2498dda3-666d-414c-a3b1-b85c0a29ab2b.png

Semakin dekat dengan gelar Scudetto ke-33

SHARE
Semakin dekat dengan gelar Scudetto ke-33
Semakin dekat dengan gelar Scudetto ke-33
Semakin dekat dengan gelar Scudetto ke-33

Pada tanggal 18 April 2015, Juventus unggul 15 poin di puncak Serie A setelah mengatasi penantang terdekat Lazio 2-0 pada malam yang sangat menarik di Turin.

Dua gol pada babak pertama milik Carlos Tevez dan Leonardo Bonucci memastikan pasukan Massimiliano Allegri selangkah lebih dekat menuju Scudetto ke-33.

Apache memecah kebuntuan di menit 17 dengan gol ke-18 nya musim 2014/2015 ketika ia menerima umpan sundulan Arturo Vidal sebelum membawa bola hingga tendangannya melewati Federico Marchetti.

Selanjutnya Nyonya Tua unggul dua gol melalui Bonucci yang berlari dari garis tengah dan kemudian melakukan tendangan dari luar kotak penalti hingga melewati penjaga gawang Biancocelesti.

Tim tamu mengancam pada babak kedua, tapi dua penyelamatan fantastis Gigi Buffon dari Antonio Candreva dan Lucas Biglia membuat Nyonya Tua mengklaim kemenangan ke-14 di kandang sendiri musim ini.

Empat hari kemudian, pasukan Allegri kembali beraksi melawan Monaco di selatan Perancis, mencari cara untuk mengamankan satu tempat di babak semi-final Liga Champions untuk pertama kalinya sejak tahun 2003.

Dengan keunggulan 1-0 di leg pertama yang sudah di genggaman mereka, Bianconeri tahu bahwa penampilan tangguh dan hasil imbang tanpa gol akan memungkinkan mereka untuk mengunci tempat di empat besar Eropa.

Dan itulah hasil akhir di Stade Louis II yang menguntungkan sang juara bertahan Italia atas tim Ligue 1 tersebut, penampilan bertahan yang kuat untuk meraih hasil yang sangat baik yang pantas dirayakan.

Tugas juara Liga berlanjut ke domestik, pertandingan besar lainnya terus berdatangan dengan kali Juventus berencana mengamankan Derby della Mole melawan rival sekota Torino di Stadion Olimpico.

Semua tampaknya akan berjalan sesuai rencana ketika Andrea Pirlo membuat tim tamu unggul pada menit 35 berkat gol tendangan bebas ke 28 di Serie A, membuatnya berada di level yang sama dengan Sinisa Mihajlovic di puncak klasemen sebagai penendang bebas tersubur.

Granata menyamakan kedudukan sepuluh menit kemudian, Matteo Darmian mencetak gol untuk tuan rumah setelah ia memanfaatkan umpan Fabio Quagliarella. Sang pemberi umpan kemudian berbalik pencetak gol ketika ia mencetak gol dari jarak dekat yang membawa Torino mengubah suasana panas bagi rival sekota mereka di menit ke-57.

Pasukan Allegri terhitung kurang beruntung pada laga ini, setelah tiga kali peluang mereka digagalkan tiang gawang dan beberapa penyelamatan kiper Torino Daniele Padelli yang membuat mereka memenangkan Derby della Mole untuk pertama kalinya sejak tahun 1995.

Bertekad untuk membalas kekecewaan tersebut, sang pemimpin segera bereaksi dan menyambut Fiorentina di Juventus Stadium pada pertengahan pekan.

Tim tamu unggul terlebih dahulu 1-0 pada menit ke-33 melalui Gonzalo Rodriguez dari titik penalti setelah Joaquin dilanggar oleh Andrea Pirlo di daerah terlarang.

Tapi Pirlo segera membayar kesalahannya 120 detik kemudian, tendangan bebas nya sempurna menuju kepala Fernando Llorente yang kemudian menyundul bola melewati Neto.

Dan gol itu membuat kepercayaan diri Bianconeri meningkat, dengan Tevez membuat keunggulan bagi tuan rumah setelah memanfaatkan umpan silang Patrice Evra.

Fiorentina kemudian memiliki kesempatan yang ideal untuk menyamakan skor sekali lagi dari titik 12 pas pada pertengahan babak kedua, namun Rodriguez yang mengambil penalti tersebut gagal karena tendangannya melebar dari sasaran.

Viola harus membayar kesalahan ketika Tevez lolos dari perangkap offside sebelum mengecoh Neto sekitar 20 menit waktu tersisa.

Pemain Pengganti Josip Ilicic memperkecil ketinggalan melalui tendangan bebas di akhir waktu, tapi ada tidak ada ancaman lebih lanjut sehingga pasukan Allegri hanya membutuhkan satu poin untuk menasbihkan mereka sebagai juara dan meraih Scudetto ke-33.

Item Terkait