0017.jpg

Inter unggul di putaran pertama Final Coppa Italia Primavera

SHARE
Inter unggul di putaran pertama Final Coppa Italia Primavera
Inter unggul di putaran pertama Final Coppa Italia Primavera
Inter unggul di putaran pertama Final Coppa Italia Primavera

Gol Mattia Bonetto di menit ke-26 mengguncang tim Primavera asuhan Fabio Grosso di awal-awal dua putaran babak final Piala Italia melawan Inter, mengharuskan mereka saat bertandang San Siro enam hari akan datang untuk membalikkan keadaan setelah kalah satu gol semalam di Juventus Stadium.

Peluang-peluang Bianconeri di akhir babak pertama gagal memberikan balasan terhadap derita yang didapat pasukan Grosso, sementara Guido Vadala, salah satu pemain terbaik Juventus pada laga tersebut, sangat tidak beruntung dan gagal menyamakan kedudukan ketika tembakan menyengatnya membentur mistar gawang di awal babak kedua.

Tanpa terpengaruh dengan itu, Juventus tetap berusaha menyeimbangkan skor tapi akhirnya mereka tak mampu membongkar kokohnya pertahanan Inter yang sukses bertahan terhadap gempuran para pemain berseragam hitam-putih yang lebih menguasai jalannya laga.

Didukung oleh 20.000 penonton yang hadir di Juventus Stadium, tim Primavera Bianconeri mengawali laga dengan baik dan menguasai permainan dengan permainan menyerang yang impresif di 10 menit pertama. Vadala dan Andrea Favilli melepaskan peluang-peluang pertama tuan rumah tepat ke gawang, upaya keduanya melebar setelah membangun serangan yang solid dari lini tengah.

Nerazzurri, yang dipimpin oleh pelatih Stefano Vecchi, dengan rapi menyusun serangan balik dan nampak merepotkan lini belakang Juventus dari sayap kanan, dari tempat lahirnya sepakan mendatar berbahaya Bonetto yang dapat disapu sebelum memberi masalah buat Emil Audero.

Dan tim tamu yang meraih keunggulan di menit ke-26 ketika, setelah gagal memaksimalkan peluang dalam dua kesempatan sebelumnya, Bianconeri dihukum oleh Bonetto yang menggiring bola dan mencetak gol.

Pasukan muda Grosso segera bangkit dan mengancam gawang Inter empat kali dalam empat menit saat mereka menambah tekanan jelang berakhirnya babak pertama.

Yang pertama adalah tendangan bebas Gabriele Bove yang hanya melebar dari gawang lawang di menit ke-36, setelah itu diikuti oleh gol Guido Vadala yang dianulir karena offside. Grigoris Kastanos kemudian mengirim tembakan yang melebar dari posisi yang menjanjikan, sebelum kemudian sebuah hadangan luar biasa Bright Gyamfi menggagalkan upaya Vadala yang tampak akan menjadi gol penyeimbang.

Baru saja dimotivasi Grosso saat jeda paruh waktu, Bianconeri menguasai babak kedua dengan penampilan yang lebih baik lagi dan hampir menyamakan skor melalui dua kesempatan dalam jangka waktu yang singkat, Favilli menguji gerak reflek Andrei Radu dari sudut sempit sebelum tendangan keras Vadala membentur mistar gawang saat waktu laga menunjukkan menit ke-51.

Kekuatan fisik Favilli tetap menjadi pusat permainan dan bisa saja upayanya berbuah gol tiga menit kemudian, hanya saja Radu berhasil menepis tembakannya setelah Roman Macek menyodorkan bola menyeberangi mulut gawang lawan.

Masuknya Alessio Di Massimo dan Oumar Toure masing-masing menggantikan Vadala dan Bove memberi Juventus kaki-kaki yang segar yang dengan itu mereka terus berusaha mencetak gol penyeimbang, namun ketika upaya Yoan Severin melebar beberapa inci dari gawang di menit ke-84, orang mungkin merasakan bahwa pertandingan tersebut tidak menjadi milik Bianconeri.

Kekecewaan mendalam tentu dirasakan tim asuhan Grosso, yang seharusnya pantas membawa pulang banyak hasil, karena menguasai sebagian besar jalannya laga, membuat pertandingan berjalan satu arah dari wilayah tim berseragam hitam-putih.

Mereka akan berharap Dewi Keberuntungan untuk lebih bermurah hati kepada mereka ketika mereka ingin memutar-balikkan keunggulan tipis Inter pada putaran kedua Rabu depan di San Siro.

Item Terkait