"Sebuah kehormatan bagi saya untuk tetap menjabat sebagai Presiden dan saya berterima kasih kepada sesama anggota dewan yang mengizinkan saya melanjutkan tugas ini."
Hari ini (10/9), Andrea Agnelli kembali ditunjuk sebagai Presiden European Club Association (ECA) untuk periode 2019 hingga 2023, setelah terpilih dalam sidang umum ECA ke-23. Sidang ini digelar di Jenewa pada 9-10 September dan diikuti oleh 169 perwakilan dari klub-klub Eropa. Acara ini juga memilih Dewan Eksekutif -- yang jumlah anggotanya meningkat dari 15 menjadi 24 -- dan juga mendiskusikan masa depan kompetisi Eropa setelah 2024.
"Setelah sidang umum di Malta yang digelar Juni lalu," kata Agnelli, "Saya tegaskan bahwa kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan semua klub. Perlu dicatat bahwa tugas kami adalah melindungi sepakbola di seluruh negara-negara di Eropa. Tidak ada konflik kepentingan, yang ada hanyalah ketertarikan murni pada sepakbola. Dan hal utama dalam sepakbola adalah persatuan. Jadi, saya yakin bahwa target itu bisa terwujud di bawah kepemimpinan Presiden UEFA Ceferin. UEFA adalah satu-satunya badan yang mengorganisasi kompetisi-kompetisi sepakbola di Eropa. Kami yakin, kami akan segera mencapai kesepakatan dengan UEFA dan saling bertukar ide."
"Beberapa bulan terakhir, ECA dan UEFA telah melangsungkan proses konsultasi yang mendetail dan mendalam," lanjut Agnelli. "Tiap anggota diperkenankan mengusulkan ide dan opini mereka terkait reformasi kompetisi Eropa. Sejauh ini, ada kesepakatan umum bahwa semakin banyak pertandingan internasional, maka semakin berkualitas perkembangan sepakbola secara umum. Sekarang, kami sedang memasuki tahap dua konsultasi, yang akan membuat visi terkait masa depan kompetisi sepakbola Eropa menjadi semain konkret."