15 esultanza 2015.jpg

#LazioJuve, ajang penyingkiran!

SHARE
#LazioJuve, ajang penyingkiran!
#LazioJuve, ajang penyingkiran!
#LazioJuve, ajang penyingkiran!

Satu kasus yang menarik dalam pertemuan Rabu antara Lazio dan Juventus di Stadion Olimpico menjadi pilihan dalam laga perempat-final Coppa Italia pekan ini.

Sementara Napoli akan menjamu Inter dalam pertemuan dua tim papan atas di Stadion San Paolo dan catatan fenomenal Alessandria berlanjut di Spezia pekan lalu, beberapa undian Coppa memang memiliki sejarah terkini maupun lebih jauh ke belakang seperti laga Coppa Italia di ibu kota ini.

Pertama, pertemuan besok di Olimpico adalah laga ulangan yang sama dengan final tahun lalu, yang dimenangkan Juventus di babak tambahan waktu melalui gol Alessandro Matri, yang tentu saja saat ini sedang membela Lazio.

Kedua, pasukan Massimiliano Allegri akan diberikan peluang unik untuk menghancurkan mimpi raihan trofi Biancocelesti untuk yang ketiga kalinya secara beruntun setelah pertemuan Piala Super di Shanghai bulan Agustus lalu.

Terakhir, untuk dominasi Nyonya Tua dari pertemuan di Serie A, memenangkan 75 kali dari 142 pertemuan sebelumnya, tim asal Roma ini akan memasuki laga Rabu malam dengan sedikit keunggulan di tangan mereka dalam ajang Coppa Italia, menyingkirkan Juve sebanyak delapan kali (hanya Inter yang sukses dalam menyingkirkan mereka di kesempatan yang lebih banyak) sejak pertama kali dipertemukan pada September 1942.

Drama lima gol di Stadion Mussolini di ibu kota, akan tetapi, tidak selalu menjadi indikasi dari drama yang akan mengikuti selama 73 tahun.

Usai eliminasi kedua secara beruntun di tangan tim asal Roma tersebut pada 1957/58, Bianconeri akhirnya memperoleh kesempatan balas dendam di kandang pada semi-final 1959/60 berkat gol John Charles, dua kali pemenang kompetisi ini, Sergio Cervato dan Severino Lojodice.

Lima belas tahun kemudian, giliran nama besar lain klub ini yang membawa mereka melewati hadangan Biancocelesti.

Bermain imbang 0-0 di ibukota dalam laga kedua mereka di musim 1973/74 Coppa Italia, kemudian di pertandingan dalam dua putaran fase grup, dua gol Roberto “Bobby Gol” Bettega menorehkan kemenangan kandang 3-0 berturut-turut sehingga Lazio harus bercokol di posisi akhir grup B.

Namun hasil tersebut tidak cukup untuk mengamankan satu tempat di final musim itu bagi Bianconeri, tak mampu meraih posisi puncak karena dikalahkan oleh tim yang kemudian menjadi finalis, Palermo.

04 lazio juve 1987.jpg

Mungkin secara mengejutkan, Bianconeri hanya tersingkir oleh lawannya Kamis dini hari ini dalam dua kesempatan lain selain kemenangan yang membawa kepada gelar juara ke-10 musim panas lalu.

Faktanya, dua gol Bettega hanya menuaikan hasil bagi satu dari dua kemenangan tandang di Coppa Italia di Stadio Olimpico, yang kedua terjadi pada 1987 berkat sundulan cantik Renato Buso dan sentuhan mematikan Aldo Serena menyusul kemelut di mulut gawang.

Juve hanya dapat memainkan satu laga lagi di Roma pada semi final musim 1994/1995 – ditentukan oleh gol oenentu kemenangan Fabrizio Ravanelli di penghujung laga – sebelum kemudian menderita empat kekalahan tandang secara beruntun dari Lazio sepanjang musim.

Bianconeri kembali menampilkan aksinya sekali lagi dalam laga di putaran kedua yang menentukan di Stadio Delle Alpi. Gol Giancarlo Marocchi dan eksekusi penalti Roberto Baggio di menit ke-91 menyusul gol dini Paulo Sousa dan membawa Sang Nyonya Tua kepada gelar kesembilan di ajang Coppa Italia.

06 ravanelli 1995.jpg

Meski hanya sedikit kenangan indah dalam perjalanan Juve di Coppa Italia sepanjang 20 tahun kemudian, tersingkir dari kompetisi ini di tangan Lazio pada 1997/98, 1999/00, 2003/04, 2008/09 (melalui jasa Stephan Lichtsteiner) dan 2013/14 (berkat aksi hernanes), Malam magis pada bulan Mei lalu di Roma menjadi penghapus semua kesalahan sebelumnya dan menjadi pertarungan terakhir antara dua tim paling sukses di Coppa Italia itu.

Item Terkait