170512_FAF_CoppaItalia.png

Pratinjau final Coppa Italia

SHARE
Pratinjau final Coppa Italia
Pratinjau final Coppa Italia
Pratinjau final Coppa Italia

LATAR BELAKANG

Juventus bersiap untuk mencatatkan rekor-bersama 17 kali tampil di final Coppa Italia pada Rabu malam, ingin melakukan apa yang belum pernah dilakukan tim lainnya dalam sejarah sepak bola Italia memenangkan piala untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.

Berdiri di hadapan mereka adalah juara enam kali Lazio, tim yang bersama Bianconeri telah saling bertukar kekalahan dalam 15 tahun terakhir, kalah dari klub ibukota pada 2004 sebelum mencicipi kesuksesan piala untuk pertama kalinya dalam 20 tahun di tahun 2015.

Matri Coppa Italia 2015

Usai menjadi juara Italia untuk ke-33 kalinya, Juventus asuhan Massimiliano Allegri pergi ke Roma pada tahun itu dengan mata tertuju pada mahkota ke-10 Coppa Italia yang menghasilkan sejarah lainnya serta kemungkinan bisa melakukan treble dengan final Liga Champions melawan Barcelona dua pekan kemudian.

Setelah tertinggal lebih awal, gol dari Giorgio Chiellini - bek menaklukkann tuan rumah dengan luar biasa dari umpan knockdown Patrice Evra - dan gol Alessandro Matri di masa perpanjangan waktu memastikan bahwa trofi tersebut akan dihiasi dengan pita hitam dan putih.

Kali ini, Juve tetap menjadi favorit untuk melengkapi salah satu dari gelar ganda domestik ketiga secara berturut-turut di Stadion Olimpico meskipun kedua belah pihak memasuki pertemuan dengan catatan yang sama di pertemuan sebelumnya, masing-masing menang delapan kali.

Sejak musim 2011/12, sang Nyonya Tua hanya kalah satu kali dari 18 laga terakhirnya di seluruh kompetisi melawan Biancocelesti, dua diantaranya terjadi di final piala domestik beruntun di Roma dan Shanghai.

dybala_supercoppa.jpg

Kekalahan dar Roma di liga akhir pekan lalu membuat perburuan gelar Serie A ke dua laga akhir pekan sebelum musim ini berakhir namun Bianconeri tidak punya keinginan untuk kalah dua kali di Stadion yang sama dalam rentang waktu empat hari.

PERJALANAN KE ROMA

Juventus telah mengalahkan Atalanta, Milan dan Napoli dalam perjalanan mereka menuju Rona, dengan kelolosan mereka di ketiga babak ditunjukkan dengan awal yang cepat dan membangun keunggulan lebih awal.

Langkah pertama dalam mempertahankan trofi dimulai di Juventus Stadium melawan Atalanta.

Paulo Dybala dan Mario Mandzukic bekerja sama dengan cemerlang untuk gol satu sama lain yang membuat Bianconeri unggul 2-0 saat paruh waktu dan tampaknya laga akan berakhir seperti itu hingga sembilan menit akhir yang menegangkan saat Abdoulay Konko dan Emmanuel Latte Lath dua kali memperkecil ketertinggalan di antara penalti Miralem Pjanic di menit ke-57.

Di babak berikutnya di kandang Rossoneri, tendangan kaki kanan tepat sasaran Dybala dan tendangan bebas Pjanic membuat Juve unggul dua gol dan melakukan kontrol penuh usai 21 menit laga berjalan.

Carlos Bacca membalas satu gol bagi tim tamu usai jeda, namun tuan rumah masih terlalu kuat bagi 10 pemain Milan, yang harus kehilangan Manuel Locatelli usai diusir keluar lapangan hanya beberapa saat setelah gol Bacca.

cover_pjanic_0104.jpg

Kunjungan Napoli di semi-final terlihat akan memberikan masalah saat Jose Callejon membuat Partenopei unggul lebih dulu namun penampilan Juve di babak kedua membuat keadaan menjadi berbalik.

Bangkit dengan cara luar biasa, pasukan Allegri mendobrak usai jeda, menghujamkan tiga gol dalam rentang waktu 22 menit ke gawang tim tamu melalui dua gol penalti Paulo Dybala dan sontekan Gonzalo Higuain setelah kesalahan yang dilakukan oleh Pepe Reina.

wm_neto_timcup_napoli.jpg

Higuain mengulangi trik di putaran kedua, menjaringkan dua penyelesaian klinis ala Gonzalo Higuain di babak kedua dalam sebuah pertandingan seru di Stadion San Paolo.

