bc253c64-75e4-4e14-8beb-fd25bd981609.jpg

Statistik penting: #UdineseJuve

SHARE
Statistik penting: #UdineseJuve
Statistik penting: #UdineseJuve
Statistik penting: #UdineseJuve

Dengan semakin habisnya hitung mundur menjelang laga Serie-A pada hari ini antara Udinese dan Juventus, beberapa hal penting menjadi sorotan saat kedua tim saling berhadapan mulai pukul 21.00 WIB malam ini.

Juventus.com mengulas enam hal menarik yang bisa jadi memberi andil ketika peluit tanda dimulainya laga ditiupkan di Stadion Friuli.

1. Upaya mengakhiri catatan buruk

Udinese tak hanya berharap menghapus catatan tak pernah menang dalam lima laga kandang di Serie A tapi juga berupaya meraih kemenangan pertama atas Bianconeri di liga sejak menang 3-0 pada April 2010. Antonio Di Natale, yang merupakan penebar ancaman bagi banyak tim selama bertahun-tahun, terakhir mencetak gol ke gawang Si Nyonya Tua pada hari itu.

Nampaknya beban semakin berat bagi Zebrette karena Juventus lebih baik dari lawan mereka itu dalam enam laga domestik terakhir, dengan hasil tak kebobolan dalam empat laga diantaranya. Juventus telah meraih 10 poin dari 12 poin yang ena diraih dalam empat pertandingan terakhir yang dimainkan di Udine.

2. Pertarungan lini belakang

Laga enaltyi menampilkan dua proporsi berbeda. Si Nyonya Tua, dengan lini pertahanan terkokoh di liga, hanya menghadapi 179 tembakan enalty gawang sementara Udinese enalt peluang kepada lawan untuk melepaskan tembakan lebih banyak, yakni 321 kali.

Saat menghadapi lini bertahan lawan, pasukan Massimiliano Allegri juga menjadi tim yang paling produktif dari luar kotak enalty, mencetak gol dalam 12 kesempatan. Sementara itu, Zebrette, menduduki peringkat ketiga setelah Fiorentina dengan 6 gol.

3. Catatan bola mati yang bertolak-belakang

Tim tuan tumah belum pernah mendapat banyak keuntungan dari situasi bola mati sepanjang musim 2014/15 ini, hanya mampu menuai tiga gol sementara Juventus telah memperlihatkan kekuatan bertahannya dengan hanya kebobolan tiga gol dari eksekusi bola mati, yang terakhir datang dari sebuah tendangan sudut Napoli yang dikonversi Miguel Britos.

4. Mencetak skor di waktu yang tepat

Sebanyak 14 dari 44 gol Si Nyonya Tua musim ini dicetak di babak kedua, sebuah rekor Serie A musim ini. Skuad Allegri juga menjadi yang paling produktif dalam 15 menit pertama dari 20 pertandingan liga (dengan 9 gol). Namun Udinese nampaknya kelelahan saat laga telah lama berjalan dan hanya mencetak 1 gol di 15 menit terakhir dari seluruh laga Serie A – catatan terburuk dari tim manapun di divisi utama Liga Italia.

Paul Pogba, yang mencetak dua gol pertamanya untuk Bianconeri dalam kemenangan 4-0 atas Udinese di Juventus Stadium pada Januari 2013 lalu, mencetak gol pertama di setiap laga dalam tiga laga terakhir di Serie A. Melompat ke depan, sang super sub Alvaro Morata terbukti subur dengan mencetak tiga gol setiap kali masuk sebagai pemain pengganti – tak ada pemain di Serie A yang mampu menandingi statistik ini.

5. Mempertahankan keunggulan

Pimpinan klasemen, Juventus, unggul terlebih dahulu dan menang dalam 17 laga musim ini, kehilangan poin hanya dalam dua laga, yakni saat bermain imbang 1-1 melawan Sampdoria dan Inter. Cerita berbeda bagi tim peringkat ke-9 asuhan Stramaccioni itu yang hanya mencatatkan 16 poin dengan unggul terlebih dahulu, dimana 12 diantaranya gagal diraih di Friuli.

6. Wajah-wajah tak asing

Selama bertahun-tahun, banyak pemain Udinese yang pindah dari Timur Laut Italia ke Barat Laut, dan ada dua gelandang di dalam Bianconeri bisa tampil melawan mantan klubnya pada malam ini. Pemain Argentina, Roberto Pereyra, kembali ke mantan kandangnya untuk pertama kalinya sejak berganti baju hitam-putih Udinese ke hitam-putih Juventus musim panas lalu. Pemain 23 tahun itu bergabung dengan Zebrette pada 2011, mencetak delapan gol dalam 84 penampilannya di Serie A selama tiga musim.

Pemain sayap Simone Pepe juga ikut mengunjungi mantan klubnya, ia pernah menghabiskan 4 tahun di Friuli. Tampil dalam 23 pertandingan tim Azzurri, pemain 31 tahun itu mencetak 14 gol dalam 104 pertandingan Serie A untuk klub tersebut.

Satu orang yang tak bisa turut turun adalah Kwadwo Asamoah. Pemain tim nasional Ghana itu, yang sempat bersama Udinese selama empat tahun dari 2008 hingga 2012, sedang melanjutkan rehabilitasinya dari cedera lutut.

Item Terkait