storia empoli juve trezeguet ibrahimovic.jpg

Lima laga fantastis di Tuscany

SHARE
Lima laga fantastis di Tuscany
Lima laga fantastis di Tuscany
Lima laga fantastis di Tuscany

sebagai pendatang baru di Serie A, setelah menghabiskan sebagian besar sejarah 86 tahunnya di kasta-kasta bawah di piramida sepakbola Italia, Empoli akan menjamu Juventus untuk kesepuluh kalinya hari Minggu ini dan di kandangnya itulah Azzurri meraih dua kemenangan mereka sebelumnya atas Bianconeri di tahun 1987 dan 1999.

Dengan demikian, Sang Nyonya Tua akan memainkan laga di Tuscany akhir pekan ini dengan bermodalkan rekor dominan dalam sejarah pertemuan kedua tim, meraih 42 dari kemungkinan 54 poin di Serie A dari tuan rumah akhir pekan ini.

Sebuah kemenangan di hari Minggu akan menjadi kemenangan keenam buat Juve di kandang tim yang berada di peringkat ke-14 klasemen akhir musim lalu itu dan jika lima laga sebelumnya terjadi lagi, laga akan datang itu akan dipenuhi gol-gol spektakuler dan banyak aksi di mulut gawang.

28/09/1986 EMPOLI 0-1 JUVENTUS

Setelah Mencetak SEPULUH GOL DI DUA LAGA SEBELUMNYA, MELAWAN Valur (7-0) di Piala Eropa dan Avellino (3-0) pada laga kedua musim 1986/87, Juventus yang diasuh Rino Marchesi meraih kemenangan perdana dalam sejarah pertemuan kedua tim dengan aksi penuh semangat.

Karena alasan keamanan, pertandingan dipindah dari Stadio Carlo Castellani markas reguler Empoli ke Stadio Comunale Florence. Tim asal Tuscany sempat menunjukkan sedikit tanda kebolehan mereka meski tak diunggulkan, mengimbangi permainan sang juara bertahan di berbagai lini selama 45 menit pertama.

Namun justru tim tamulah yang mampu menciptakan peluang-peluang berharga, tembakan rendah mendatar Michael Laudrup mampu ditangkap mantan kiper Bianconeri Giulio Drago dan Sergio Brio sebagai pemain belakang sempat melepas tembakan yang hanya melebar dari pinggir kotak penalti lawan.

Sergio Brio

Akhirnya kualitas Juve benar-benar muncul ketika Brio bergerak ke depan sekali lagi untuk menyambut sepak pojok Michel Platini dan menyundul bola dari jarak dekat untuk memberi Bianconeri gol pembuka yang memang pantas didapat, meski laga sebenarnya berjalan seimbang.

Ketika selanjutnya Juventus memimpin, ada satu peluang emas dan nampaknya cukup bagi Empoli untuk mengancam keunggulan tim juara bertahan ketika Adelino Zennaro melepas sundulan yang hampir berbuah gol untuk tuan rumah, tapi lima belas menit terakhir terasa nyaman bagi tim tamu untuk meraih kemenangan ketiga secara beruntun.

19/04/1998 EMPOLI 0-1 JUVENTUS

Meski Azzurri akhirnya mengamankan statusnya di Serie A pada bulan Mei musim 1986/87 dan meraih kemenangan bersejarah 1-0 atas Sang Nyonya Tua beberapa bulan kemudian, kedua tim tak pernah bertemu lagi hingga akhir tahun 1990-an setelah degradasi beruntun memaksa Napoli kembali ke Divisi kedua Liga Italia.

Pada laga di musim semi 1998 itu, pertandingan ditentukan sekali lagi dengan satu gol, kali ini berkat gelandang Fabio Pecchia.

pecchia gol empoli.JPG

Karena Empoli lebih baik di awal laga, dimana Carmine Esposito sempat mendapat dua peluang emas, Bianconeri sekali lagi harus bekerja keras untuk membawa pulang tiga poin.

Dengan dimotori para pemain seperti Alessandro Del Piero, Edgar Davids, Didier Deschamps dan Zinedine Zidane, Juve akhirnya mulai menemukan permainannya, dimana Zidane sempat melakukan percobaan yang dapat diselamatkan dengan sangat baik oleh Marco Roccati jelang turun minum.

Namun pemain-pemain yang masuk di babak kedua menggantikan bintang-bintang Perancis asuhan Marcelo Lippi Zidane dan Deschamps yang terbukti mampu berperan penting ketika pengganti Zizou, Pecchia, sekarang menjadi asisten manajer di Real Madrid, tampil mencetak gol dari bola sontekan Marcelo Zalayeta untuk membawa Bianconeri unggul 20 menit sebelum laga usai.

Empoli belum benar-benar kalah, ketika penyelamatan gemilang dari Angelo Peruzzi terhadap yang pertama dari sebuah sundulan bebas dan kemudian dari sebuah tendangan voli jarak jauh, mencegah kebangkitan tuan rumah.

