mateo Kovacic dan Rodrigo Palacio menyelamatkan tuan rumah dari rahang kekalahan, sekaligus menggagalkan dua gol Felipe Anderson di babak pertama untuk mendapatkan titik yang membuat Inter berada di tempat 11 menjelang Derby d'Italia pada Selasa malam melawan Juventus di Turin.