Juve bernomor punggung 9 ini tampaknya telah dua kali membunuh harapan kembalinya Azzurri dengan menempatkan Juve terlebih dahulu 4-1 dan kemudian unggul 5-2 dalam agregat setelah gol penyeimbang di masing-masing babak oleh Marek Hamsik serta gol Dries Mertens dan Lorenzo Insigne hanya dapat mengurangi defisit agregat di awal periode kedua yang membuat nafas seakan berhenti. Kekalahan 3-2 pada malam sudah cukup untuk memesan tempat di Roma.

opplazio10.JPG

Lazio memulai kampanye Coppa Italia mereka pada Januari dengan cara yang spektakuler melalui kemenangan 4-2 atas Genoa. Gol-gol dari Filip Djordjevic dan Wesley Hoedt membuat tim asal Roma tersebut memegang kendali sebelum Mauricio Pinilla dan Goran Pandev menyamakan skor sebelum jeda.

Sergej Milinkovic-Savic dan Immobile adalah pahlawan pada periode kedua - sebuah tema berulang dalam perjalanan Lazio ke final – keduanya mencetak gol dalam rentang waktu lima menit antara satu sama lain untuk memastikan pertemuan di perempat-final dengan Inter.

Penampilan yang sama mengesankannya terjadi di San Siro saat usaha Filipe Anderson dan Lucas Biglia sudah cukup untuk menyingkirkan Nerazzurri meski terjadi gol hiburan di menit akhir dari Marcelo Brovozic enam menit menjelang pertandingan usai.

opplazio13.JPG

Namun yang terbaik masih akan hadir. Sebuah derby Roma menanti Lazio di semi-final dan pasukan Inzaghi membuat pekerjaan ringan dari rival satu kota mereka dalam dua putaran yang menghasilkan dua pertunjukan bagus untuk mencapai final.

Milinkovic-Savic dan Immobile mencetak gol di kedua putaran saat pasukan Inzaghi melanjutkan kemenangan 2-0 mereka dengan kekalahan tipis 3-2 di putaran kedua dimana tempat mereka di pertandingan Rabu malam ini hampir diragukan setelah dua kali memimpin,

CATATAN PENAMPILAN

Kedua final terakhir Juventus Coppa Italia berakhir dengan skor tipis namun catatan terakhir dari kedua belah pihak dalam serangan - terutama Lazio - akhir-akhir ini mungkin akan mematahkan tren itu.

Satu catatan mengejutkan 31 gol telah dicetak gol dalam lima pertandingan terakhir yang melibatkan tim Simone Inzaghi dalam pertandingan yang mencakup kemenangan 6-2 dan 7-3 masing-masing atas Palermo dan Sampdoria dengan keberhasilan derby 3-1 atas rival sekota Roma berada di antaranya.

opplazio14.jpg

Sebelas dari gol-gol tersebut lahir baik dari Keita Baldé Diao (tujuh) atau Ciro Immobile (empat), dimana yang terakhir memuncaki daftar pencetak gol terbanyak klun dengan 25 gol di seluruh kompetisi sejauh ini.

Dengan posisi keempat di Serie A telah terjamin, Inzaghi mengambil kesempatan untuk mengistirahatkan beberapa pemain tim utama dalam kekalahan 3-2 akhir pekan atas Fiorentina dengan pemain kunci Jordan Lukaku dan Stefano Parolo mengalami kesulitan untuk bugar tepat waktu jelang pertarungan Rabu malam.

Dua poin dari kemungkinan sembilan bagi Juve sementara itu telah membuat keunggulan mereka atas Roma terpangkas separuhnya di beberapa pekan terakhir namun tampaknya tidak akan mengubah arah dari gelar Scudetto.

2- Roma Juventus 20170514-002.jpg

Seperti lawannya Inzaghi, Massimiliano Allegri juga memutuskan untuk menyimpan pemain seperti Gianluigi Buffon, Dani Alves, Giorgio Chiellini, Alex Sandro dan Claudio Marchisio untuk laga final saat tim Bianconeri yang banyak perubahan mengawali laga dengan kuat melawan Roma namun harus berakhir buruk di babak kedua.

Dua kemenangan di pekan mendatang akan menjadi tiga gelar liga dan dua gelar ganda secara beruntun.

Item Terkait