04 Mei 2017
SENTUHAN PREDATOR PIPITA
Dua gol hebat yang membuat Juventus sedikit lagi mencapai final Liga Champions di Cardiff, Goanzalo Higuain bisa dikatakan adalah pemain dalam momen yang tepat di Monte Carlo.
Kedua gol, penyelesaian yang tepat dan rendah di menit 29 tendangan voli jarak dekat 30 menit kemudian, merupakan ciri khas dari penyerang yang dilahirkan dengan talenta paling berharga bagi pesepakbola: insting predator untuk mencetak gol.


Ini adalah dwigol kesembilan Pipita dalam musim perdana yang luar biasa bersama Juventus dan tidak perlu dipertanyakan lagi merupakan yang paling penting baginya hingga saat ini.
DUA UMPAN PENTING DANI ALVES
Dani Alves adalah satu dari sekian banyak pemain yang mewakili sesuatu yang hebat tentang Liga Champions.
Telah mengangkat trofi tersebut tiga kali bersama Barcelona, inilah dia, tetap termotivasi seperti biasanya, menyuntikkan keahliannya bagi klub barunya di panggung terbesar Eropa dengan semangat muda yang jarang terlihat di antara pria dengan pengalaman seusianya.

Umpan berbuah gol pertamanya pada malam itu adalah sebuah keindahan tersendiri, mensontekkan cungkilan Paulo Dybala dengan belakang tumitnya ke arah Higuain yang menerjang maju berhasil menciptakan gol pembuka kebuntuan di menit 29.
Sedangkan yang kedua lebih ortodoks, namun tetap menunjukkan kepercayaan diri dan penuh kualitas, saat ia mengirimkan umpan silang tepat sasaran bagi Pipita untuk membuat Juve unggul 2-0.
Ini adalah contoh lainnya dari pemain besar yang bangkit di dalam pertandingan besar.
621 MENIT DAN TERUS BERLANJUT
…sejak Juventus terakhir kali kebobolan gol di Liga Champion.
Jika itu terlihat seperti selamanya sejak bek Sevilla Nicolas Pareka menembus pertahanan Bianconeri pada 22 November, itu karena memang seperti itu adanya!
Enam clean sheet berikutnya, pertahanan Juve telah membuat status legendaris mereka sebagai yang terbaik di Eropa naik ke level baru.

Belum lagi, Gianluigi Buffon merupakan pria yang sulit ditembus di antara tiang gawang. Pria berusia 39 tahun tersebut sempat bercanda di konferensi pers hari Selasa bahwa jika anda ingin menang sebanyak yang ia menangkan, sangat mungkin untuk berbohong tentang usia yang ada di kartu pengenal anda, dan ia kembali menipu usianya sekali lagi di Monte Carlo.
‘Numero Uno’ kita ini membuat beberapa penyelamatan brilian untuk menggagalkan duet serangan Monaco yang sedang dalam performa hebat saat ini, Kylian Mbappé dan Radamel Falcao, tidak terkecuali penyelamatan refleks paling cepat untuk menepis sundulan jarak dekat Valère Germain ke atas mistar gawangnya.


Para pria di depannya, yang dikenal dengan BBC yaitu Leonardo Bonucci, Andrea Barzagli dan Giorgio Chiellini, juga tidak kalah hebatnya!
LINI TENGAH YANG KUAT
Juve harus menjalani laga di Monte Carlo tanpa Sami Khedira yang memperoleh hukuman karena akumulasi kartu kuning, tetapi pasangan lini tengah Claudio Marchisio dan Miralem Pjanic lebih dari mampu untuk menguasai lini tengah di lapangan Stade Louis II.
Marchisio, yang perlahan-lahan kembali diturunkan dalam laga musim ini usai cedera ACL musim lalu, membangun kembali performa sangat impresif yang ditunjukkannya 10 hari sebelum ini saat melawan Genoa dengan penampilan mengesankan lainnya – bukti terkini bahwa sang Pangeran Muda sudah kembali ke tahtanya.

Seperti Marchisio, Pjanic juga menjaga penguasaan dengan ketat dan memainkan beberapa umpan memanjakan di malam itu, tidak terkecuali saat ia memberikan umpan terobosan bagi Dani Alves, yang hampir saja menciptakan peluang gol bagi Pipita saat skor masih imbang tanpa gol.
Bagian terbaik dari ini semua? Allegri mengatakan bahwa gelandang Bosnia ini masih menyimpan banyak kemampuan mengerikan yang belum ia tunjukkan.
ALLEGRI YANG KEMBALI LUAR BIASA
Kemarin malam adalah penampilan kelas atas lainnya dari kemampuan manajerial Massimiliano Allegri.

Memainkan Dani Alves di posisi lebih ke depan sebagai sayap kanan terbayar dengan sangat baik, pemain asal Brazil tersebut memberikan dua assist bagi Higuain serta peluang gol yang cukup banyak.
Keputusan untuk menempatkan Andrea Barzagli sebagai bek sayap juga terbukti tepat usai satu clean sheet dan tiga intersepsi yang dilakukan oleh bek berpengalaman tersebut, tertinggi di tim.
Ketika tim anda bermain seperti yang anda rencanakan maka tidak perlu membuat pergantian pertama anda di menit ke-77 (ketika Juan Cuadrado menggantikan Higuain).
Ini adalah laga dimana ahli taktik asal Tuscan tersebut memiliki kontrol penuh pertandingan dari sepakan pertama hingga peluit akhir, dan tentu saja bukan untuk yang pertama kalinya musim ini.