Kartu merah Alessio Tacchinardi dan tekanan terus-menerus terhadap gawang tim tamu nampaknya akan menghasilkan laga imbang namun sekali lagi pasukan Lippi mampu mempertahankan raihan tiga poin penting dalam perlombaan menuju gelar juara.

21/09/2002 EMPOLI 0-2 JUVENTUS

Kemenangan Juve selanjutnya saat kembali berlaga di Stadio Carlo Castellani pada September 2002 didapat seperti laga-laga tandang lain yang sengit: sebuah laga ketat dengan sedikit saja peluang yang akhirnya dituntaskan oleh dua momen berkelas dari Alessandro Del Piero.

Yang pertama ketika pemain Juve bernomor punggung 10 itu merusak lini pertahanan Empoli dengan berliuk-liuk menggiring bola hingga mendapat hadiah penalti dan mengeksekusinya sendiri, yang kedua saat Il Pinturicchio menyambut umpan terobosan Igor Tudor sebelum kemudian melepas tembakan ke sudut atas gawang melewati Gianluca Berti yang hanya terpana.

del piero empoli 2002.jpg

Del Piero bisa saja mencetak hat-trick seandainya tembakannya menyambut umpan silang Marcelo Salas dari sayap kiri tidak melambung beberapa saat sebelum peluit panjang.

Seperti yang telah mereka lakukan empat tahun sebelumnya, pasukan Lippi harus mengakui peran penjaga gawang yang melakukan beberapa penyelamatan cerdas, kali ini dari Gianluigi Buffon, ketika serangkaian penyelamatan manis di kedua babak mempertahankan keunggulan tim tamu.

Dengan Buffon di satu pihak, Del Piero di pihak lain dan Pavel Nedved dan Mauro Camoranesi di antara keduanya, Juve akhirnya mengangkat trofi liga ke-27 kalinya di musim semi sebelum kemudian mencapai final Liga Champions kelima.

11/09/2005 EMPOLI 0-4 JUVENTUS

Bianconeri kembali ke Tuscany tiga tahun kemudian untuk menghasilkan penampilan terbaik di Carlo Castellani.

Karena absennya Del Piero, tugas mencetak gol dibebankan kepada pasangan mematikan David Trezeguet dan Zlatan Ibrahimovic yang keduanya begitu merepotkan lini belakang Empoli pada sore yang luar biasa bagi tim Fabio Capello itu.

Pada laga-laga sebelumnya Juve harus bersusah-payah membongkarkan pertahanan Empoli, tapi tim Juve tahun 2005 tak kesulitan menaklukkan Azzurri hanya di babak pertama.

trez ibra empoli 2005.jpg

Setelah gol tanpa ampun Trezeguet dari sontekan cantik Zlatan Ibrahimovic, sundulan ke tiang dekat Patrick Vieira dan gol ketiga oleh Mauro Camoranesi dalam waktu hanya 15 menit, pertandingan nampaknya sudah berakhir.

Juve masih menyisahkan satu gol yang terbaik pasca jeda ketika Trezeguet menyambut umpan lambung Nedved untuk kemudian mencetak gol keduanya pada laga tersebut dengan menggantung kiper lawan dan itulah gol ke-99-nya dalam balutan seragam hitam-putih.

Jika laga mana yang terbaik harus dipilih dari masa lalu di Stadio Carlo Castellani, laga inilah yang terpilih.

01/11/2014 EMPOLI 0-2 JUVENTUS

Gol-gol cantik juga menjadi tema bertandangnya Juventus ke markas Empoli untuk kesembilan kalinya.

Setelah menderita kekalahan perdana di musim 2014/15 dari Genoa beberapa hari sebelumnya, Massimiliano Allegri menghadapi Empoli asuhan Maurizio Sarri yang baru promosi dan berusaha kembali ke jalur kemenangan.

Setelah sedikit peluang di babak pertama, yang terbaik di antaranya didapat Arturo Vidal, Bianconeri lebih baik di 45 menit kedua, hampir mencetak gol yang pertama melalui Claudio Marchisio menyusul upaya luar biasa Kwadwo Asamoah dan kemudian melalui sundulan Giorgio Chiellini yang hanya melebar beberapa sentimeter dari target.

Kegagalan-kegagalan itu tak berarti ketika Andrea Pirlo melepas tembakan bebas berbuah gol yang melewati pagar betis untuk membawa anak asuh Allegri unggul pada laga tersisa setengah jam lagi.

Setelah reaksi luar biasa Buffon meyelamatkan gawang, Juve segera menggandakan keunggulan mereka dan menuntaskan laga, Alvaro Morata mencetak gol dari umpan Carlos Tevez.

sebuah kemenangan dengan skor yang sama di Juventus Stadium lima bulan kemudian menjadi kemenangan ke-13 dari 18 pertemuan dengan pasukan Sarri, sebuah rekor yang menjadi modal baik bagi pertemuan ke-19 hari Minggu ini.

Item Terkait