b0357c69-9cc7-472d-bdd1-f99111c112f2.jpg

Profil Genoa

SHARE
Profil Genoa
Profil Genoa
Profil Genoa

Klub

Genoa dahulu adalah kekuatan yang dominan di sepak bola Italia hingga tahun 1920an dan tetap menjadi tim paling sukses keempat dalam sejarah dengan meraih sembilan gelar liga, namun mereka hingga kini kesulitan untuk kembali meraih kejayaan pada era keemasan mereka tersebut.

Sepak bola awalnya bukan olah raga utama dari klub: pada akhir 1800an, terdapat banyak orang Inggris di pelabuhan Genoa usai dibukanya Terusan Suez, dan banyak dari mereka yang merindukan Cricket – permainan yang mereka cintai saat di Inggris – namun tidak memiliki tempat untuk memainkannya, Charles Alfred Payton kemudian mendirikan klub pribadi miliknya.

Dan demikianlah, dengan kantor pusat asli yang terletak di restoran setempat, klub yang sekarang bernama Genoa Cricket and Football Club berdiri pada 1893 dengan nama Genoa Cricket and Athletic Club.

Namun tidak sampai tiga tahun kemudian ketika mereka mulai fokus kepada sepak bola, dan James Richardson Spensley, seorang dokter yang tiba di Genoa untuk mengobati para pelaut dan juga koresponden utama dari Daily Mail, adalah pria yang membawa perubahan tersebut.

Tim telah siap berlaga dengan seragam bergaris putih patriotik yang dipilih oleh pria Inggris yang membentuk tim ini, namun yang menjadi masalah kemudian adalah kurangnya tim yang dilawan. Tim yang ada saat itu adalah empat tim dari Turin, namun Genoa juga memainkan laga persahabatan dengan tim-tim pelaut yang datang di pelabuhan.

Dan kemudian kesuksesan menghampiri mereka, dengan memenangkan kejuaraan Liga Italia paling pertama pada 1898, yang digelar dalam sebuah kompetisi satu hari di Velodrome Umberto I di Turin. Genoa mengalahkan Gimnastica Torino pada laga resmi pertama mereka, dan mengunci gelar dengan kemenangan 3-1 di perpanjangan waktu melawan Internazionale Torino di penghujung hari tersebut.

Tim ini tidak dapat dihentikan pada saat itu, dan menjadi juara Italia dalam dua musim beruntun. Genoa kemudian menjadi tim Italia pertama yang memainkan laga di luar negeri ketika mereka bertandang ke Perancis untuk melawan Nice dan memenangkan laga tersebut dengan skor 3-0.

Namun era kejayaan ini mencapai masa tragis karena efek dari Perang Dunia I, dimana lima pemain, dan promotor awal mereka yang berpengaruh, Spensley, semua tewas terbunuh saat itu.

Namun mereka dapat berjuang dan tetap menjadi pesaing kuat disamping kehilangan yang mereka alami, dengan kembali memenangkan gelar pada 1923 dan 1924.

Dan itu adalah gelar terakhir yang mereka raih, performa tim ini kemudian semakin tidak menentu hingga mereka mengalami degradasi ke Serie B pertama mereka pada 1934 sebelum kemudian memenangkan gelar Coppa Italia satu-satunya yang mereka raih pada penghujung musim 1936/37 dan terus naik-turun antar divisi hingga turun ke Serie C pada 1970.

Namun setelah kembali ke Serie A pada 1989, mereka kemudian mengakhiri musim dengan posisi yang luar biasa yaitu di posisi keempat dan dua tahun kemudian tidak terkalahkan di kandang selama satu musim dibawah kepelatihan Osvaldo Bagnoli, yang juga membuat kejutan dengan memenangkan Scudetto bersama Hellas Verona.

Setelah memperoleh tempat di kualifiasi UEFA Cup dengan posisi akhir mereka di klasemen, mereka juga menjalani musim yang baik di kompetisi tersebut, masuk hingga babak semi-final dimana mereka dikalahkan oleh juara saat itu, Ajax.

Setelah itu, keberuntungan mereka pun kembali berbalik dan tim harus merasakan kembali naik-turun antar divisi hingga kembali meraih promosi ke Serie A pada 2007, dimana mereka tetap bertahan hingga saat ini sejak saat itu.

Setelah berhasil lolos dari zona degradasi dengan jarak yang tipis pada musim 2011/12 dan 2013/14, musim lalu mereka berakhir di posisi yang lebih baik yaitu di posisi 14.

Stadion

Genoa bermain di Stadion Luigi Ferraris, stadion berkapasitas 36,536 penonton yang juga mereka gunakan bersama dengan rival satu kota mereka Sampdoria (dimana kedua tim menjalani Derby Della Lanterna) sejak 1946.

