BMG

Tiga pemain kunci Borussia Monchengladbach

SHARE
Tiga pemain kunci Borussia Monchengladbach
Tiga pemain kunci Borussia Monchengladbach
Tiga pemain kunci Borussia Monchengladbach

RAFFAEL, 30, PENYERANG

Borussia Monchengladbach menjalani laga Rabu malam ini dengan bermodalkan performa yang sedang menanjak, menang dalam seluruh empat laga terakhir di Bundesliga.

Juventus.com mengulas pemain-pemain yang berperan penting dalam kebangkitan kembali tim ini di bawah bimbingan Andre Schubert.

Raffael

Kemampuan serba bisa Raffael adalah bagian dari kekuatan utamanya, sebab ia bermain bagus dalam berbagai posisi di lini depan, apakah ia diplot sebagai penyerang tengah, striker kedua ataupun bahkan di daerah sayap.

Pemain 30 tahun ini saat ini berada di musim ketiganya bersama The Foals, dimana ia mencatat total 32 gol dan 20 assist, berperan dalam keberhasilan timnya menempati peringkat ketiga di klasemen akhir musim 2014/15 sehingga berhak mengikuti babak kualifikasi Liga Champions.

Raffael tiba dari Dynamo Kiev dan rupanya turun bermain untuk tim asal Ukraina itu saat menang melawan Gladbach pada babak play-off kompetisi utama Eropa itu pada tahun 2012.

Seorang produk dari akademi pemain muda Clube Atletico Juventus di Brazil, Raffael pindah ke Swiss sebagai pemain muda dan mencatat rata-rata satu gol per-pertandingan untuk klub Chiasso dan kemudian FC Zurich sebelum pindah ke Bundesliga Jerman pada tahun 2008, menghabiskan waktu bertahun-tahun bersama Hertha Berlin dan sempat dipinjamkan ke Schalke.

FABIAN JOHNSON, 27, PEMAIN SAYAP

Kembalinya Fabian Johnson dari cedera bersamaan dengan kebangkitan Gladbach di tabel klasemen. Setelah sempat menepi selama empat laga saat The Foals kalah lima kali secara beruntun, ia mencetak gol setelah laga baru berjalan lima menit pada penampilan pertamanya pasca cedera, yakni ketika Gladbach menang 4-2 atas Augsburg yang mengawali perubahan besar dalam perjalanan timnya selama bulan September.

Johnson

Lahir dan dibesar di Munich oleh orangtua yang salah satunya berkebangsaan Amerika, Johnson awalnya dilatih di posisi bek sayap di klub 1860 Munich yang akademi mudanya sangat masyhur. Ia juga tumbuh bersama tim nasional muda Jerman. Namun di tahun 2011 ia memilih bermain untuk Amerika Serikat, dimana ia telah tampil 34 kali, menjadi bagian penting dalam pencapaian timnya ke babak knockout Piala Dunia 2014.

Sementara itu, saat kembali ke Jerman pemain 27 tahun itu menjadi andalan setiap tim dimana ia bergabung sejak memulai debut profesionalnya pada tahun 2004 untuk tim cadangan 1860 Munich. Setelah bergabung dengan tim utama dan berkarir selama tiga tahun di sana, Johnson membuat perubahan besar di tahun 2009 dengan bergabung bersama Wolfsburg dan itulah kesempatan baginya untuk membuktikan diri di kasta tertinggi kompetisi sepakbola Jerman.

Kemudian ia menjalani tiga tahun yang sukses bersama klub Hoffenheim dan penampilan-penampilannya untuk klub asal Jerman Barat Daya itu, dimana ia mencatat 16 assis dan enam gol dari posisi bek sayap, menarik perhatian mantan manajer Borussia Monchengladbach Lucien Favre, yang akhirnya memutuskan untuk menggunakan kualitas serang Johnson di posisi lebih ke depan di sayap kiri. Pergantian posisi itu pun terbayarkan saat ia membantu timnya finish impresif di posisi ketiga di Bundesliga sehingga karena itu lolos ke fase grup Liga Champions musim ini.

GRANIT XHAKA, 23, GELANDANG

Kapten tim Borussia Monchengladbach ini tumbuh dewasa lebih cepat daripada umurnya dan ia secara konstan membuktikan potensinya di usia muda yang ia tunjukkan di klub kampung halamannya, Basel.

Xhaka terkenal sering mencetak gol dari lini tengah untuk tim cadangan klub asal Swiss itu, sehingga ia dimasukkan ke tim utama Basel setelah hanya satu musim. Di sana ia langsung merasakan sepakbola Liga Champions, sembari pada musim yang sama ia meraih dua gelar liga dan satu kompetisi piala domestik.

Penampilan-penampila impresif membuatnya bergabung dengan Gladbach pada 2012, dimana ia dengan cepat menjadi pemain kunci dalam kebangkitan klub pada tahun-tahun terakhir ini, dan ia masih tajam dalam mencetak gol dengan dua gol dari lima pertandingan, meski bermain di posisi yang lebih bertahan.

borussia xhaka (2).JPG

Kemampuan fisik yang kuat dan kelincahannya telah menjadikan dirinya sebuah kekuatan untuk diwaspadai di lini tengah, dimana ia cenderung memenangkan duel udara dan pintar mencuri bola dalam penguasaan lawan sebelum mereka mampu mencapai lini belakang Borussia.

Ditambah lagi, Xhaka adalah seorang pendistribusi bola yang baik, menjadikannya operator aliran bola yang efektif dalam sistem serangan balik The Foals yang menghasilkan serangkaian hasil luar biasa di Bundesliga di bawah asuhan Andre Schubert.

Sebagai seorang sosok krusial di klubnya, sang gelandang ini telah menjadi pemain reguler di tim nasional Swiss, tampil sebanyak 38 kali dan mencetak enam gol, termasuk satu golnya ke gawang Perancis pada putaran final Piala Dunia di Brazil.

Item Terkait