buffon_juventus-napoli.jpg

Laga Minggu dini hari dalam angka

SHARE
Laga Minggu dini hari dalam angka
Laga Minggu dini hari dalam angka
Laga Minggu dini hari dalam angka

Juventus yang bermodalkan 14 kemenangan beruntun dan lini bertahan terbaik di liga, menjamu tim posisi pertama Napoli, yang meraih delapan kemenangan berturut-turut berkat lini serang terbaik di kompetisi Serie A. Inilah yang menjadikan laga di Juventus Stadium pada Minggu dini hari itu istimewa.

Dalam sebuah laga yang harus dimenangankan, performa gemilang seseorang akhirnya berakhir sementara yang lain bisa saja memastikan raihan gelar juara.

Untungnya, Bianconeri asuhan Massimiliano Allegri yang kini akhirnya berada di puncak klasemen untuk pertama kalinya pada musim ini setelah tampil dengan ketahanan, ketenangan dan soliditas pertahanan yang kokoh.

Seperti halnya kebangkitan Juve yang tertunda di musim ini, momen penentu terjadi di tiga menit terakhir pertandingan dan sekali lagi terbukti bahwa segala hal yang baik datang bagi mereka yang sabar menunggu.

classifica MD25.png

Tak hanya gol Simone Zaza di menit ke-88 yang menjadi gol ketiganya dari empat gol di liga yang dicetaknya sebagai pemain pengganti tapi juga itulah gol ke-12 Bianconeri yang dicetak pada 15 menit terakhir pertandingan di musim ini, sebuah capaian yang lebih baik diraih oleh Lazio (14).

Sebagaimana tercatat dalam **analisa Allegri pasca pertandingan**, duel antar pemuncak klasmeen pada Minggu malam lalu menjadi salah satu laga yang selalu ditentukan oleh suatu aksi dengan hitungan detik atau oleh sebuah kesalahan kecil.

Cukup jelas, tendangan Zaza dari jarak jauh tiba di penghujung laga yang berjalan seimbang dan nampak bagi seluruh dunia yang menyaksikan akan menjadi 90 menit yang berakhir imbang tanpa gol.

Sebagai tim yang telah menyempurnakan operan terbanyak musim ini (15.401), tak heran jika Napoli lebih banyak menguasai bola pada laga tersebut (56,3%) namun hanya mampu melepas tujuh tembakan ke gawang, jumlah total yang mampu dicapai Paulo Dybala dan Paul Pogba saja.

Karena itulah, pasukan Maurizio Sarri mendapat dua kesempatan berharga untuk mencetak gol sebelum terjadinya gol penentu kemenangan Zaza, ketika Leonardo Bonucci menggagalkan upaya Gonzalo Higuain dengan sebuah sentuhan meluncur luar biasa di babak pertama dan Gianluigi Buffin yang menepis tembakan voli Raul Albiol yang tak terkawal.

Namun disamping dominasi teritorial Partenopei, Buffon jarang terancam kebobolan sehingga ia pun meraih clean sheet ketujuhnya di tahun 2016 ini, sebuah rekor tertinggi di seluruh lima liga teratas Eropa.

Sang kiper Juve dibantu oleh perlindungan sekuat gunung oleh Andrea Barzagli, Bonucci – yang harus meninggalkan arena tak lama setelah jeda setelah bertabrakan dengan Sami Khedira, Daniele Rugani, Stephan Lichtsteiner dan Patrice Evra. Faktanya, tak ada pemain di atas lapangan yang melakukan tekel lebih banyak daripada Evra (lima) atau lebih dalam hal sapuan bola daripada Barzagli (tujuh).

barzagli_stats_juventus-napoli.jpg

Kredit juga harus diberikan kepada lini pertama pertahanan, kuartet gelandang yakni Khedira, Claudio Marchisio, Paul Pogba dan Juan Cuadrado. Di antara mereka Khedira melakukan 94,3% operan sempurna dalam sekembalinya beraksi di lapangan bagi sang pemain asal Jerman.

Akhirnya, akan jelas keliru jika tidak menyebut sang penentu kemenangan, Zaza.

Di musim dimana Sang Nyonya Tua yang memanggil setiap anggota skuatnya untuk berlaga di kancah domestik dan Eropa, penyerang itu sekali lagi menujukkan betapa ia akan menjadi aset berharga di penghujung pertandingan.

Setelah semua itu, statistik Simone pada laga itu yang punya andil paling baik: satu tembakan ke gawang, satu gol.

Item Terkait