06297e6e-301d-427a-99d9-60bae4ba9ff0.jpg

Pengalaman Trezeguet di Afrika dimulai

SHARE
Pengalaman Trezeguet di Afrika dimulai
Pengalaman Trezeguet di Afrika dimulai
Pengalaman Trezeguet di Afrika dimulai

Kunjungan Juventus dan UNESCO untuk menyaksikan langsung perkembangan proyek amal mereka di Afrika secara resmi dimulai, dimana tahap pertama mengambil tempat di Bangui dalam dua hari ke depan, ibukota Republik Afrika Tengah.

Sesaat setelah tiba di Bandara Internasional Bangui, sekitar pukul 16.30 waktu setempat, Presiden Juventus Legends David Trezeguet dan delegasi kunjungan, termasuk Asisten-Direktur Umum UNESCO, Eric Falt, disambut hangat oleh para pejabat pemerintah lokal, banyak di antara mereka terlihat mengenakan syal khusus bergambar Trezeguet, Juventus dan UNESCO.

Acara ramah-tamah menjadi agenda tambahan pada petang itu di hotel terdekat dimana mereka yang berkunjung disuguhkan kabar mengenai situasi sulit yang melanda kelompok-kelompok anak-anak yang terpisah dari keluarga-keluarga mereka setelah direkrut oleh pasukan-pasukan tentara selama konflik terjadi.

Kekacauan dan ketidakamanan ini, ditambah dengan kerusuhan dan kekurangan pangan yang ada di berbagai daerah seperti di Boy-Rabe, dimana lebih dari 10.000 orang yang hidup di jalanan tanpa listrik dan sanitasi, menjadi pemandangan suram masa depan anak-anak itu.

Menteri Pendidikan Nasional negara tersebut, Elois Anguimate, mengatakan:

“Rasa putus asa mengantarkan kepada tindakan-tindakan putus asa pula dan penting adanya para pemuda di Republik Afrika Tengah diberikan harapan bagi masa depan.”

Harapan ini tetap hidup melalui andil UNESCO yang, dengan dukungan keuangan Juventus, telah menyediakan fasilitas pelatihan seni dan kerajinan tangan di pinggiran pusat kota Bangui yang bertujuan untuk mengajari bekas tentara anak-anak hidup mandiri dan mendukung reintegrasi mereka agar hidup secara damai di dalam masyarakat sipil.

Mengulangi niat UNESCO untuk menempatkan kembali anak-anak ke tempat mereka semestinya, Falt menambahkan: “Pendidikan, pendidikan, pendidikan adalah jalan bagi semua orang dan kami di UNESCO akan melakukan apapun semampu kami untuk membantu Republik Afrika Tengah meniti jalan ini.”

Menutup sambutan-sambutan pada petang itu adalah Trezeguet, yang menyimpulkan: “Adalah sebuah kehormatan bagi saya hadir atas nama Juventus di sini di Republik Afrika Tengah. Kami akan menjadikan setiap menit keberadaan kami di sini berguna dan berharap dapat terus melanjutkan dukungan kami di tahun-tahun yang akan datang.”

Pekerjaan yang dilaksanakan UNESCO tersebut, yang telah bermitra dengan Juventus sejak 2014, akan disaksikan oleh Trezeguet dan Falt secara langsung saat keduanya mengunjungi salah satu proyek organisasi itu, yakni pusat pelatihan seni dan kerajinan tangan di pinggiran pusat kota Bangui, sebagai perhentian berikutnya misi mereka di Afrika.

Item Terkait