87ae0868-a6d5-4d55-bcf0-ec9f3954d67a.png

Dari Napoli ke Napoli, menghapus kutukan San Paolo

SHARE
Dari Napoli ke Napoli, menghapus kutukan San Paolo
Dari Napoli ke Napoli, menghapus kutukan San Paolo
Dari Napoli ke Napoli, menghapus kutukan San Paolo

Sebelum tiba libur musim dingin, pimpinan klasemen Serie A, Juventus, masih harus meraih satu target lagi: Piala Super Italia.

Di malam dimana Bianconeri sempat unggul dua kali namun dibalas Napoli hingga mereka menang 6-5 dalam adu penalti melayangkan trofi tersebut ke Campania menyusul skor imbang 2-2 setelah extra time.

Kesalahan komunikasi pada lini pertahanan Partinopei memudahkan Carlos Tevez mengancam melalui situasi satu-lawan-satu untuk membuka skor, sebelum kemudian Higuain menyamakan kedudukan di pertengahan babak kedua dengan sebuah sundulan tepat ke arah gawang.

Di waktu tambahan pasukan Massimiliano Allegri kembali unggul dan setelah gagal beberapa kali, Tevez mencetak gol dari pinggir area penalti lawan untuk membuat para suporter Juventus di belakang gawang melonjak kegirangan.

Namun rupanya laga belum berakhir ketika Higuain mencetak gol keduanya malam itu dari posisi sempit saat laga tersisa dua menit, akhirnya pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti dimana Partenopei meraih kemenangan setelah 18 tendangan penalti.

Skor imbang menyambut tahun 2015 bagi Bianconeri di Juventus Stadium, ketika Inter memaksa kedua tim berbagi angka setelah sempat tertinggal dalam Derby d’Italia ke-163.

Carlos Tevez sempat membawa tuan rumah unggul saat ia berhasil menjebol gawang lawan setelah menerima umpan cantik Arturo Vidal setelah laga berlalu lima menit.

Namun setelah banyak peluang untuk menambah keunggulan mereka gagal dimanfaatkan tim juara bertahan, Inter bangkit di pertengahan babak kedua, dimana Mauro Icardi berhasil menyelesaikan umpan terobosan Fredy Guarin dengan dingin lewat sebuah sepakan dari sudut sempit.

Bereaksi setelah peluit panjang dibunyikan, Allegri mengatakan: “Sungguh disayangkan kami tidak mampu memenangkan laga pertama di tahun 2015. Kami sadar laga itu akan begitu sulit namun kami bermain dengan performa terbaik musim ini di 45 menit pertama, menciptakan peluang dan tak membiarkan lawan melepas satu pun tembakan ke gawang.”

“Namun demikian, kami kemudian kehilangan permainan kami dan tidak boleh lagi itu terjadi. Kami harus berkembang dan berusaha mempertahankan level pernampilan kami di sepanjang laga, tidak hanya 50 menit.”

Konsistensi permainan yang diinginkan Allegri benar-benar terwujud ketika dua tim dengan catatan serangan paling tajam di Serie A – Juventus dan Napoli – bertemu di San Paolo lima hari kemudian.

Berusaha membalas dendam atas kekalahan di Piala Super pada bulan Desember, Bianconeri unggul lebih dulu lewat sebuah aksi sensasional ketika tendangan voli ciamik Paul Pogba berbuah gol di menit ke-29 padahal laga berjalan sangat ketat.

Tuan rumah menyamakan kedudukan di pertengahan babak kedua ketika Miguel Britos menyambut sebuah sepakan pojok dan gol, namun kegembiraan mereka tak berlangsung lama ketika pemain yang kembali turun, Martin Caceres, mengubah tendangan bebas Andrea Pirlo menjadi gol beberapa saat kemudian.

Di bawah tekanan kuat Napoli di menit-menit akhir laga, Juventus memainkan pola bertahan dan akhirnya lewat sebuah serangan balik Juventus memastikan kemenangan dengan tendangan keras Arturo Vidal di menit keempat injury time.

Sudah bermain dengan sangat baik saat baru kembali diturunkan dari awal laga untuk pertama kalinya sejak menang 3-2 pada bulan Oktober atas Roma, Caceres berkomentar: “Saya bahagia secara pribadi tapi juga untuk tim karena memenangkan laga penting malam ini. Sulit awalnya bagi saya karena tidak pernah menepi sebelumnya untuk waktu yang lama.”

Dengan meraih kemenangan penting itu yang menjaga posisi Bianconeri di puncak klasemen, pasukan Allegri mengakhiri catatan klub yang tak pernah menang selama 14 tahun di San Paolo.

Item Terkait