zaza intervista.jpg

Simone menatap laga hari Minggu

SHARE
Simone menatap laga hari Minggu
Simone menatap laga hari Minggu
Simone menatap laga hari Minggu

Usai mencatatkan kemenangan ke-12 beruntun, Lazio menjadi korban terakhir dari mesik kemenangan Juventus, hal kembali seperti biasanya bagi sang juara bertahan di Vinovo pagi ini sebagaimana perhatian dengan segera beralih ke pertempuran Serie A hari Minggu melawan Roma.

Seorang pemain yang bergabung dengan koleganya dalam sesi peregangan yang layak mereka peroleh di pusat kebugaran usai laga kemarin malam adalah Simone Zaza, yang dipastikan memerlukannya lebih dari yang lain usai penampilan penuh komitmen dan kerja keras yang merupakan tipikal dari mantan penyerang Sassuolo ini.

Setelah penampilan yang gigih dan penuh determinasi hingga memperoleh pujian dari pelatih Massimiliano Allegri dan pengamat lainnya, penyerang yang tak kenal takut ini merasakan emosi yang bercampur aduk saat duduk bersama Jtv sore ini.

Ya, Bianconeri telah “menaklukkan Olimpico” dan mengamankan tempat mereka di semi-final Coppa Italia untuk keempat kalinya dalam lima musim namun dengan kerendahan hati dan keinginan untuk terus meningkatkan diri seperti yang dimiliki Simone, masih ada penyesalan yang membayangin pikiran pria 24 tahun ini ketika mendiskusikan laga kemarin malam.

“Kemarin malam hanya kurang banyak gol yang terjadi dan untuk itu saya juga harus disalahkan,” ia memulai. “Saya seharusnya melakukan lebih baik dengan peluang-peluang yang datang ke arah saya namun pada akhirnya, yang terpenting adalah kami memenangkan pertandingan itu.”

“Saya senang dengan hasil akhirnya sebab kini kami harus memikirkan tentang semi-final, yang pertama dalam karir saya, dan kami menaklukkan Olimpico untuk kedua kalinya musim ini.”

small_160120-214605_to200116spo_0516.jpg

Beberapa pengamat netral bagaimanapun juga akan sepakat dengan Zaza dalam hal mengkritik usahanya di depan gawang, dengan tepat memilihnya dari pada fokus pada kerja keras tanpa lelah dan tidak egois terhadap bola, satu aspek dari pertandingannya yang membuat sang penyerang dengan cepat menjadi favorit di antara pendukung Bianconeri.

Dan, di malam lainnya, pencetak gol Juve paling konsisten musim ini dapat saja menambah gol kedelapan ke dalam koleksinya musim ini seandainya tembakan melengkungnya bersarang beberapa inchi dari tiang jauh gawang Etrit Berisha. Akan tetapi, pemain internasional Italia tersebut masih dapat dengan bangga melihat ke belakang dalam lima bulan pertamanya sebagai pemain Juventus.

gol_zaza_verona.jpg

“Saya telah bekerja keras dalam beberapa bulan terakhir dan belajar banyak dari rekan satu tim saya. Sangat normal jika mengalami kesulitan pada awalnya saat anda bergabung dengan klub sebesar Juventus namun saya selalu siap dalam meningkatkan diri sebaik mungkin.

“Gol favorit saya? Tiap gol yang anda cetak untuk Juventus adalah spesial. Namun satu gol yang akan paling saya ingat adalah gol melawan Sevilla karena itu gol pertama saya di Eropa. Dua gol di Derby (babak 16 besar Coppa Italia) juga cukup mengesankan bagi saya.”

Oleh karena itu, kerja keras tidak berhenti di sana bagi Zaza dan rekan-rekan terutama tidak dengan “tidak diragukan lagi salah satu tim terkuat di liga” menanti di Minggu malam, laga yang seharusnya berpihak kepada Juventus jika mereka dapat “menjanga mentalitas kemenangan (mereka)” dari pekan-pekan sebelumnya.

Ia menyimpulkan, “Setelah kekalahan melawan Sassuolo, terdapat perubahan dari mentalitas kami. Sama seperti para pemain muda sebelum saya, saya belum sungguh-sungguh memahami apa artinya bermain untuk Juventus. Musim kami berbalik setelah hasil itu dan sekarang kami benar-benar tim yang berbeda.

“Roma akan selalu memberikan permainan yang menyulitkan anda, Mereka akan tampil sedikit menggigit untuk dapat mengalahkan kami di hari Minggu karena Juventus selalu menjadi penghalan di antara mereka dan Scudetto di banyak kesempatan.

“Jika kami tetap fokus dn memainkan pertandingan kami sendiri maka kami akan dapat mengamankan tiga poin.”

Seperti yang telah ditunjukkannya sepanjang musim ini, Simone Zaza jarang berkata tidak tepat.

Item Terkait