Udinese vs Frosinone

Performa Udinese di Friuli

SHARE
Performa Udinese di Friuli
Performa Udinese di Friuli
Performa Udinese di Friuli

MUSIM INI SECARA SINGKAT

Setengah musim pertama Udinese dalam hal ini dapat dilihat ke dalam dua bagian. Usai kemenangan di laga pembuka mereka di Juventus Stadium, pasukan Stefano Colantuono memperoleh hasil lebih baik dalam laga tandang mereka dari pada di Stadion Friuli, dimana kekalahan-kekalahan atas Palermo, Empoli dan Milan, serta hasil imbang melawan Genoa, berarti bahwa mereka hanya meraih satu poin dari kemungkinan 12 poin yang dapat diraih antara Agustus dan Oktober.

Pekan kesembilan, akan tetapi, menandai tren baru dari kampanye mereka, dengan kemenangan 1-0 atas Frosinone mendorong kebangkitan lebih baik dengan meraih 10 poin dari lima laga terakhir di depan suporter mereka sendiri.

Selain itu, fakta bahwa Udinese memiliki rekor kandang kelima terburuk di liga musim ini hampir sebagian besar karena kesulitan mereka di awal. Seandainya musim dimulai di pekan yang sama dengan kemenangan atas Flying Donkeys, tim asal timur laut Italia ini akan meraih rekor terbaik kelima, berada di belakan Juve, Napoli, Milan dan Roma.

Udinese at home overall
Udinese at home last 5

Sementara itu, saat bermain di luar Udine, Zebrette memang telah kalah dari beberapa penantang Scudetto Serie A di Napoli, Roma dan Fiorentina, namun mereka telah bermain baik untuk mengalahkan tim di sekitar mereka di klasemen seperti Bologna, Chievo and Torino. Kurang meyakinkan, akan tetapi, adalah kekalahan 2-1 dari tim papan bawah Carpi di laga terakhir mereka hari Sabtu.

PERTAHANAN ADALAH KUNCI

Alasan-alasan di balik kemajuan Udinese dalam hasil di kandang merujuk kepada meningkatnya penampilan defensif yang semakin tegas.

Laga Frosinone merupakan yang pertama dari tiga laga tanpa kebobolan di Friuli (termasuk hasil imbang 0-0 dengan Sassuolo dan kemenangan 1-0 melawan Sampdoria) sebelum pembantaian 4-0 di tangan Inter yang pada akhirnya mengacaukan angka-angka mereka, membuat selisih gol dari -1 di lima laga terakhir menjadi -4 secara keseluruhan.

Lodi Udinese

Mungkin yang mengejutkan, mereka telah menerima tembakan lebih banyak dari tim lawan sejak mengalahkan Frosinone (61) dari pada sebelumnya (45). Sementara itu, mereka memenangkan lebih banyak tekel sebelum laga pekan kesembilan (75) dari pada setelahnya (53).

Akan tetapi, mereka telah lebih sering memperoleh kembali penguasaan bola – 303 kali dibandingkan sebelumnya (238).

GOL YANG DIUTAMAKAN

Adalah benar untuk mengatakan bahwa Udinese jelas perlu meningkatkan diri secara defensif, saat mereka terus mengalami kesulitan dalam memasuki sepertiga akhir.

Memang, mereka menjaga rekor mencetak gol kedua terburuk di kandang sejak awal musim (delapan) dan di lima laga terakhir (empat). Hanya tim yang belum pernah menang Hellas Verona menerima rekor lebih buruk (masing-masing enam dan satu).

Kesulitan mereka dalam menemukan target juga terlihat dari fakta bahwa pemimpin lini serang mereka Cyril Thereau hanya mencetak satu gol musim ini di Stadion Friuli di laga Serie A, berbanding terbalik dengan lima golnya di laga tandang.

Zapata Udinese
Badu Udinese

Lebih jauh lagi, catatan gol kandangnya hanya diungguli sedikit oleh Duvan Zapata dan Emmanuel Agyemang-Badu, yang sama-sama berada di puncak daftar pencetak gol kandang bagi klub dengan masing-masing dua gol.

Namun, sebaiknya tetap ditambahkan, bahwa Zebrette memperlihatkan hasil yang lebih baik dari laga Coppa Italia yang dimainkan di Udine, membuat para suporter mereka bangkit dari kursi mereka enam kali saat melawan Novara dan Atalanta, sebelum tersingkir bulan lalu di kandang Lazio.

Item Terkait