64b2b356-94d0-4e46-938e-e3ff1d2a241a.jpg

Sepuluh pemain, dua klub yang sama

SHARE
Sepuluh pemain, dua klub yang sama
Sepuluh pemain, dua klub yang sama
Sepuluh pemain, dua klub yang sama

Sepuluh pemain telah pernah mengenakan seragam dari Juventus maupun Monaco dari tahun ke tahun, dan banyak diantara mereka yang merupakan pemain kelas dunia yang bersinar baik di kancah domestik maupun internasional.

Berikut ulasan dari Juventus.com :

Patrice Evra

Bek sayap asal Perancis ini adalah mantan pemain Monaco dengan nama besar yang siap turun menghadapi mantan klubnya di Juventus Stadium malam ini.

Ia bergabung dengan Bianconeri dari Manchester United pada musim panas dan telah tampil sebanyak 23 laga dan mencetak satu gol hingga saat ini.

Masanya di Monaco antara 2002 hingga 2006 menjadi batu loncatan dari kesuksesan berikutnya baik di Inggris maupun di Eropa. Ia tampil 120 kali untuk klub yang bermarkas di Stade Louis II ini (21 diantaranya di Liga Champions) dan mengangkat Coupe de la Ligue di akhir musim pertamanya.

Vladimir Jugovic

Bermain bersama Evra dalam skuad yang memenangkan Coupe de la Ligue adalah Jugovic, pemain yang dikenang oleh fans Bianconeri di seluruh dunia karena gol kemenangan penaltinya di adu penalti final Liga Champions 1996.

Dalam dua musimnya di Turin, ia memainkan 56 laga Serie A, mencetak delapan gol, dan meraih satu Scudetto, satu Piala Super Eropa dan satu Coppa Italia untuk menambah koleksi prestasinya. Musimnya bersama Monaco kurang bersinar, hanya tampil sebanyak 19 laga sepanjang dua musim pada 2001 hingga 2003.

Marco Di Vaio

Penyerang Italia ini melanjutkan dua musimnya di Turin (2002 hingga 2004) dengan bermain satu musim di Perancis (2006/07) setelah melewati satu musim di Spanyol dengan Valencia. Lima puluh lima penampilan dengan Bianconeri dan 18 gol ia cetak, sementara delapan gol dalam 29 penampilan ia persembahkan bagi klub yang bermarkas di Stade Louis II.

Christian Vieri

Kedatangan Di Vaio di selatan Perancis bertepatan dengan hadirnya juga mitra penyerang kuat Vieri, yang mencetak tiga gol dalam tujuh laga sebelum kembali ke sepak bola Italia.

Masanya di Montecarlo hadir di penghujung karirnya yang cemerlang, dimana salah satu perhentian dalam perjalanan karir Bobo adalah satu musim dengan delapan gol bersama Bianconeri.

Sergio Almiron

Hal yang cerah diharapkan hadir dari sang gelandang ketika ia pindah dengan nilai transfer yang cukup besar ke Turin pada Juni 2007, namun ia segera dipinjamkan ke Monaco setelah hanya membuat 10 penampilan dan satu gol.

Sebelas penampilan dan dua gol ia persembahkan saat berada di Perancis sebelum ia dianggap menjadi kelebihan dalam skuad dikarenakan munculnya Claudio Marchisio.

Olivier Kapo

Pergerakan transfer peminjaman dari Juventus ke Monaco kembali terjadi, kali ini pada pemain sayap Pantai Gading Oliver Kapo, yang bergabung dengan klub Ligue 1 dengan status pinjaman pada musim 2005/06 setelah gagal mengambil tempat Pavel Nedved di posisi sayap kiri.

Ia membuat penampilan yang cukup baik di Montecarlo, mencetak lima gol dari 25 laga, namun gagal dipermanenkan oleh klub. Waktunya di Juventus resmi berakhir saat ia bergabung dengan klub Inggris Birmingham City pada Juni 2007.

Rui Barros

Usai masa bersinarnya bersama Porto, gelandang serang Rui Barros pindah ke Turin pada 1988, memenangkan Coppa Italia dan Piala UEFA dibawah komando Dino Zoff.

Enam puluh penampilan dan 15 gol memicu kepindahan ke Monaco pada 1990, dimana ia memenangkan Coupe de France pada musim pertama dari tiga musimnya di Stade Louis II.

Thierry Henry

Lulusan akademi Monaco, Henry bermain saat Monaco terakhir kali bertemu Juventus pada 1998. Karirnya bersama tim Montecarlo tersebut sebagian besar dihabiskan sebagai pemain sayap, posisi dimana ia mengumpulkan 105 penampilan liga dan mencetak 20 gol.

Eropa tampaknya menampilkan yang terbaik dari pemain lincah ini, dengan raihan tujuh gol dalam sembilan laga Liga Champions ia catatkan selama bergabung dengan klub.

Juventus hadir memanggilnya pada 1999 namun setelah 16 laga di liga dan tiga gol, Henry pindah satu tahun kemudian, bergabung dengan tim Liga Primer yang menjadikan namanya melegenda, Arsenal.

Lilian Thuram

Bek yang dikenal tanpa kompromi ini mengawali karir profesionalnya di Perancis pada 1990, memenangkan Coupe de France di akhir musim pertamanya. Ia tampil sebanyak 155 kali dan mencetak delapan gol sepanjang karirnya di Monaco sebelum bergabung dengan Parma pada 1996.

Usai lima musim awal di Italia yang penuh kesuksesan, Juventus kemudian merekrut jasa pemenang Piala Dunia 1998 ini, menambahkannya ke dalam skuad yang kemudian memenangkan empat gelar Serie A antara 2001 dan 2006.

David Trezeguet

Bermain bersama Henry pada malam di Delle Alpi 1998 adalah Trezeguet, pria yang kemudian menjadi pemain asing pencetak gol terbanyak sepanjang masa Bianconeri.

Kemampuan penyelesaiannya yang luar biasa terlihat dalam lima tahunnya berseragam garis-garis merah dan putih, dimana ia mencetak 52 gol dalam 93 laga di Ligue 1 dan empat gol di sembilang laga Liga Champions.

Setelah merasakan kesuksesan trofi pertamanya dengan dua gelar Ligue 1 dan French Super Cup, Trezeguet pindah ke Turin pada tahun 2000. Mencetak 171 gol di 320 laga bersama Bianconeri serta empat gelar Serie A dan dua Piala Super Italia, membuatnya dengan pasti mencatatkan namanya dalam sejarah klub.

Item Terkait