Stadion ini adalah yang tertua di Italia yang masih digunakan, yang diresmikan pada 1911. Awalnya bernama Stadio Comunale di Via del Pano (dan juga dikenal sebagai Stadio Marassi dikarenakan nama area dimana stadion tersebut bertempat), akhirnya kemudian berganti nama dengan nama kapten Genoa. Luigi Ferraris, pada 1933.

Stadion tersebut mengalami renovasi terakhir pada 1990 saat Piala Dunia berlangsung di Italia, dan menjadi tempat empat laga berlangsung.

Aktivitas Transfer

Genoa menjalani sebuah perputaran pada musim panas ini dalam hal transfer sebagaimana mereka mencoba untuk mencapai perolehan yang lebih tinggi di Serie A.

Bek tengah Facundo Roncaglia – yang juga dapat bermain sebagai bek kanan – bergabung dengan status pinjaman selama satu musim dari Fiorentina. Berjuluk El Torito, pemain berusia 27 tahun ini dikenal sangat kuat dalam berduel dan ahli saat melakukan duel udara.

Leandro Greco bergabung dengan Genoa secara bebas transfer setelah bermain untuk Livorno terakhir kali. Pemain berusia 28 tahun ini telah bermain tidak kurang di enam klub Italia, selain rival Liga Champions Bianconeri di Grup A Olympiacos, sejak menjalani debutnya 11 tahun lalu.

Mantan pemain sayap Bianconeri Iago Falque, yang menghabiskan sebagian besar karir juniornya dengan Barcelona, tiba di Stadion Luigi Ferraris dalam status permanen dari Tottenham Hotspur pada musim panas ini. Setelah empat tahun bersama Juventus, yang sebagian besar dihabiskan dengan dipinjamkan ke beberapa klub, Falque bergabung dengan tim Liga Primer tersebut namun gagal untuk menembus tim utama di White Hart Lane. Ia terkenal dengan kemampuan menyerangnya dan baik dalam menjaga jantung lapangan tengah.

Pemain berusia 21 tahun Stefano Sturaro menjaga tempo permainan di lapangan tengah. Setelah menjalani 16 laga bersama Grifone musim lalu, pemain tim nasional Italia U21 menandatangani kontrak lima tahun bersama Juventus sebelum kembali ke Genoa dengan status pemain pinjaman. Ia akan berusaha membuat klub masa depannya terkesan pada laga malam ini jika dimainkan.

Edenilson Andrade dos Santos, yang lebih dikenal dengan Edenilson, bergabung dengan status pinjaman dari Udinese selama musim 2014/15. Diberkahi dengan kecepatan yang luar biasa, pemain Brazil ini menempati posisi kanan Genoa dengan luar biasa, memberikan daya serangan sama baiknya dengan kemampuan bertahan.

Wajah yang familiar bagi fans Juventus, Alessandro Matri, bergabung dengan Genoa dalam status pinjaman dan berusaha untuk menambah daya gedor di barisan penyerang dimana ia sempat menemui kesulitan di beberapa saat kemarin. Dalam masa dua setengah tahun bersama Bianconeri, ia adalah anggota kunci dari skuad dalam memenangkan gelar ganda Serie A dan Piala Super Italia sebelum bergabung dengan klub lamanya Milan pada 2013. Matri telah mengemas empat gol dari tujuh penampilan bersama Grifone.

Tidak asing di bursa transfer, penyerang asal Chili Mauricio Pinilla menjadikan Genoa sebagai klub ke-14 nya usai menyelesaikan kepindahannya dari tim Serie A lain Cagliari musim panas ini. Dikenal karena fisiknya yang atletis dan keganasannya, Pinilla dapat dikatakan sebagai penyerang yang komplit. Nyaman dengan kaki kanan maupun kirinya, ia juga merupakan spesialis bola mati.

Keluar dari Genoa adalah gelandang veteran asal Brazil Matuzalem yang bergabung dengan tim Serie B Bologna setelah menjalani satu musim bersama Genoa. Playmaker berusia 34 tahun ini berada di klub Italia ketujuhnya dan juga sempat menghabiskan musim di Ukraina dan Spanyol.

Pencetak gol yang sudah terbukti kualitasnya, Alberto Gilardino, yang memegang rekor pemain Serie A termuda yang mencetak 100 gol dan memenangkan Liga Champions bersama Milan pada 2007, meninggalkan klub untuk mencoba petualangan baru. Pemain berusia 31 tahun ini mengakhiri dua musimnya di Liguria dengan bergabung ke klub Chinese Super League Guangzhou Evergrande, tim yang dipimpin oleh mantan pelatih Bianconeri Marcello Lippi.

Bek sayap serba guna asal Kroasia Sime Vrasaljko juga meninggalkan Genoa untuk bergabung dengan Sassuolo sementara Emanuele Calaio, yang penaltinya digagalkan oleh Gigi Buffon pada pertemuan terakhir dengan Bianconeri musim lalu, bergabung dengan tim Serie B Catania.

