60e5782d-2cb5-42be-af0c-d43f431697ae.jpg

Profil Atletico Madrid

SHARE
Profil Atletico Madrid
Profil Atletico Madrid
Profil Atletico Madrid

Klub

Didirikan pada 1903, Atletico Madrid saat ini merupakan juara bertahan La Liga setelah mengakhiri masa penantian mereka akan trofi ini selama 18 tahun pada Mei lalu. Los Rojiblancos memenangi liga dan Copa Del Rey sebanyak 10 kali (ditambah gelar ganda domestik pada 1995/96), dua gelar Supercoppa de Espana dan dua gelar Liga Eropa (termasuk saat pertama kali kompetisi berganti nama pada 2009/10). Tim tuan rumah mengenakan seragam berwarna merah dan putih dengan garis vertikal, dilengkapi dengan celana berwarna biru dan kaos kaki berwarna merah.

Stadion

Sejak 1966, Atletico memainkan laga kandang mereka di stadion Vicente Calderon yang berkapasitas 54,960 tempat duduk, stadion yang juga menjadi tempat berlangsungnya tiga laga Piala Dunia 1982 di Spanyol. Klub dijadwalkan akan pindah dari lokasi mereka saat ini ke Estadio La Peinata yang berkapasitas 70,000 kursi pada 2016.

Perjalanan menuju UCL

Los Rojiblancos lolos secara langsung ke dalam kompetisi tahun ini sebagai juara La Liga. Di kompetisi musim lalu, Atletico maju hingga ke babak final sebelum akhirnya dikalahkan oleh rival satu kota mereka Real Madrid, prestasi yang menyamai raihan mereka di musim 1973/74 dengan finis sebagai runner up Liga Champions.

Perjalanan di liga domestik

Atletico, saat ini, menempati posisi dua bersama Valencia dengan poin 14, dua poin dibawah pimpinan klasemen La Liga Barcelona. Tim asal Madrid ini juga belum terkalahkan di awal musim ini dengan mengemas empat kemenangan, termasuk kemenangan derby Madrid 2-1 atas Real di Santiago Bernabeu pada 13 September, serta dua hasil imbang. Akhir pekan lalu Atletico berhasil menghempaskan Sevilla 4-0 di Vicente Calderon.

Pelatih

Atletico Madrid saat ini dilatih oleh Diego Simeone.

Gelandang bertahan yang terkenal dengan tackling kerasnya selama masa bermainnya, ia memulai karir sepakbolanya bersama Velez Sarsfield di kota kelahirannya Argentina sebelum pindah ke Serie A bersama Pisa pada 1992. El Cholo kemudian berpindah ke La Liga, menghabiskan dua musim do Sevilla kemudian tiga musim bersama Atleti dimana ia memenangkan gelar juara La Liga pada 1996.

Kemudian pada 1997 ia pindah ke Inter Milan, sebelum akhirnya pada 1999 bergabung dengan Lazio, dimana ia menjuarai gelar ganda Serie A dan Coppa Italia pada tahun pertamanya bersama Lazio.

Sebuah catatan kecil, gol Simeone bagi Biancolesti pada kemenangan 4-2 atas mantan klubnya Inter pada pekan terakhir musim 2001/02 memastikan Juventus mengakhiri musim tersebut sebagai juara Italia untuk yang ke-28 kalinya.

Pria asal Argentina ini, yang telah 106 kali membela negaranya dan bermain di tiga Piala Dunia, kembali ke Spanyol untuk bergabung dengan Atleti pada 2003 sebelum menghabiskan musim terakhirnya sebagai pemain di Racing Club sampai ia pensiun pada 2006,

Adalah Estudiantes dan River Plate yang membuka jalannya sebagai pelatih muda yang bersinar, mengakhiri nirgelar Estudiantes selama 23 tahun kejuaraan Torneo Arpetura dengan gelar pada 2006 dan selanjutnya gelar Torneo Clausura bagi River Plate dua tahun kemudian.

Pada 2011, Simeone mengemas kopernya untuk dengan sukses menyelamatkan Catania dari jurang degradasi. Periode keduanya di kursi kepelatihan Racing berjalan singkat saat panggilan Atletico Madrid terlalu sayang untuk dilewatkan oleh pemain favorit fans ini.

Waktu dipercepat dua setengah tahun kemudian, dan Los Rojiblancos baru saja meraih kemenangan ke-100 nya bersama Diego Simeone saat menang 1-0 atas Almeria. Pria Argentina yang penuh semangat ini juga telah meraih kesuksesan dengan meraih gelar Liga Eropa (2012), Copa del Rey (2013), Piala Super Eropa (2013), dan La Liga (2014). Lebih lagi, ia hanya sejengkal saja dari mengantarkan klub kepada gelar Liga Champions pertama mereka pada Mei 2014 lalu.

Sejak penunjukannya, Simeone telah menanamkan semangat pantang menyerah kepada para pemain Atleti, mengangkat mereka dari pemain medioker di papan tengan ke pemain dengan gelar juara dalam dua tahun berkat permainan dengan tekanan dan intensitas tinggi. El Cholo telah melingkupi tim dengan semangat juang tinggi dan membantu mereka untuk mengeluarkan kemampuan terbaik skuad, membuat mereka sebagai tim paling ditakuti di Eropa saat ini.

Pemain kunci

Jorge Resureccion Merodio, atau lebih dikenal dengan nama Koke, merupakan pemain yang menjaga irama permainan di lapangan tengah.

Pemain berusia 22 tahun ini bergabung dengan Atleti di usia delapan tahun dan terus menapaki jenjang akademi muda Atleti hingga menjalani debutnya pada 2009 di La Liga saat dikalahkan Barcelona 5-2.

Maestro lapangan tengah Los Rojiblancos ini mampu menciptakan peluang dengan tepat berkat kemampuan operannya yang baik, dimana musim lalu ia memberikan bantuan dari terciptanya 14 gol tim (pemberi assist terbanyak kedua secara keseluruhan di belakang Angel Di Maria).

Di panggung internasional, Koke ikut serta di tim nasional Spanyol U21 pada ajang UEFA Euro U21 di Israel dimana Spanyol berhasil mengalahkan Italia 4-2 di Final. Bintang muda ini pun masuk dalam jajaran ‘Team of The Tournament’ dan kemudian langsung menjalani debutnya bersama tim senior dua bulan kemudian melawan Ekuador.

Gelandang ini juga termasuk dalam skuad Spanyol di Piala Dunia Brazil 2014, bermain di fase grup sebagai pemain pengganti saat dikalahkan Chile 2-0 dan kemudian bermain dari menit awal pada kemenan

Item Terkait