19 Desember 2016
Leonardo Bonucci hari ini memperpanjang masa baktinya bersama Juventus, memperbarui kontraknya hingga 2021.
Karir Bianconeri Bonucci hingga hari ini adalah salah satu kisah kesuksesan individual paling signifikan untuk disamakan dengan kebangkitan konsisten klub sejak ia bergabung dari Bari di 2010.
Tampil sebanyak 291 kali dan 185 kali merasakan kemenangan dalam hitam dan putih mengartikan bahwa ia bermain dan menang lebih sering dari pemain bertahan manapun di Juventus dalam enam musim terakhir.
Bonucci telah membangun reputasinya di Turin dengan kemampuannya untuk memainkan bola yang dimulai dari lini belakang – sebuah bakat yang membuatnya menjadi kreator penting dari lini belakang bagi tim dalam beberapa tahun terakhir.
Ambil contoh musim ini, ketika Leo mencatatkan jauh di atas rata-rata pemain bertahan di Serie A untuk operan tuntas per pertandingan (47.42 vs 33.15) dan umpan panjang sukses ke lini depan (6.58 vs 2.7).
Angka-angka ini terlihat semakin baik di Liga Champions: masing-masing 70.20 vs 38.94 dan 8.20 vs 2.79.
Lalu masih ada kemampuan Bonucci untuk mencetak gol yang tidak diragukan lagi. Enam belas golnya dalam seragam hitam dan putih menjadikannya bek Bianconeri yang paling banyak mencetak gol sejak musim 2010/11.
Gol-gol bukan hanya menunjukkan kuantitas yang signifikan tapi juga kualitas yang hebat: Roma, Milan, Inter, Napoli, Fiorentina dan Lazio semua berada di antara korban-korban gol spesial Bonucci, sementara gol jarak jauh bulan lalu di Spanyol selatan menenggelamkan Sevilla dan memastikan kelolosan Juve ke fase gugur Liga Champions.
Ancamannya di sepertiga akhir akan tetapi tidak mengurangi kekokohannya dalam bertahan. Tanpa takut dalam melakukan tekel dan menguasai pemikiran taktis yang tak terbantahkan, Leo seringnya terlihat dalam memenangkan kembali penguasaan bola atau mematahkan operan lawan, yang secara fenomenal telah dilakukannya masing-masing sebanyak 1,367 dan 585 kali di sepanjang enam musim terakhir.
Pemain hebat di lapangan, Bonucci juga pemimpin alami di dalam pertandingan dan di ruang ganti. Tentu saja, ia memperlihatkannya dalam tiap kesempatan dimana ia mengenakan ban kapten, terutama terlihat saay ia menciptakan tendangan penalti menentukan di semi-final Coppa Italia bulan Februari lalu melawan Inter.
Anda sangat jarang menemui bek kelas dunia dengan determinasi tanpa lelah yang sama untuk tetap menjaga permainan atau antusiasme yang menular ke seluruh grup, tetapi dalam diri Bonucci, Juventus kini dapat melihatnya setidaknya dalam empat setengah tahun mendatang.