Tim Saat Ini

Kapten klub Luca Antonelli telah menjadi pemain kunci bagi Grifone sejak bergabung dengan klub pada Januari 2011. Bek kiri berusia 27 tahun ini, yang menjalani tiga musim di Akademi Milan, menjalani debut profesionalnya saat berada bersama Rossoneri delapan tahun yang lalu sebelum dipinjamkan ke Bari dan kemudian Parma pada 2008. Antonelli juga bermain enam kali untuk tim nasional Italia, terakhir ia bermain dalam laga persahabatan melawan Brazil pada Maret 2013.

Usai kepergian Sebastian Frey pada 2013, kiper muda Mattia Perin menikmati tahun debutnya di gawang Genoa musim lalu. Penampilan mengesankannya bagi tim asal Liguria ini membuatnya meneriman panggilan bagi tim nasional Italia, dan meskipun ia belum menjalani debutnya bersama Azzurri, Perin merupakan satu dari 23 pemain yang dibawa Cesare Prandelli ke Piala Dunia di Brazil.

Bek tengah asal Brazil Nicolas Burdisso adalah nama yang sudah tidak asing lagi bagi suporter Serie A, setelah sebelumnya bermain dengan Inter dan Roma. Pemain berusia 33 tahun ini bergabung dengan Genoa dari Giallorissi pada Januari dan tetap bersama klub sejak menjalani debutnya di laga menegangkan yang berakhir imbang 3-3 melawan Fiorentina.

Andrea Bertolacci adalah talenta muda berbakat yang menjadi andalan di lapangan tengah Genoa. Pemain berusia 23 tahun ini mencetak gol profesional pertamanya di kemenangan 2-0 Lecce atas Bianconeri pada Februari 2011. Mantan pemain Italia U21, ia bergabung dengan Grifone pada Februari 2011 namun masih dimiliki bersama dengan Roma.

Pemain berusia 27 tahun Juraj Kucka adalah pemain yang lebih berbahaya yang harus diwaspadai oleh Bianconeri malam ini. Lebih sering diturunkan di sisi kiri dari trio penyerang, pemain asal Slovakia ini kehadirannya sangat mengesankan dan sering melakukan tendangan jarak jauh. Ia bergabung dengan klub pada 2011 dari Sparta Praha dan saat ini hampir membukukan 100 penampilan bersama Grifone.

Pelatih

Gian Piero Gasperini sebelumnya sudah pernah menangani Rossoblu ketika ia kembali ke kursi kepelatihan pada musim gugur tahun lalu, setelah melatih klub tersebut antara 2006 dan 2010.

Pria berusia 56 tahun ini juga terikat dengan Juventus: karir sepak bolanya dimulai dari akademi Bianconeri, sebelum pindah ke Palermo dimana ia kalah dari mantan klubnya pada final Coppa Italia 1979.

Setelah pensiun pada tahun 1993, Gasperini kembali bergabung dengan Old Lady dan mengambil pekerjaan pertamanya sebagai pelatih, dengan melatih tim Giovanissimi sebelum akhirnya naik ke Allievi dan kemudian Primavera.

Setelah menghabiskan satu musim bersama Crotone, ia kemudian mengambil alih kursi kepelatihan Genoa yang mana kemudia ia pimpin hingga meraih promosi ke Serie A di musim pertamanya dan kemudian berakhir di posisi kelima Serie A pada musim 2008/09.

Walaupun dibantu dengan kedatangan Luca Toni, Rafinha, Miguel Veloso dan Kakha Kaladze pada musim panas 2010, ia mengalami awal musim yang buruk pada tahun tersebut dan dipecat tidak lama kemudian.

Ia tidak mengalami hal yang lebih baik bersama Inter, dimana mereka akhirnya berpisah jalan setelah lima laga tanpa kemenangan di awal musim 2011/12.

Gasperini kemudian bergabung dengan mantan klubnya Palermo. Setelah dipecat dari klub tersebut pada 4 Februari 2013, ia direkrut kembali 20 hari kemudian sebelum akhirnya dipecat kembali dari posisinya untuk kali kedua pada 11 Maret.

Ia kemudian diangkat kembali sebagai pelatih Genoa pada 29 September 2013, menggantikan Fabio Liverani dan kemudian memimpin klub hingga berakhir di posisi 14 musim lalu, satu poin di belakang rival sekota Sampdoria.

Tim asuhannya memulai musim 2014/14 dengan penampilan yang kuat dan baru memperoleh dua kekalahan di delapan laga. Gasperini telah membawa Genoa meraih 12 poin sejauh ini dan berada di posisi ke-9 klasemen sementara, empat tempat dari zona Eropa.

Item Terkait